Cara Agar Tidak Berkata Kasar dalam Islam
Berkata kasar bukanlah sifat orang beriman. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara agar tidak berkata kasar dalam Islam.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan dengan situasi yang memicu emosi marah dan kemungkinan besar akan mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, dalam Islam, perilaku berkata kasar dianggap sebagai perilaku yang tidak baik dan bahkan sampai mendapat ancaman dari Allah. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan emosi dan perkataan kita agar selalu positif dan bermanfaat.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis tentang cara menghindari berkata kasar dalam Islam.
-
Bagaimana Islam mengajarkan menjaga lisan dari perkataan buruk? Rasulullah SAW dalam banyak hadis menekankan pentingnya berkata baik atau diam, serta menghindari perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain.
-
Apa saja cara menghindari sifat hasad dalam Islam? Cara menghindari sifat hasad adalah salah satu upaya yang harus kita lakukan sebagai umat Islam yang bertaqwa. Hasad ialah istilah lain dari iri hati yang merupakan salah satu sifat tercela dan bersifat negatif. Hasad adalah perasaan negatif yang muncul tanpa sebab saat mengetahui orang lain mendapat hal baik seperti kesuksesan.
-
Kenapa penting jaga ucapan dalam Islam? 'Tidak ada satu kata pun yang diucapkan tanpa adanya pengawasan dari malaikat Raqib dan pencatatan oleh Atid,' ungkap Aa Gym.Ia menekankan bahwa semua ucapan akan tercatat dan akan dimintakan pertanggungjawaban di hari kiamat.
-
Bagaimana cara meredam amarah menurut Islam? Salah satu cara meredakan emosi dalam Islam adalah berwudhu. Ketika seseorang marah, Rasulullah menganjurkan untuk berwudhu.
-
Kenapa menjaga lisan penting dalam Islam? Dalam ajaran Islam, menjaga lisan adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim. Hal ini karena ucapan yang keluar dari lisan kita dapat berdampak besar, baik positif maupun negatif, terhadap diri sendiri dan orang lain.
-
Bagaimana cara menghindari sifat hasad? Menghindari sifat hasad bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni sebagai berikut, 1. Mensyukuri nikmat 2. Selalu menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri sehingga tak memunculkan sifat dengki dan iri hati atas pencapaian orang lain3. Menjauhi lingkungan negatif yang bisa mengantarkan kita pada pemikiran hasad dan iri hati. 4. Bisa mulai menerapkan untuk berempati terhadap pencapaian orang lain5. Fokus pada tujuan dan pencapaian diri sendiri sehingga kita tak mudah bersifat hasad terhadap orang lain
Cara Agar Tidak Berkata Kasar dalam Islam
Mengingat Tanggung Jawab Perkataan
Dalam Islam, setiap perbuatan dan perkataan akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol segala ucapan yang keluar dari mulut kita. Perkataan yang kasar dapat menimbulkan kemarahan hingga dendam dari orang yang kita kata-katai secara kasar, serta tidak baik untuk diri sendiri karena kata-kata buruk mengandung energi negatif yang dapat berdampak buruk pada kondisi mental dan pikiran kita.
Mengikuti Ajaran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menjaga lisan adalah kebaikan. Berkata baik atau diam, terutama pada perdebatan yang hanya membuat gaduh dan adu opini tanpa solusi, adalah perilaku yang dihimbau. Menjaga lisan agar tidak berkata kotor adalah kebaikan yang dapat mendatangkan kebaikan dari Allah. Dalam riwayat, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa meninggalkan perdebatan, bahkan jika kita benar, akan mendapatkan jaminan rumah di surga bagian bawah. Meninggalkan perkataan bohong dan sia-sia serta menjaga perkataan-perkataan buruk yang dapat memicu perdebatan akan mendapatkan jaminan rumah di surga bagian tengah. Dan, berkata baik dan berbuat sesuatu untuk memberikan manfaat bagi lingkungan akan mendapatkan jaminan rumah di surga bagian atas.
Menghindari Perdebatan yang Tidak Produktif
Perdebatan yang hanya membuat gaduh dan adu opini tanpa solusi adalah perilaku yang tidak dihimbau dalam Islam. Perkataan yang mengarah pada keburukan seperti mengadu domba, memfitnah, dan perilaku buruk lainnya harus dihindari. Sebaliknya, kita harus berusaha memberikan manfaat bagi orang lain dengan perkataan yang positif dan bermanfaat.
