Pakai Motor Gerobak Modifikasi, Begini Cara Warga Jakarta Mudik ke Kampung Halaman
Merdeka.com - Mudik ke kampung halaman menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan oleh Marpaung. Warga Kampung Muka, Pademangan, Jakarta Utara ini tengah bersiap menuju Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Satu unit motor gerobak pun menjadi kendaraannya bersama keluarga.
Tahun ini, ia berangkat bersama satu keluarga lainnya menggunakan kendaraan roda tiga itu. Agar nyaman, ia memodifikasi kabin belakangnya menggunakan terpal dan rangka kayu.
Menurut Marpaung, euphoria satu tahun sekali ini wajib ia ikuti. Namun untuk menekan biaya perjalanan ia terpaksa menggunakan motor pengangkut barang itu. Alhasil dua sampai tiga orang bisa ia tempatkan di bagian belakang.
-
Bagaimana campervan dimodifikasi? Mobil yang umumnya dimodifikasi menjadi campervan adalah SUV, MPV, bahkan double cabin.
-
Apa saja kendaraan yang terlibat? Kecelakaan tersebut terekam kamera CCTV di lokasi kejadian. Terlihat, truk sudah menabrak dua kendaraan Brio plat B 2780 TYB dan expander hitam E-1505-MR sebelum jarak 300 meter dari TKP. Alhasil setelah di GT Halim Utama MI tidak bisa mengendalikan truknya langsung menabrak menabrak mobil Isuzu pick up Z-8445-AH sampai terpental ke gardu 5.Kemudian menabrak mobil hyundai putih B-1061-SPW selanjut berturut-turut menabrak mobil Box putih D-8633-YR dan truk kuning terbalik.
-
Mobil keluarga apa yang ideal untuk banyak anak? Jika Anda memiliki banyak anak atau membawa banyak barang, pilihlah mobil dengan interior dan bagasi yang luas.
-
Apa yang sering dimodifikasi pemilik mobil? Pemilik mobil sering memodifikasi sistem pencahayaannya.
-
Apa yang mereka pakai saat di kereta? Cut Tari memakai kaus putih dan celana jeans, sedangkan Ersa Mayori memilih sweater dan celana panjang serba hitam. Mereka menampilkan kekompakan melalui sneakers putih yang mereka kenakan.
-
Bagaimana gerobak terikat dengan mobil? Bagaimana gerobak ini bisa terikat dengan mobil tanpa merusaknya? Ini membuat penonton semakin penasaran.
“Ini kami berangkat mudik dari jauh-jauh hari untuk menekan biaya” katanya, dikutip dari kanal YouTube Fokus Indosiar, Kamis (20/4).
Muat Barang Banyak
©2023 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com
Kegiatan pulang kampung memang butuh biaya ekstra. Selain untuk operasional selama di perjalanan. Pemudik juga harus membawa barang banyak.
Dirinya mengungkapkan jika menggunakan motor gerobak roda tiga yang dimodifikasi, Ia bisa membawa barang dengan jumlah yang banyak untuk berlebaran. Mulai dari barang yang dimasukkan ke dalam kardus, kantong plastik sampai tas-tas besar semuanya masuk di gerobaknya.
Kemudian, ia menatanya di rangka kayu yang telah disusun menyerupai bagasi. Semua barang kemudian ditata dengan rapi sehingga penumpangnya nyaman.
Siap Tempuh Jarak 300 KM
©2023 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com
Penggunaan terpal dan rangka kayu sebagai atap kabin telah diklaim aman untuk perjalanan jauh. Sebab, dari Jakarta menuju Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah harus Marpaung tempuh sejauh 300 KM atau paling cepat 9 jam.
Dengan adanya unsur-unsur tersebut, penumpang yang ikut di dalamnya bisa terlindungi dari cuaca panas maupun hujan. Selain itu, mereka juga akan aman dari terpaan angin di wilayah pantura yang kencang.
Menurutnya menggunakan kendaraan ini bisa lebih hemat, dan membantunya menyiapkan anggaran tambahan untuk berlebaran di kampung halaman.
“Jadi kalau pakai ini sampai rumah bisa agak iritan, dan yang di sana bisa kebagian” katanya melanjutkan.
Patungan untuk Menutup Biaya Perjalanan
Menurut dia, selama 9 jam perjalanan itu, seluruh biaya operasional akan ditutup dengan cara patungan. Kebetulan saat mudik tahun ini terdapat satu keluarga lagi yang ikut, sehingga biayanya lebih irit.
“Ya sekarang kan tau sendiri harga ongkos mobil berapa, paling sedikit itu keluar nyampai Rp300 ribu” katanya lagi.
Selain dirinya, sejumlah warga Jakarta lainnya juga memutuskan pulang kampung tidak dengan menggunakan kendaraan umum. Hafi misalnya. Pemudik asal Cilandak ini akan mudik ke Pemalang dengan menggunakan Bajaj.
Ia mengaku sudah rutin menggunakan kendaraan umum roda tiga yang ia biasa pakai untuk mencari nafkah ini.
“Ini sudah rutin setiap tahun pakai Bajaj. Estimasinya kalau ke Pemalang itu dari Cilandak, Jaksel sekitar 11 jam, dengan beberapa puluh kali istirahat” katanya.
Dirinya kemudian sudah menyiapkan sekitar 20 liter bensin untuk menuju kota nanas madu itu, pada Selasa (18/4) malam. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kreatif, tetapi bikin orang takut. Nenek ini taruh dua mukena untuk kedua jok mobilnya.
Baca SelengkapnyaTiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaTernyata ada juga orang yang suka mengendarai motor dengan cara ribet. Simak yuk!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para jomblo yang suka riding pasti terkadang iri lihat kawan boncengan dengan kekasihnya. Modifikasi motormu jadi seperti ini supaya enggak iri lagi!
Baca SelengkapnyaMotor milik temannya ini dibawa pengendara lain yang memiliki jenis sama. Apakah kunci motornya sama?
Baca SelengkapnyaSekumpulan pemuda yang sebelumnya nongkrong melempari batu ke arah Eky dan Vina. Bahkan beberapa di antaranya mengejar serta memepet motor korban.
Baca SelengkapnyaGerombolan bermotor berjumlah 17 orang dengan 7 sepeda motor.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaTerdapat 3 penyebab dari sepeda motor terasa bergetar saat dikendarai. Yuk simak!
Baca Selengkapnya