Mengenal Fungsi Hardisk beserta Cara Kerjanya, Berikut Jenis-jenisnya

Merdeka.com - Bagi Anda yang sering menggunakan komputer, pasti sudah tidak asing lagi dengan hardisk. Ini merupakan salah satu bagian penting yang perlu diperhatikan ketika hendak membeli perangkat komputer. Hardisk tersedia dengan berbagai kapasitas, jadi Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan.

Bentuk dari hardisk adalah seukuran buku yang tidak terlalu besar. Anda bisa menemukan benda ini di dalam komputer Anda, atau Anda juga bisa mendapatkan hardisk eksternal jika Anda ingin menambah lebih banyak memori di komputer Anda. Hardisk eksternal ini bisa Anda tambahkan ke dalam komputer, atau juga bisa Anda hubungkan ke komputer dengan menggunakan adaptor.

Di dalam hardisk terdapat disk bulat kecil yang disebut piringan. Piringan ini dilapisi dengan lapisan khusus sehingga memungkinkan hardisk untuk menyimpan data secara magnetis.

Fungsi hardisk sendiri sangat penting bagi komputer. Semakin besar kapasitas hardisk pada komputer, maka semakin baik pula kinerja CPU dalam membaca program aplikasi ataupun data pada saat dijalankan.

Berikut ini, kami akan menjelaskan apa saja fungsi hardisk tersebut, beserta dengan cara kerja dan juga jenis-jenis dari hardisk.

Cara Kerja Hardisk

Bagaimana cara hardisk bekerja? Dilansir dari ontrack.com, sebuah data akan disimpan di hardisk dalam kode biner, dengan menggunakan 1s dan 0s. Informasi tersebut tersebar di lapisan magnet disk dan dibaca atau ditulis oleh kepala baca yang 'mengapung' di atas permukaan karena adanya lapisan udara yang dihasilkan oleh rotasi disk yang sangat cepat.

Dalam mode penulisan, arus listrik mengalir melalui head dan memodifikasi permukaan medan listrik dengan menuliskan 0 atau a 1. Dalam mode baca, prosesnya dibalik, di mana medan magnet mentransmisikan arus listrik ke head baca, dan sinyal ini kemudian diterjemahkan menjadi sinyal digital yang dapat dibaca oleh komputer.

Pentingnya Hardisk pada Komputer

Hardisk mungkin merupakan komponen terpenting untuk komputer Anda. Tanpanya komputer Anda tidak akan dapat menyimpan file apa pun, tidak akan dapat mem-boot sistem operasi, dan tidak akan bisa memainkan permainan atau pun mengunduh suatu file.

Komputer hari ini tersedia dengan hardisk yang memiliki kapasitas tiga kali lebih banyak dibandingkan komputer sebelumnya. Meski begitu, Anda pasti merasa bahwa kapasitas besar tersebut terasa sedikit dan cepat penuh.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui ukuran hardisk yang Anda miliki, karena jika Anda tidak tahu dan hanya akan menggunakannya secara berlebihan dan berujung pada kehabisan tempat penyimpanan. Ketika hardisk mulai sesak, juga akan berpengaruh pada fungsi komputer dan Anda tidak akan dapat mengunduh apa pun sampai Anda menambahkan hardisk lain.

Jenis-jenis Hardisk

©2014 Merdeka.com

IDE/ATA

IDE merupakan singkatan dari Integrated Devices Electronics, sedangkan ATA adalah singkatan dari Advanced Technology Attachment. Dilansir dari liputan6.com, hardisk ini adalah hardisk yang memiliki kapasitas kecil, dengan kapasitas maksimalnya sebesar 320 GB. Hardisk ini sudah jarang digunakan karena kapasitasnya yang kecil.

SATA

SATA, atau Serial Advanced Technology Attachment, merupakan jenis hardisk yang saat ini banyak digunakan pada perangkat komputer atau laptop konvensional. Kapasitasnya jauh lebih besar dibanding IDE/ATA, yaitu mencapai 2 TB. Hardisk jenis

SCSI

SCSI merupakan singkatan dari Small Computer System Interface. Hardisk jenis ini merupakan hardisk yang memiliki kapasitas paling mumpuni, yaitu mencapai 5 TB serta memiliki kecepatan membaca paling tinggi.

Hardisk SCSI biasa digunakan pada komputer server atau komputer penyedia data atau database. Dengan penggunaan hardisk SCSI, seseorang bisa mentransfer berbagai data jauh lebih cepat dan lebih efisien jika dibandingkan dua jenis hardisk sebelumnya.

Fungsi Hardisk

©2015 Merdeka.com

Menyimpan Database

Fungsi hardisk yang pertama adalah untuk menyimpan database. Database merupakan salah satu elemen penting dalam system komputer. Databse akan membantu sebuah program atau aplikasi agar dapat berjalan dengan baik.

Database biasanya tersimpan dalam hardisk pada komputer server. Dengan begitu, Client yang ingin mengaksesnya pun menjadi lebih mudah. Mengingat fungsinya sebagai tempat penyimpanan database, hardisk yang digunakan tentu hardisk yang memiliki kapasitas tinggi agar tidak terjadi masalah saat melakukan pengambilan data.

Menyimpan Data dari OS

Fungsi hardisk yang kedua adalah untuk menyimpan data dari OS. Baik Windows, Linux, atau OS lainnya membutuhkan hardisk agar dapat mengoperasikan sebuah komputer. Karena itulah, fungsi utama hardisk yaitu untuk menginstal OS. Keran tanpa OS, komputer tidak akan berfungsi bagi penggunanya.

Menyimpan Data dari Software

Fungsi hardisk yang ketiga yaitu untuk menyimpan data dari software. Agar sebuah aplikasi dapat diinstall pada komputer, diperlukan kapasitas hardisk yang memadai untuk aplikasi tersebut. Bila hardisk yang digunakan sudah penuh dengan berbagai macam data, maka juga akan berpengaruh terhadap kinerja aplikasi tersebut, atau bahkan pada kinerja komputer.

Menyimpan Berbagai File Pengguna

Fungsi hardisk yang keempat yakni sebagai tempat menyimpan file bagi pengguna komputer. Jika Anda sudah sering menggunakan komputer, pasti Anda akan merasakan betapa pentingnya peran hardisk. Karena bagi pengguna, segala macam data mereka, seperti file .doc, .pdf, .mp3, dan lain-lain, akan membutuhkan hardisk sebagai tempat penyimpanan.

Sebagai Back-up Data

Fungsi hardisk yang terakhir yaitu sebagai back-up data. Dengan kapasitas penyimpanan yang besar pada hardisk, Anda bisa menyimpan berbagai jenis data di sana. Anda juga bisa mengamankan data-data penting di komputer, jika Anda takut kehilangan data-data tersebut. (mdk/ank)