![Cerita Aipda Purnomo Rawat Ratusan Pasien ODGJ, Ternyata 75% Penyebabnya Masalah Cinta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/2/1693634655637-hdq0d.jpeg)
Cerita Aipda Purnomo Rawat Ratusan Pasien ODGJ, Ternyata 75% Penyebabnya Masalah Cinta
Purnomo adalah seorang polisi yang kerap membawa pulang ODGJ untuk dirawat hingga sembuh.
Purnomo adalah seorang polisi yang kerap membawa pulang ODGJ untuk dirawat hingga sembuh.
merdeka.com
Mengundang Purnomo dan istrinya ke podcast, Deddy Corbuzier pun penasaran kebanyakan ODGJ awalnya kapan dan disebabkan karena apa.
"Mau tanya nih. Kebanyakan, kan Anda sudah berhasil merawat ratusan pasien berarti yah. Boleh nggak saya tahu kebanyakan orang dengan gangguan jiwa itu awalnya kapan?" tanyanya.
Mendengar pertanyaan Deddy Corbuzier ini, Purnomo pun menjawab dengan apa yang ia tahu. Menurutnya, ada beberapa penyebab orang mengalami gangguan jiwa. Jika bicara secara medis, tentu saja karena adanya keturunan. Jadi orang yang pernah mengalami gangguan jiwa berpotensi memiliki keturunan yang serupa.
Mendengar jawaban ini, Deddy Corbuzier pun tak berhenti di situ. Ia kemudian bertanya apakah ada penyebab lain selain faktor keturunan.
"Keturunan masuk, oke. Kalau bukan keturunan?" tanyanya lagi.
Purnomo dan istrinya pun langsung kompak menjawab jika cinta menjadi penyebab paling banyak orang yang mengalami gangguan jiwa.
"Ada masalah cinta, itu kalau anak muda," ucapnya.
"Yang pertama apa?" tanya Deddy Corbuzier lagi.
Usai Deddy bertanya soal ini, sang istri menjawab dengan tegas jika masalah cinta menjadi yang pertama paling banyak menyebabkan orang mengalami gangguan jiwa.
"Cinta," jawab Purnomo dan istrinya kompak.
"Cinta yang pertama?" tanya Deddy lagi.
"Paling banyak om. 75% menduduki pondok itu anak muda dengan masalah cinta," ucap istri Purnomo.
Tiga orang polisi dilaporkan ke Propam Polda Jatim buntut kasus anak anggota DPR aniaya pacar
Baca SelengkapnyaMeski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu akhirnya laporkan anaknya kepada polisi.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja memang mengincar anak-anak karena dianggap tidak akan bercerita ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaPria berinisial MZ diketahui meninggal oleh warga penghuni kos Sabtu pagi.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaY. Pandi, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, mendesak Kepolisian RI menghukum pelaku penembakan terhadap putranya dengan hukuman mati.
Baca Selengkapnya