Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bekasi Punya Seni Wayang Kulit, Tampilkan Kekuatan Cahaya saat Pertunjukan

Bekasi Punya Seni Wayang Kulit, Tampilkan Kekuatan Cahaya saat Pertunjukan Wayang Kulit Bekasi. ©2023 YouTube Ipenk Project/ Merdeka.com

Merdeka.com - Kota Bekasi di Jawa Barat ternyata juga memiliki kesenian wayang kulit khas yang sudah dipertunjukkan selama ratusan tahun. Eksistensinya terus bertahan karena memiliki keunikan terutama dari segi visualisasi cahayanya.

Wayang kulit Bekasi ini berbeda dari kebanyakan wayang yang berada di Jawa Barat. Musik tradisional Betawi menjadi pengiringnya hingga makin mengukuhkan sisi ke-Bekasiannya. Belum lagi tema yang diangkat juga tak jauh dari sejarah daerah pinggiran ibu kota Jakarta itu.

Saat ini kesenian tersebut masih sering dipertontonkan di banyak acara kebudayaan lokal, dan terus dilestarikan oleh pelaku pertunjukan wayang di sana. Berikut ulasan selengkapnya.

Musik Betawi Jadi Pengiring

wayang kulit bekasi

©2023 YouTube Ipenk Project/ Merdeka.com

Seperti terlihat dalam pertunjukan wayang kulit Bekasi yang diunggah di kanal YouTube Ipenk Project, terdapat keunikan dari pertunjukan seni tersebut. Terlihat sang dalang mengenakan pakaian khas Betawi atau pakaian serba hitam dengan peci dengan warna senada.

Kemudian iringan musik khas Betawi mengalun yang terdiri dari gamelan, suling, dan kecapi yang mendayu-dayu.

Tema yang ditampilkan juga tak jauh dari kebudayaan Betawi pinggiran, seperti Babang Wali Rupa, Bambang Awan Sakti, hingga Ngruwatan Muludan. Sesekali selipan bahasa Sunda juga disisipkan untuk menggambarkan tokoh dari wayang yang dimainkan.

Beberapa Tokoh Digambarkan Wayang Mirip Wayang Golek

wayang kulit bekasi

©2023 badan-penghubung.jabarprov.go.id/ Merdeka.com

Keunikan lain yang terdapat di wayang kulit Bekasi adalah keberadaan tokoh yang dibuat mirip dengan wayang golek seperti Semar, Cepot, Udel, dan Gareng. Lalu Dorna juga yang didandani wajah layaknya keturunan timur tengah lengkap dengan surban dan songkok.

Di daerah asalnya, kesenian ini memiliki dua fungsi di masyarakat yakni hiburan dan religi. Untuk hiburan, penyelenggara akan menanggapnya di momen-momen khusus seperti hari jadi desa, maupun hiburan rakyat lainnya. Sedangnya fungsi religiu sifatnya lebih sakral lagi, dan ditampilkan saat acara adat hajat bumi.

Kekinian, temanya lebih menyesuaikan dengan kondisi sosial saat ini termasuk kondisi sosiologis dan topografi lingkungan masyarakatnya. Ini yang kemudian membuat wayang kulit Bekasi masih mendapat banyak perhatian masyarakat dan tetap lestari.

Penampilan Wayang Kulit Sunda Tampilkan Keunikan Efek Cahaya

Dalam pertunjukannya terdapat tiga babak yang biasa dilakukan oleh dalang. Pertama adalah Bubuka atau pembukaan oleh dalang dengan melakukan penjabaran akan kisah yang diangkat.

Kemudian Tatalu atau menjelaskan tentang lelakon atau adegan dalam pertunjukan dan ketiga adalah Tutupan Kayon atau penutup yang biasanya dilangsungkan pada tengah malam hingga dini hari pertunjukan.

Dalam menampilkan adegan demi adegan tersebut, teknik pencahayaan menjadi sangat berpengaruh demi kelancaran acara. Di sana, warna lampu antara merah, biru hingga kuning menjadi efek visual yang menarik untuk memperkuat antara tokoh dengan peran yang dimainkan.

Sebagai contoh saat membawakan tema guyonan betawian atau peperangan, cahaya lampu akan menampilkan kombinasi warna yang terang, sehingga membuat pertunjukan jadi makin hidup. Kemudian saat membawakan kisah kedukaan, warna-warninya akan dipilih dengan warna yang kalem dan redup.