Menggunakan Kata-Kata Pilihan
Anak-anak cenderung belajar kata-kata dari lingkungan dan mengulanginya tanpa sadar. Oleh karena itu, orang tua harus menggunakan kata-kata pilihan dan memberikan contoh yang baik kepada anak. Dengan demikian, anak dapat belajar bertutur kata yang baik dan benar.
Mengatasi Marah dengan Cara yang Positif
Marah bukannya dilarang dalam Islam, tetapi dapat dilakukan dengan alasan tertentu. Strategi penting untuk mengatasi marah adalah menyadari bahwa kita sedang marah, berfikir ulang terhadap tertundanya keinginan, memikirkan sisi positif dari kejadian yang tidak menyenangkan, memikirkan dampak negatif terhadap kesehatan diri, belajar menunda kepuasan, menyalurkan hobi dengan berkarya, dan menulis pada buku harian atau mengekspresikan dengan menggambar. Sharing dengan sahabat atau teman juga dapat menjadi tempat untuk memuntahkan isi beban yang sedang dialami.
Mengumpat dalam Islam
Umpatan dan kata-kata kasar jelas bukan cerminan orang beriman. Karena mereka yang taat pada agama Islam, pasti akan menjaga lisannya dan berhati-hati dalam bertutur kata. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bagi mereka yang masih suka mencela dan mengeluarkan kata-kata kasar, maka ancamannya sudah jelas tertera dalam ayat berikut ini,
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela” (QS. Al Humazah: 1)
Ayat ini adalah ancaman bagi orang yang mencela orang lain dengan perbuatan dan mengumpat dengan ucapan. Hamaz adalah mencela dan mengumpat orang lain dengan isyarat dan perbuatan. Sedangkan lamaz adalah mencela orang lain dengan ucapan.
Bagaimana saat Sedang Marah?
Salah satu alasan seseorang berkata kasar adalah karena mereka sedang emosi atau marah. Ketika terjebak dalam emosi ini, pikiran dan lisan kita mungkin sulit untuk dikontrol. Namun, ada beberapa strategi yang dapat membantu kita untuk mencegah berkata kasar saat sedang marah, yaitu:
- Mengenal Penyebab Marah
Marah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sifat temperamental, reaksi terhadap situasi, atau keinginan untuk mengekspresikan emosi. Mengenali penyebab marah dapat membantu dalam mengendalikannya.
- Menggunakan Strategi Fisiologis
Strategi fisiologis melibatkan regulasi tubuh ketika sedang marah. Contohnya, merendahkan posisi badan, duduk atau berbaring, tarik napas panjang, minum air hangat, dan melakukan aktivitas fisik untuk mengarahkan dorongan energi yang besar.
- Menggunakan Strategi Psikologis
Strategi psikologis melibatkan menyadari bahwa kita sedang marah, berfikir ulang terhadap tertundanya keinginan, memikirkan sisi positif dari kejadian yang tidak menyenangkan, memikirkan dampak negatif terhadap kesehatan diri, belajar menunda kepuasan, menyalurkan hobi dengan berkarya, dan menulis pada buku harian atau mengekspresikan dengan menggambar.
- Menggunakan Strategi Religius
Dalam Islam, marah bukannya dilarang melainkan dapat dilakukan dengan alasan tertentu. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang kuat bukanlah yang menang dalam gulat tetapi mereka mampu menahan nafsu amarahnya. Marah merupakan sifat bawaan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk membedakan dengan malaikat dan setan. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan amarah agar tidak menimbulkan dampak negatif.
- Menggunakan Contoh yang Baik
Memberikan contoh yang baik adalah penting dalam mengendalikan amarah. Orang tua harus selalu berkata baik dan hindari kata-kasar saat berada di dekat anak. Dengan demikian, anak dapat belajar dari orang tua bagaimana bertutur kata yang baik dan benar.
- Mengantisipasi dan Mengingatkan
Mengantisipasi dan mengingatkan anak ketika mereka "keceplosan" berkata kasar dapat membantu menghindari perilaku buruk. Pastikan anak memilih teman yang membawa dampak positif dalam hidupnya.