Bagaimana Pelaksanaan Sholat Jumat di Hari Raya? Begini Penjelasannya
Merdeka.com - Bulan Ramadan sudah hampir usai. Kini kaum muslimin bersiap untuk menyambut hari kemenangan pada momen Idul Fitri. Saat Idul Fitri tersebut, umat Islam berbondong-bondong datang ke tanah lapang untuk melaksanakan sholat Ied.
Sholat Ied dilaksanakan dengan 2 rakaat disertai dengan khutbah. Dan pada tahun ini, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa hari raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 21 April 2023, yang berarti kita sholat Ied akan dilaksanakan pada hari Jumat.
Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana pelaksanaan sholat Jumat di hari raya? Apakah pelaksanaan sholat Jumat di hari raya tetap ada?
-
Bagaimana hukum shalat Jumat? Shalat Jumat merupakan pengganti shalat Dzuhur pada hari Jumat. Hukum wajib shalat Jumat tertulis dari firman Allah dalam Al-Qur'an QS. Al-Jumu'ah [62] ayat 9:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ Artinya; 'Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.'
-
Apa hukum sholat Jumat? Hukum sholat Jumat adalah fardhu 'ain, yaitu wajib atas setiap individu yang memenuhi syarat yang telah disebutkan.
-
Kapan sholat Jumat boleh ditiadakan? Mengutip dari NU Online, berikut beberapa kondisi sholat Jumat boleh ditiadakan, antara lain: Jumlah Jamaah Tidak Memenuhi Kuota Minimal jumlah jamaah sholat Jumat yang mengesahkan ibadah ini menurut mazhab Syafi’i adalah 40 laki-laki Muslim. Jika kuota jamaah Jumat tidak mencapai jumlah tersebut, maka sholat Jumat boleh ditiadakan.
-
Apa itu Sholat Jumat? Sholat Jumat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan dan memiliki posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam.
-
Kapan Sholat Jumat bisa ditiadakan? Mengutip dari NU Online, berikut beberapa kondisi sholat Jumat boleh ditiadakan, antara lain:
-
Apa itu sholat Jumat? Sholat Jumat adalah ibadah yang wajib dilaksanakan dan memiliki posisi yang sangat penting dalam agama Islam. Setiap pekan, ibadah ini diadakan sebagai pengganti sholat dzuhur dan memiliki sejumlah keistimewaan serta keutamaan yang tidak dimiliki oleh sholat wajib lainnya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami telah merangkum penjelasan tentang pelaksanaan sholat Jumat di hari raya yang dilansir dari rumaysho.
Pelaksanaan Sholat Jumat di Hari Raya
Terkait pelaksanaan sholat Jumat di hari raya, para ulama memiliki dua pendapat.
Pendapat 1
Pada pendapat yang pertama disebutkan bahwa pelaksanaan sholat Jumat pada hari raya (Idul Fitri/Idul Adha) tetap wajib dilakukan. Inilah pendapat dari kebanyakan pakar fikih. Namun, ulama Syafi’iyah menggugurkan kewajiban ini bagi orang yang nomaden. Dalilnya adalah:
Pertama: dari firman Allah Ta’ala,
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al Jumu’ah: 9)
Kedua: Dalil yang menunjukkan wajibnya sholat Jumat. Di antaranya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa meninggalkan tiga shalat Jum’at, maka Allah akan mengunci pintu hatinya.” (HR. Abu Daud). Ancaman keras seperti ini menunjukkan bahwa sholat Jumat itu wajib.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Shalat Jum’at merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dengan berjama’ah kecuali empat golongan: (1) budak, (2) wanita, (3) anak kecil, dan (4) orang yang sakit.” (HR. Abu Daud).
Ketiga: Sholat Jumat dan sholat Ied sama-sama wajib, sehingga sholat Jumat dan sholat Ied tidak bisa saling menggugurkan.
Keempat: Keringanan meninggalkan sholat Jumat bagi yang telah melaksanakan sholat Ied adalah khusus untuk ahlul bawadiy (nomaden).
Pendapat 2
Pendapat kedua disebutkan bahwa pelaksanaan sholat Jumat pada hari raya boleh tidak dihadiri jika telah melaksanakan sholat Ied. Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ulama Hambali, dan terdapat riwayat dari ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Az Zubair.
Dalil dari pendapat ini adalah:
Pertama: Diriwayatkan dari Iyas bin Abi Romlah Asy Syamiy, ia berkata, “Aku pernah menemani Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan ia bertanya pada Zaid bin Arqom,
“Apakah engkau pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu dengan dua ‘ied (hari Idul Fitri atau Idul Adha bertemu dengan hari Jum’at) dalam satu hari?” “Iya”, jawab Zaid. Kemudian Mu’awiyah bertanya lagi, “Apa yang beliau lakukan ketika itu?” “Beliau melaksanakan shalat ‘ied dan memberi keringanan untuk meninggalkan shalat Jum’at”, jawab Zaid lagi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mau shalat Jum’at, maka silakan.” (HR. Abu Daud, An-Nasai, dan Ibnu Majah).
Kedua: Dari seorang tabi’in bernama ‘Atha’ bin Abi Rabbah, ia berkata,
“Ibnu Az-Zubair ketika hari ‘ied yang jatuh pada hari Jum’at pernah shalat ‘ied bersama kami di awal siang. Kemudian ketika tiba waktu shalat Jum’at Ibnu Az-Zubair tidak keluar, beliau hanya shalat sendirian. Tatkala itu Ibnu ‘Abbas berada di Thaif. Ketika Ibnu ‘Abbas tiba, kami pun menceritakan kelakuan Ibnu Az Zubair pada Ibnu ‘Abbas. Ibnu ‘Abbas pun mengatakan, “Ia adalah orang yang menjalankan ajaran Nabi (ashobas sunnah).” (HR. Abu Daud).
Jika sahabat mengatakan ashobas sunnah (menjalankan sunnah), berarti statusnya marfu’ yaitu menjadi perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sholat Jumat dapat digantikan dengan sholat Zuhur jika ada alasan syar’i yang membolehkan seseorang meninggalkan sholat Jumat.
Baca SelengkapnyaSholat Jumat adalah sholat yang wajib dilaksanakan terutama bagi laki-laki yang telah akil balig pada waktu Dzuhur tiba.
Baca SelengkapnyaLengkapi diri Anda dengan pengetahuan yang tepat sebelum melaksanakannya.
Baca SelengkapnyaGelar Salat Idulfitri Hari Ini, Pimpinan An Nadzir Gowa: Junjung Tinggi Toleransi
Baca SelengkapnyaTak mengherankan jika banyak orang masih bingung dengan hal ini, karena qadha puasa adalah kewajiban dan puasa Syawal adalah sunnah yang di bulan tertentu.
Baca SelengkapnyaPuasa Arafah yang hukumnya sunnah, tidak bisa digabungkan niatnya dengan qadha puasa. Jadi, cukup berniat dengan qadha puasa sambil berharap pahala yang sunah.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang batas waktu sholat Isya dan sholat-sholat yang lain yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaSelain itu, penetapan 10 Dzulhijjah juga turut disepakati oleh seluruh ormas Islam di Indonesia
Baca SelengkapnyaTerdapat dua waktu doa mustajab di hari Jumat, di mana doa lebih mudah dikabulkan.
Baca SelengkapnyaKetika puasa Ramadan dimulai, jemaaah Naqsabandiyah sudah menetapkan kapan hari Raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami hukum qadha puasa Ramadan di bulan Rajab.
Baca Selengkapnya