30 Kata-kata Mutiara Menjaga Lisan, Inspiratif dan Penuh Makna

Merdeka.com - Peribahasa mulutmu adalah harimaumu memang benar adanya. Maka dari itu, setiap orang harus bisa menjaga lisannya agar tidak ada orang lain yang terluka karena ucapan yang keluar dari mulut.

Ucapan yang baik adalah ibadah. Selayaknya ibadah, menjaga lisan tentu membawa kebaikan tersendiri bagi kehidupan kamu dan orang lain yang berkomunikasi denganmu. Jangan sekali-kali menyakiti orang lain dengan tutur kata yang sembarangan yang tidak dapat kamu pertanggungjawabkan kebenarannya.

Mulai saat ini jika kamu masih sering kebablasan saat berbicara, maka ubahlah perlahan untuk membiasakan diri menjaga lisan agar tidak bertutur sembarangan dan juga menjaga sikap untuk senantiasa menjunjung tinggi kesopanan.

Berikut informasi lengkap mengenai 35 kata-kata mutiara menjaga lisan, inspiratif dan penuh makna mendalam yang telah dirangkum merdeka.com melalui Pinterest dan berbagai sumber lainnya pada Selasa, (16/05/2022).

Kata-Kata Mutiara Menjaga Lisan yang Inspiratif

1. Permintaan maaf tidak akan berarti jika kamu tidak tulus memintanya. Maaf bukan hanya dari lisan, tapi juga dari hati.

2. Kata yang diucapkan dari hati akan masuk ke hati, kata yang hanya di mulut saja akan berhenti di telinga.

3. Sesungguhnya kata-kata itu letaknya di dalam hati, adapun lisan itu hanyalah bukti dari apa yang ada dalam hati.

4. Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu. Kata-kata bernafsu mengeraskan hati yang selembut sutra.

5. Mungkin lisan lebih sering mengatakan jujur, daripada perbuatan yang seringkali menolak untuk jujur.

6. Jangan terlalu mudah mengatakan sesuatu yang menyakitkan sebab menyembuhkan luka karena sakit hati tidak semudah mengucapkan maaf.

7. Hendaknya setiap kita senantiasa menjaga diri dari berbicara atau menuliskan komentar yang tidak jelas manfaatnya.

8. Ketika hati kotor, maka ucapan pun akan kotor karena ucapan gambaran hati pemiliknya.9. Berbicaralah hanya ketika kata-kata yang kamu ucapkan lebih indah daripada diam.10. Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. (HR. Bukhori)11. Bahagia itu berasal dari kesuksesan untuk tidak merawat iri dengki dalam diri, juga menjaga lisan untuk tidak menyakiti banyak hati.12. Lisan adalah cerminan isi hati. Maka jika kamu ingin mengetahui isi hati seseorang, cermatilah apa yang lisan mereka katakan.13. Lebih baik berpikir dahulu sebelum mengucapkan apapun, karena lisan yang keluar dari mulut tidak bisa ditarik kembali.14. Lisanmu janganlah kamu pergunakan untuk membicarakan aib orang lain. Ingat aibmu juga banyak dan orang lain juga punya lisan.15. Menjaga hati sama pentingnya dengan menjaga lisan, karena jika hati seseorang baik, maka akan keluar dari lisannya perkataan yang baik. Lisan mencerminkan kebersihan hati seseorang.

Kata-Kata Mutiara Menjaga Lisan yang Penuh Makna

16. Terkadang lisan itu bisa menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.17. Diamku adalah caraku menjaga dari ketidakberdayaan diriku sendiri menjaga lisan dan keinginan.18. Jagalah lisanmu agar tidak ada hati yang terluka karenanya.19. Lisan yang kasar bisa melukai hati, walaupun terkadang Anda tidak menyadarinya.20. Tidak pandai menjaga lisan adalah bukti tidak pandai menjaga hati.21. Apabila jarak memisahkan, masih ada lisan untuk mendoakan. Membuat dirinya, merasa nyaman.22. Masalah terbesar orang dengan pikiran sempit adalah mulut mereka selalu terbuka lebar.23. Janganlah kamu mengucapkan perkataan yang kamu sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya.24. Bebasnya pikiran dan hati karena lurusnya lisan ketika bicara.25. Lisan yang mudah merendahkan orang lain adalah tanda orang yang sulit mendapatkan kebahagiaan.26. Lisan perlu dikendalikan karena ada hati yang perlu dijaga.27. Jika lisan ini tak mampu mengutarakan, biar saja hati ini yang terus mendoakan.28. Hati-hati menjaga lisan, sebab seringkali apa yang kita ucapkan berbalik ke diri sendiri.29. Tidak semua air mata berarti lemah. Terkadang air mata adalah kebahagiaan yang tidak mampu diungkapkan oleh lisan.30. Marahmu diam, itu lebih kejam dibanding marah dengan lisan. Diam terkesan tidak peduli, tidak peduli tanda tak butuh.