Kisah Inspiratif Anak Petani Asal Jember yang Kini Jadi Dosen Ini Viral, Curi Perhatian
Imam yang kini menjadi dosen sekaligus pakar metalurgi ini membuktikan jika semua bisa dilakukan asal ada kemauan untuk berusaha.
Imam yang kini menjadi dosen sekaligus pakar metalurgi ini membuktikan jika semua bisa dilakukan asal ada kemauan untuk berusaha.
Kisah Inspiratif Anak Petani Asal Jember yang Kini Jadi Dosen Ini Viral, Curi Perhatian
Setiap orang tentu memiliki keinginan untuk sekolah setinggi mungkin. Namun banyak yang harus menyerah untuk melanjutkan sekolah karena keadaan ekonomi yang kurang mampu. Namun belum lama ini, seorang dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) mengunggah bagaimana perjuangannya yang begitu inspiratif. Sosok bernama Imam Santoso yang dulunya hanya seorang anak petani sayur, kini bisa mengangkat derajat keluarganya sekaligus dirinya sendiri.
Kisah yang ia unggah lewat akun instagramnya @santosoim pun viral. Kisah inspiratifnya ini pun menuai banyak komentar warganet.
"Katanya sekolah bisa ngubah nasib. Sekolah lebih dari 20 tahun sampe karatan ternyata jadi seperti ini," tulisnya di awal video.
Imam Santoso memulai pendidikannya sejak TK hingga SMP di sekolah yang letaknya di desa. Sejak TK hingga SMP ia membutuhkan waktu 12 tahun untuk menempuh pendidikan. Baru saat SMA, ia bersekolah di kecamatan.
Setelah lulus dari SMA, Imam pun bercerita melanjutkan kuliah di ITB, Bandung. Ia menempuh jenjang S1 di ITB dengan mengambil jurusan Teknik Metalurgi. Ia menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3,5 tahun saja.
S2 di Australia
Sempat bekerja, ia akhirnya mendapat beasiswa dari perusahaannya untuk melanjutkan S2 di University of South Australia. Namun, ia tak bisa menyelesaikan kuliahnya karena perusahaan yang memberinya beasiswa mengalami krisis.
instagram.com
Tak lantas menyerah, Imam kembali menempuh S2 di The University of Queensland dengan beasiswa ADS atau yang kini disebut AAS (Australia Awards Scholarships). Ia lulus dan meraih gelar master of philosophy.
Setelah itu, Imam kembali melanjutkan S3. Ia melanjutkan S3 di Aalto University, Finlandia. Kali ini, ia kuliah dengan beasiswa LPDP dan meraih gelar doktornya. Ia melanjutkannya dengan Postdoc selama setahun sebelum kembali ke Indonesia.
Itu artinya, total waktu yang ia butuhkan sejak TK hingga S3 lebih dari 20 tahun.
Tinggalkan Pesan
Meski dulu hanya seorang anak petani Sayur di Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Jember, Imam yang kini menjadi dosen sekaligus pakar metalurgi ini membuktikan jika semua bisa dilakukan asal ada kemauan untuk berusaha. Di akhir video, ia juga berpesan agar tidak takut bermimpi tinggi.
"Karena belajar itu sejatinya sepanjang hayat, dari lahir samapai liang lahat. Jangan takut bermimpi tinggi karena banyak beasiswa menanti. Tetap semangat dan jangan lupa pulang," tulisnya di akhir video.
instagram.com