Sejarah Wayang Kulit Bekasi

Sementara itu, sejarah wayang kulit Bekasi bermula di tahun 1918. Ketika itu terdapat seorang pelaku seni bernama Baletet yang mempelajari ilmu pedalangan dan pewayangan di daerah Cirebon. Ia kemudian kembali ke Bekasi dan membawa oleh-oleh lima tokoh wayang kulit Pandawa Lima yang diwariskan oleh guru-gurunya yakni Mbah Belentuk, Mbah Rasiun dan Mbah Cepe.

Perpaduan kultur Jawa dengan Betawi dan sedikit Sunda rupaya sukses dikemas oleh Baletet sehingga wayang kulit Bekasi bisa diterima oleh masyarakat salah satunya sebagai sarana hiburan.

Baletet sendiri terus mendalang hingga tahun 1980 an hingga mengembuskan napas terakhirnya. Setelah ia wafat, kesenian ini terus diwariskan oleh keturunannya yakni Naman Sanjaya Balentet dan Namin. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenali Apa Itu Wayang Beber, Seni Pertunjukan yang Paling Tua di Indonesia
Kenali Apa Itu Wayang Beber, Seni Pertunjukan yang Paling Tua di Indonesia

Wayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Seni Wayang Orang Bharata, Hiburan Alternatif Warga Jakarta yang Menolak Punah
Mengenal Seni Wayang Orang Bharata, Hiburan Alternatif Warga Jakarta yang Menolak Punah

Menyaksikan pertunjukan wayang orang memberikan pengalaman yang berkesan sekaligus sebagai hiburan berbeda di ibu kota.

Baca Selengkapnya
Jenis-jenis Wayang Kulit di Indonesia, Lengkap Beserta Penjelasannya
Jenis-jenis Wayang Kulit di Indonesia, Lengkap Beserta Penjelasannya

Jenis wayang kulit di Indonesia tersebar di beberapa daerah. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Mengenal Seni Wayang Bambu Bogor, Kisahkan Kehidupan Masyarakat Sehari-hari
Mengenal Seni Wayang Bambu Bogor, Kisahkan Kehidupan Masyarakat Sehari-hari

Sesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Wayang Sendang Mas Banyumas, Ada  Benda Kuno Berusia Ratusan Tahun
Mengunjungi Museum Wayang Sendang Mas Banyumas, Ada Benda Kuno Berusia Ratusan Tahun

Museum ini sangat cocok dikunjungi anak-anak agar tertanam cinta budaya lokal sejak dini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia
Mengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia

Wayang khas Betawi ini unik. Bisa mengeluarkan air mata bahkan sampai darah.

Baca Selengkapnya
Kisah Batik Betawi yang Sarat Nilai Sejarah dan Estetika, Bentuk Perlawanan terhadap Dominasi Batik Jawa
Kisah Batik Betawi yang Sarat Nilai Sejarah dan Estetika, Bentuk Perlawanan terhadap Dominasi Batik Jawa

Batik Betawi dikenal dengan corak khasnya yang penuh warna dan mencerminkan kekayaan budaya masyarakat asli Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kerajinan Tangan Khas Solo Ini Wajib Diburu Wisatawan, Punya Makna Mendalam Tak Bakal Terlupakan Seumur Hidup
Kerajinan Tangan Khas Solo Ini Wajib Diburu Wisatawan, Punya Makna Mendalam Tak Bakal Terlupakan Seumur Hidup

Selain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau

Baca Selengkapnya
Banyuwangi Gelar Festival Wayang Kulit Selama Tiga Hari
Banyuwangi Gelar Festival Wayang Kulit Selama Tiga Hari

Setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Daftar Nama-Nama Wayang yang Perlu Diketahui, Pahami Kesenian Indonesia Lebih Dalam
Daftar Nama-Nama Wayang yang Perlu Diketahui, Pahami Kesenian Indonesia Lebih Dalam

Perlu diketahui bahwa sebenarnya tokoh-tokoh wayang ini ada banyak dan dibagi menjadi beberapa kategori, apa saja?

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Bantul, Berkembang Sejak Sebelum Era Kemerdekaan
Mengunjungi Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Bantul, Berkembang Sejak Sebelum Era Kemerdekaan

Sebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun

Baca Selengkapnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Tari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.

Baca Selengkapnya