Berjajar di Pinggir Jalan, Ini Potret Hangat Warga Indramayu Sambut 32 Biksu Thailand
Merdeka.com - Sebanyak 32 biksu asal Thailand yang tempuh ribuan kilometer menuju Candi Borobudur untuk merayakan Waisak, kini telah sampai di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Momen itu tak disia-siakan ratusan warga setempat untuk menyaksikan dan melambaikan tangan. Tampak suasana hangat pada Selasa (16/5) sore hari itu.
Warga berjajar di pinggir jalan kawasan Pantura. Mereka begitu antusias menyapa para biksu yang terus berjalan ke timur dalam rangka melaksanakan kegiatan Thudong. Kehangatan warga Indonesia ini juga diabadikan oleh salah satu Bhante yang juga menjadi peserta jalan kaki massal tersebut.
“Antusias warga Indramayu menyambut Bhikku yang menjalankan Thudong,” tulis akun Instagram @youngbuddhistassociation, Rabu (17/4).
-
Jalur Pantura Jawa Barat, apa yang masih ramai dilalui? Saat ini suasananya masih ramai, maksudnya ramai itu kendaraan barang ya (truk besar).
-
Dimana para bhiksu thudong beribadah? Setibanya di Candi Borobudur, mereka langsung melakukan sejumlah peribadatan. Tak hanya para bhiksu, umat Buddha yang lain juga ikut peribadatan tersebut dengan khidmat.
-
Kenapa warga di Tasikmalaya berjoget di Gusaran? Rupanya pria yang ikut berjoget di samping pemimpin rombongan mulai kerasukan roh nenek moyang. Ia terus berjoget mengikuti irama angklung dan kendang gendong.
-
Bagaimana penduduk Dusun Butuh menyambut wisatawan? Penduduk yang ramah dan hangat siap menyambut wisatawan di tengah cuaca dingin.
-
Apa yang dilakukan warga Jateng untuk nobar? Pada momen ini, lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar acara nonton bareng (nobar), begitu pula warga di Provinsi Jawa Tengah. Mereka rela bergadang dan berkumpul di titik-titik nobar untuk bisa merasakan keseruan dan menjadi saksi sejarah atas lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia.
-
Ke mana Biksu Thudong berjalan? Para Biksu ini memulai perjalanan pada 23 Maret 2023 dari Nakhon Si Thammarat, Thailand melewati Malaysia, Singapura dan saat ini sudah sampai di Indonesia. Sedang melanjutkan perjalanan ke Candi Borobodor.
Penuh Senyum dan Lambaikan Tangan
©2023 Merdeka.com
Tak hanya di pinggir jalan, warga di sana juga menyambut kedatangan biksu dengan berjajar di trotoar dan melambaikan tangan. Terlihat para Bhante juga membalas senyuman warga dan ikut melambaikan tangan.
Tak hanya orang-orang dewasa, anak-anak yang mengenakan seragam sekolah juga ikut berdiri di barisan untuk menyapa kedatangan para biksu.
“Inilah wajah asli wajah Indonesia yang baik hati, ramah dan murah senyum terhadap banyak orang bukan wajah yang menaktukan, iri, dengki dan penuh kebencian,” tulis akun itu.
Bagikan Makanan dan Minuman
©2023 Merdeka.com
Selain menyambut, warga setempat turut membagikan makanan berupa buah-buahan dan jenis lainnya. Makanan ini akan digunakan para Bhante untuk bekal makan di sepanjang jalan.
Sejumlah pemuda muslim juga tampak ikut mengawal dan berinteraksi dengan rombongan biksu. Walau terlihat lelah, namun raut senyum terus ditampakkan dari para biksu tersebut.
“Ketika diberi makan atau minum, para Bhikku harus menerima dan mengonsumsinya untuk bertahan hidup tidak boleh kesenangan inderawi atau menyimpan berlebihan, apabila ada yang lebih maka para Bhikku berhak membagikan kepada para warga sekitar.. inilah proses latihan untuk menjadi Buddha,” tulisnya lagi.
Bikin Bhante terharu
©2023 Merdeka.com
Salah satu Bhante yang mengabadikan momen ini mengaku terharu karena tingginya antusiasme warga Indonesia yang menyambut kedatangan mereka.
“Bhante dari Thailand, salah satu peserta Thudong mengatakan pertemuan dengan orang Indonesia adalah suatu momen yang sangat indah ketika perjalanan suci, Thudong ke Candi Borobudur dilaksanakan,” katanya.
Mereka memiliki waktu tersendiri untuk memakan makanan yang diberikan warga, yakni pagi sampai tengah hari. Setelah itu para biksu hanya boleh meminum air putih sebagai salah satu prosesinya.
Mengenal Thudong
©2023 Merdeka.com
Adapun Thudong merupakan prosesi perjalanan suci untuk mengikuti jejak Buddha di masa silam. Di sana, para biksu akan melatih kesabaran dan tidak mengonsumsi makanan yang bersifat kesenangan dunia.
Dalam perjalanannya ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mereka akan berjalan sejauh 20–50 kilometer setiap harinya.
“Para Bhikku hanya boleh makan di pagi dan siang hari (matahari terbit s/d tengah siang hari) selewat pukul 12 siang para Bhikku hanya boleh minum hingga esok pagi,” katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka akan melakukan ritual Thudong menuju Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti yang ada di tengah lembah Bukit Kassapa Pakintelan
Baca SelengkapnyaPara Bhikkhu Thudong melepas lentera saat prosesi Walking Meditation di Taman Mini Indonesia Indah.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 43 Bhiksu Thudong yang hadir. Mereka berasal dari sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaBerikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaAda alasan mendasar ritual yang disebut Thudong itu diberangkatkan dari TMII, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPawai tersebut dilakukan sebelum bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Baca Selengkapnya