Kisah Pak Muslim, Pedagang yang Selalu Pulang saat Salat Meski Dagangan Belum Laku
Merdeka.com - Tidak semua orang beruntung dan memiliki pekerjaan serta penghasilan yang layak. Banyak dari mereka yang harus mengerjakan pekerjaan yang kasar ataupun harus berjualan di jalanan. Salah satunya adalah kisah Pak Muslim.
Pak Muslim merupakan pedagang keripik pisang yang kerap menjajakan dagangannya di jalanan. Ia menawarkannya pada mobil-mobil yang berlalu lalang.
Namun, hari itu dagangannya belum ada yang laku terjual. Meski belum ada yang terjual, tiba-tiba ia pergi meninggalkan dagangannya. Rupanya, ia meninggalkan dagangan untuk menunaikan salat. Berikut kisah Pak Muslim, pedagang yang selalu pulang di waktu salat meski dagangannya belum laku.
-
Dimana keluarga Muslim bekerja? 'Bahwa pintu masuk ke Gereja Makam Suci dirawat oleh umat Islam semakin menambah permadani budaya Kota Suci yang seringkali membingungkan namun selalu menarik,' bunyi pernyataan tersebut.
-
Bagaimana manusia gerobak mencari nafkah? Mereka berkamuflase menjadi manusia silver, manusia kostum atau badut Tak jarang membawa keluarga dengan gerobak atau manusia gerobak, pengemis, pengamen hingga pak ogah
-
Bagaimana kakek Hamid mendapatkan penghasilan? Dengan mengandalkan diri sendiri yang tak lagi prima, Hamid berjualan kerupuk.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Siapa yang rela rugi demi karyawan bisa salat tepat waktu? Menurut Budi, ketika seseorang mengutamakan Allah, maka semuanya akan dipermudah. Biasanya, dia meminta karyawan mematikan mesin saat azan berkumandang, sehingga para karyawan bisa salat tepat waktu. Padahal, dirinya bisa rugi hingga Rp30 juta saat mematikan mesin selama 15 menit.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
Tawarkan Dagangan
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Di perjalanan, pemilik video ini bertemu dengan seorang bapak yang sedang menawarkan dagangannya pada mobil-mobil yang lewat. Namun, dagangannya belum juga ada yang laku. Akhirnya ia pun meletakkan dagangannya di sebuah kotak.
Pergi Tinggalkan Dagangan
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Meski dagangannya belum laku, ia tiba-tiba pergi dan meninggalkan dagangan di tempat semula. Ia lalu berjalan cepat menuju ke arah jembatan. Ia tampak berjalan cepat seolah sedang terburu-buru. Rupanya, Pak Muslim hendak pulang ke rumah untuk salat terlebih dahulu.
Masih Semangat Mencari Nafkah
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Pedagang ini rupanya bernama Pak Muslim. Ia menjual keripik pisang yang dijual Rp10 ribu satu bungkusnya. Meski usianya sudah tak bisa dibilang muda, namun Pak Muslim masih semangat mencari nafkah.
Banjir Pujian
©2023 Merdeka.com/tiktok @adiefwafiofficial
Aksi Pak Muslim yang lebih mengutamakan akhirat dari pada duniawi ini pun menuai pujian warganet. Banyak yang salut pada Pak Muslim yang masih ingat salat meski dalam keadaan kekurangan.
“Emang beda ya orang yg ahli ibadah tuh, bersinar, bersih gitu wajahnya. Sehat selalu pak dan orang baik,” tulis @PutriWidodo3.
“Nangis banget pagi pagi liat ini,ya Allah tujuan saya ingin cukup karena saya ingin berbagi kepada orng yang membutuhkan,” tulis @silvisucifitriani.
“Wajahnya berseri dikala usia sudah 70 tahun lbh,” tulis @dylita. (mdk/asr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking pentingnya, dia bahkan rela meninggalkan lapak miliknya di pinggir jalan demi dapat menunaikan salat.
Baca SelengkapnyaPenjual mainan ketemu Ganjar dan diajak untuk mampir ke rumahnya.
Baca Selengkapnya"Itu sebetulnya mah mereka baik," kata Mamah Deceh.
Baca SelengkapnyaPak Alam berjualan tisu keliling dari Cikarang ke Jakarta. Ia naik kereta bersama putranya Sultan.
Baca SelengkapnyaMbah Salam mengaku pulang ke Malang dua sampai tiga bulan sekali untuk menengok anak dan cucunya di rumah.
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaSimak kisah pilu seorang kakek penjual tangga bambu keliling yang sudah satu bulan berjualan tak laku.
Baca SelengkapnyaWalaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca SelengkapnyaMbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan ruang pada masjid di lokasi tersebut membuat penyelenggaraan salat Jumat berlangsung hingga ke lorong, kios dan lapak pedagang.
Baca SelengkapnyaHal ini berawal dari keluhan umat Islam yang mencari takjil di jam 4-5 sore namun tidak kebagian karena sudah diborong para nonis yang tidak berpuasa.
Baca Selengkapnya