Kolaborasi Inovatif SASA dan Didiet Maulana, Ciptakan Masker untuk Dukung Para Nakes
Merdeka.com - Hampir dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung. Hingga kini, pemerintah terus mengupayakan agar kondisi semakin pulih. Tak hanya pemerintah, para tenaga kesehatan (nakes) terus memberikan penanganan terbaik.
Sayangnya, di tengah perjuangan mereka, banyak yang gugur. Berdasarkan laporan dari Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, hingga awal Agustus 2021, sebanyak 1.400 nakes meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.
Berkolaborasi dengan desainer Didiet Maulana, PT Sasa Inti berinisiatif menciptakan masker kain khusus sebagai bentuk dukungan untuk para tenaga medis yang menjadi garda depan melawan Covid-19. Masker yang didesain khusus oleh founder IKAT Indonesia ini memiliki motif unik.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Siapa yang memakai masker telur? Ricis selalu tampil cantik dan segar di depan kamera.
Masker ini diberi nama Kuliner Nusantara (KULINARA), yang merepresentasikan kuliner Indonesia. Masker Kulinara ini dapat digunakan di lapisan kedua atau terluar, setelah masker medis.
“Kami mempersembahkan KULINARA sebagai salah bentuk apresiasi kami pada para nakes-dokter, perawat, bidan, petugas rumah sakit, serta relawan. Harapan kami, selain, KULINARA dapat menjadi bagian dalam pelaksanaan prokes dimana salah satunya adalah memakai Masker, KULINARA juga diharapkan bisa menyemangati para tenaga medis dan relawan tersebut, sehingga mereka terus optimis bahwa perjuangan mereka akan menyelamatkan banyak orang,” ujar Fenny Kusnaidy, Marketing Director PT. Sasa Inti.
©2021 Merdeka.com/SASA Kulinara DocMenurut sang desainer, Didiet, masker ini dijadikan pengingat, bahwa di saat-saat seperti ini, makanan menjadi salah satuarti kebahagiaan dan memiliki arti bagi setiap orang. Makna ini tersirat dalam warna, motif dan cerita yang tertuang dalam desain masker Kulinara, yakni soal kehangatan dan kebahagiaan.
“Kolaborasi dengan Sasa ini bisa tercipta karena kami berdua menjalani visi yang sama yakni sama-sama berkreasi untuk rasa. Sasa berkreasi menciptakan rasa masakan dan membawa kekuatan citarasa lokal. Demikian pula saya yang memiliki visi untuk menciptakan desain bercorak Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga akan negeri ini," aku Didiet.
Didiet mengatakan proses pembuatan masker ini berlangsung cukup singkat. Diawali dengan brainstorm bersama tim Sasa untuk desain KULINARA. Proses yang paling lama dari pembuatan KULINARA ini adalah produksi.
“Bagian paling menantang dalam proses Kulinara adalah saatmendesain, kita harus berpikir ke depan. Bagaimana desain yang dibuat itu benar-benar bisa mendukung manusia pemakainya. Ketika kita bicara masker, KULINARA bukan masker medis, namun ini tetap bisa mendukung para nakes dalam keseharian mereka. Saat mereka di jalan atau di luar area ruang kesehatan. Jadi hal ini harus bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan,secara desain harus unik dan berbeda dari biasanya," imbuh Didiet. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang tenaga kesehatan (nakes) muda asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapat penghargaan nasional karena inovasinya yang bernama TAPHe KETAN.
Baca SelengkapnyaAda cara yang benar-benar tak terduga ala memberikan kejutan. Hal ini menjadikan momennya unik dan tak biasa.
Baca SelengkapnyaBerikut potret instalasi medis modern milik TNI dalam KTT AIS Forum 2023.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi karhutla.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Bijak Antibiotik (SAJAKA) jadi salah satu cara untuk atasi masalah resistensi antimikroba di masa mendatang.
Baca Selengkapnya