Hikmah di Bulan Ramadhan dan Dalilnya, Momen Pengubah Hidup Jadi Lebih Baik
Merdeka.com - Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam. Setiap muslim yang telah balig dan mampu diwajibkan untuk berpuasa di siang hari hingga waktu terbenamnya matahari.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan. Bulan ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk beribadah, dan juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk mencari pengampunan dan rahmat Allah SWT.
Keistimewaan Ramadhan memang begitu besar. Pada bulan ini Al Quran, yang menjadi kitab bagi umat Islam dan pedoman hidup, diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
-
Kapan waktu terbaik untuk beribadah di Ramadan? Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ketaqwaan kita dengan meningkatkan kualitas ibadah kita, seperti meningkatkan kualitas shalat, membaca Al-Quran, dan berdzikir kepada Allah SWT.
-
Apa itu Ramadhan? Ramadhan menjadi salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam.
-
Kenapa Ramadhan dianggap sebagai kesempatan emas untuk meraih ridho Allah? Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meraih ridho Allah SWT
-
Bagaimana cara memanfaatkan Ramadhan? Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, manfaatkan sebaik-baiknya.
-
Bagaimana cara mengisi bulan Ramadhan dengan amalan baik? Mari bersama menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Selamat menjalankan ibadah puasa, mari mengisi bulan Ramadhan dengan amalan yang baik.
-
Kapan waktu terbaik untuk beramal di Ramadan? Ramadhan adalah bulan di mana pintu surga dibuka, dan pintu neraka ditutup. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri pada Allah.
Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan apa saja hikmah di bulan Ramadhan sebagaimana yang dilansir dari rumaysho.com.
Menggapai Derajat Takwa
Hikmah di bulan Ramadhan yang pertama adalah kita dapat menggapai derajat takwa. Allah Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa hikmah di bulan Ramadhan berasal dari puasa wajib yang dilaksanakan. Dengan puasa, seorang hamba dapat mencapai derajat takwa, dikarenakan saat berpuasa, seseorang melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Inilah bentuk takwa dalam puasa.
Ya, orang yang berpuasa diharuskan untuk meninggalkan apapun yang dilarang oleh Allah yaitu makan, minum, berjima’ dengan istri dan sebagainya. Selain itu, dalam bulan Ramadhan, banyak kaum muslimin bersemangat dan antusias dalam melakukan amalan-amalan ketaatan. Di mana, ketaatan itu sendiri merupakan jalan untuk menggapai takwa.
Belajar Meninggalkan Syahwat dan Kesenangan Dunia
Hikmah di bulan Ramadhan yang kedua yaitu dapat menjadi waktu untuk belajar meninggalkan syahwat dan kesenangan dunia.
Dalam menjalankan ibadah puasa, setiap muslim diperintahkan untuk menghindari berbagai syahwat, makanan, dan minuman. Mereka melakukan itu semua hanya karena Allah SWT. Dalam hadis qudsi, Allah SWT berfirman,
“Dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku”. (HR. Muslim).
Dengan meninggalkan syahwat dan kesenangan dunia, maka kita juga mendapat hikmah lainnya seperti jiwa yang lebih terkontrol. Karena terkadang, kenikmatan dunia dapat membuat seseorang jadi lupa diri dan lalai.
Menghindari syahwat juga menjadikan kita sebagai manusia yang senantiasa semakin dekat dengan Allah dan disibukkan dengan mengingat Allah SWT.
Waktu Dikabulkannya Doa
Hikmah di bulan Ramadhan yang ketiga yakni menjadi salah satu waktu dikabulkannya doa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazaar).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizolimi”. (HR. Tirmidzi).
An Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.”
Ada Malam yang Penuh Kemuliaan
Hikmah di bulan Ramadhan yang keempat adalah karena di dalamnya ada malam yang penuh dengan kemuliaan. Di bulan Ramadhan, kita juga akan menemukan suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam yang dimaksud tidak lain adalah malam Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Pada malam ini jugalah saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.
Allah Ta'ala berfirman,
”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam itu mulia? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).
Menjadi Momen untuk Berubah Lebih Baik
Hikmah di bulan Ramadhan yang terakhir yaitu Ramadhan menjadi momen untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Di bulan Ramadhan setiap muslim harus menjauhi berbagai macam maksiat agar puasa yang mereka lakukan tidak sia-sia. Hal ini juga agar kaum muslimin tidak hanya mendapat lapar dan dahaga dari puasanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.” (HR. Ath Thobroniy).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Lagwu adalah perkataan sia-sia dan tidak berfaedah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.
Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan nasihat yang sangat bagus, “Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.”
Oleh karena itu, begitu selesai bulan Ramadhan seharusnya setiap orang Islam menjadi lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya, khususnya dalam hal ibadahnya. Karena, dirinya sudah ditempa di bulan Ramadhan untuk meninggalkan berbagai macam maksiat. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata-kata bijak ini juga menyampaikan pesan-pesan yang memotivasi untuk meningkatkan amal ibadah.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata bijak bulan puasa yang penuh makna sekaligus menyejukkan hati.
Baca SelengkapnyaSetiap detik di bulan Ramadhan sangat berharga. Oleh karena itu, memanfaatkan waktu dengan berdoa dan beribadah menjadi kegiatan yang sangat dianjurkan.
Baca SelengkapnyaUcapan menyambut Ramadhan 2024 ini bisa dibagikan ke saudara dan kerabat.
Baca SelengkapnyaBulan Rajab termasuk bulan istimewa yang dimuliakan Allah.
Baca SelengkapnyaMalam Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling istimewa dalam agama Islam.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang doa pertengahan bulan Ramadan dan amalannya yang wajib diketahui.
Baca Selengkapnya10 hari pertama bulan Ramadan memiliki beberapa keistimewaan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 30 ucapan menyambut malam lailatul qadar yang indah dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaPahami jadwal, tujuan, serta keutamaan puasa Rajab dan manfaat spiritual yang sangat besar bagi kehidupan kita.
Baca SelengkapnyaDalam ajaran Islam, bulan Jumadil Akhir memiliki banyak sekali keutamaan.
Baca SelengkapnyaSepuluh hari terakhir bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam Islam.
Baca Selengkapnya