Warga Bertaruh Nyawa, Intip Ekstremnya Jembatan Penghubung di Pelosok Cianjur-Garut
Merdeka.com - Warga di wilayah pelosok Kabupaten Cianjur dan Garut, Jawa Barat harus bertaruh nyawa untuk sekadar beraktivitas. Pasalnya hampir setiap hari mereka harus melewati jembatan bambu kecil yang berbahaya untuk menyeberangi bukit. Tak ada akses lain karena di bawahnya mengalir air sungai dengan arus yang sangat deras.
Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Garut Turunan Kidul, terlihat warga sangat berhati-hati saat menyeberangi jembatan ini yang cukup panjang dan kondisinya tidak begitu stabil karena harus menahan beban orang-orang yang melintas.
“Nya iyeu mah tiap dinten kieu wae lah (iya ini kami begini saja pekerjaannya setiap hari)” kata salah satu warga di Kampung Cidarengdeng, Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.
-
Di mana warga seberangi jembatan bambu? Di sana, penduduk harus menyeberangi Sungai Cisangu menggunakan jembatan ala kadarnya yang terbuat dari batang bambu.
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
-
Mengapa jalur Garut-Cikajang jadi rute tersulit? Hal ini mengingat posisi stasiun Cikajang yang berada di atas ketinggian 1.246 meter di atas permukaan laut.
-
Siapa yang gunakan jembatan bambu? Setiap hari, anak-anak sekolah, warga yang bekerja dan ibu-ibu pengajian selalu melewatinya dengan hati-hati.
Lewati Akses secara Rombongan
©2023 YouTube Garut Turunan Kidul/ Merdeka.com
Setiap harinya masyarakat harus melewati jembatan itu untuk berladang, bertani, hingga mendapatkan kebutuhan hidup sehari-hari dengan cara menyeberang sungai besar di perbatasan itu.
Biasanya aktivitas di kabupaten tetangga ini dilakukan secara berkelompok dan mereka akan kembali lagi pada sore hari dengan membawa hasil pertanian dan perkebunan, juga kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam video itu juga disebutkan bahwa warga sudah terbiasa melewati jembatan tersebut, termasuk anak-anak di sana yang harus bersekolah di desa seberang.
Melewati Medan Sulit untuk Menembus Bukit
Setelah menyeberangi jembatan yang hanya selebar enam susunan bambu, perjuangan warga pedalaman Cianjur itu belum selesai. Mereka masih harus menembus hutan di perbukitan menuju Kabupaten Garut bagian selatan.
Sepanjang jalan lumpur setapak, hamparan pepohonan dan area kebun serta sawah warga menjadi pemandangan sehari-hari. Kondisi medan akan semakin sulit ketika masuk musim hujan karena jalanan akan semakin licin.
Walau medannya amat sulit, warga di sana tetap memaksakan untuk pergi demi memenuhi kebutuhan makan hewan ternak.
“Iyeu maksakeun ka priogi kanggo domba (Ini harus dipaksakan karena kebutuhan memberi makan domba)” kata warga lainnya yang beraktivitas di lokasi.
Warga Tidak Punya Pilihan Lain
Rombongan warga dari Cianjur sendiri memang sejak lama melakukan aktivitas menyeberang antar kabupaten melalui medan yang sulit dilalui. Menurut salah satu rombongan dari tim pembuat video, tidak ada pilihan lain karena warga di kedua daerah saling menggantungkan hidupnya.
“Perjuangan mereka berjalan kaki ini untuk bertahan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dari Garut selatan, pekerjaan mereka sebagian ada di Cianjur,” kata salah satu rombongan pembuat video
Warga di Cianjur juga tidak ingin pindah ke Garut karena aset mereka banyak terdapat di tanah kelahirannya.
“Dan kenapa mereka tidak mau pindah, sebelumnya sudah saya tanyakan dan karena semua asetnya ada di tanah kelahirannya Cianjur,” katanya lagi. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaWalau dianggap paling eskstrem, jembatan ini punya pemandangan yang indah
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca SelengkapnyaJembatan yang bernama Jembatan Bucin ini terletak di Karanganyar, Cililin, Bandung Barat.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaIkon kota Batam ini menjadi pilihan mengakhiri hidup hingga menimbulkan keresahan bagi beberapa warga sekitar.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaSaat dievakuasi tidak ditemukan KTP atau kartu identitas lainnya.
Baca SelengkapnyaMereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca Selengkapnya