Mengenal Sosok Elaine Low, Anak Bungsu Orang Terkaya Nomor 3 di Indonesia yang Diwarisi Saham Senilai Rp123 Triliun
Elaine Low merupakan anak bungsu dari Low Tuck Kwong yang dikenal sebagai orang terkaya nomor 3 di Indonesia.
Nama Elaine Low belakangan ini tengah ramai menjadi perbicangan publik. Bukan tanpa sebab, namanya jadi sorotan setelah Low Tuck Kwong mengalihkan 22 persen kepemilikan sahamnya di PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kepadanya.
Melalui 22 persen saham tersebut Elaine Low kini memiliki 7,33 miliar saham BYAN senilai Rp123,75 triliun. Kini jumlah kepemilikan saham Dato’ Low Tuck Kwong berubah dari sebesar 20.716.816.570 menjadi 13.383.482.870.
Diketahui, Elaine Low merupakan anak bungsu dari Low Tuck Kwong yang dikenal sebagai orang terkaya nomor 3 di Indonesia. Pengalihan saham ini pun sempat menghebohkan bursa saham.
Mengutip Liputan6.com, Sekretaris Perusahaan Bayan Resources, Jenny Quantero mengungkapkan bahwa saham tersebut dihibahkan kepada anaknya dengan tujuan untuk perencanaan suksesi jangka panjang keluarga.
Sosok Low Tuck Kwong
Inilah sosok Low Tuck Kwong. seorang pengusaha miliarder asal Indonesia yang merupakan pendiri dan presiden direktur Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia. Ia menduduki peringkat orang terkaya ketiga di Indonesia dengan kekayaan bersih USD 26,5 miliar.
Sosok Elaine Low
Melansir dari beberapa sumber, Elaine Low merupakan putri bungsu dari konglomerat RI, Low Tuck Kwong. Elaine juga diketahui aktif menjabat menjadi direktur di beberapa perusahaan.
Selain itu, ia juga aktif bertanggung jawab dalam pengembangan bisnis di Bayan Resources. Elaine Low diketahui mempunyai riwayat pendidikan yang cukup mentereng. Ia lulus dengan gelar Magister Kebijakan Publik di tahun 2014 dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore.
Jabatan yang Pernah Diemban
Selain itu, ia juga pernah menjabat beberapa posisi strategis. Seperti diangkat menjadi anggota Dewan Direksi Manhattan Resources Limited, hingga diangkat lagi sebagai direktur non-eksekutif dan non-independen pada 24 April 2017.
Saat ini Elaine juga memegang sejumlah jabatan direktur di industri medis, pendidikan, dan pertambangan batu bara. Hingga kini, terhitung ia pernah mengemban posisi sebagai direktur di 19 perusahaan besar.
Elaine juga tercatat pernah menyumbang sebesar Rp6,8 miliar untuk Jepang di tahun 2011 yang saat itu dilanda gempa dan tsunami.