Antusiasme Masyarakat Ikut Habitat Day Fun Run 5K 2014

Merdeka.com - Akhir pekan kemarin (12/10), ribuan orang antusias berduyun-duyun memadati lapangan silang Monas dengan menggunakan seragam Habitat Day Fun Run 5K. Mereka berkumpul berpartisipasi dalam lomba lari santai jarak tempuh lima kilometer yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).

Lomba lari santai lima kilometer itu start dari Silang Timur Monas menuju Gedung Sarinah, setelah itu kembali lagi hingga mencapai garis finish di Silang Timur Monas. Acara itu mengusung tema Hari Habitat Dunia 2014 “Voices from Slums” (Aspirasi Masyarakat Permukiman Kumuh) dengan melibatkan masyarakat umum. Saat berlangsungnya lomba lari santai juga sekaligus diadakan lomba Best Costume, dimana para peserta juga dapat berfoto dan bergaya dengan menggunakan atribut-atribut unik selama perjalanan lomba lari santai tersebut dan mengunggahnya ke akun sosial media Twitter @habitatfunrun dengan menyebutkan hashtag #habitatdayfunrun2014 untuk mendapatkan hadiah menarik yang disediakan panitia.

Sistem penilaiannya secara langsung oleh tim juri lalu kemudian diumumkan di panggung Habitat Day Fun Run 5K sekaligus pengumuman doorprize.

Tidak cukup lomba lari santai saja dalam acara tersebut artis Ibukota turut meramaikan panggung Habitat Day Fun Run 5K untuk menghibur para peserta. Di sela-sela hiburan, panitia juga menggelar lomba mewarnai diikuti oleh siswa-siswi TK dan SD kelas 2 yang ada di Jakarta, dan lomba kreasi botol bekas. Hal ini menunjukkan kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam mendaur ulang sampah dengan prinsip Reduce, Reuse, dan Recyle (3R).

"Dengan lomba lari santai ini kita berharap bisa menyebarkan kesadaran kepada masyarakat luas guna mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan dimulai dari lingkungan mereka sendiri," ujar Ketua Peringatan Hari Habitat 2014 Dadan Krisnandar di Jakarta, Minggu (12/10).

Kegiatan tersebut bertujuan agar memberikan kesadaran kepada semua pihak tentang permukiman kota yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk semakin hari mengalami perkembangan pesat, indikasinya adalah masyarakat yang bermukim di kawasan perkotaan diprediksi mencapai 67.5 persen pada tahun 2025 mendatang.

Bertambahnya populasi tersebut salah satunya mengakibatkan menjamurnya pemukiman tak layak huni yang tersebar di berbagai kota, antara lain di bantaran kali (sungai), pinggir rel kereta api, dan pesisir pantai.

Dadan menerangkan dari hasil identifikasi dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya Kemen PU pada tahun 2014 telah teridentifikasi sebanyak 3.201 kawasan kumuh yang mencakup luas 34.374 Hektare dan dihuni oleh 34,4 juta jiwa. Kawasan ini akan menjadi fokus dari Kemen PU dalam menangani kawasan kumuh tahun 2015-2019. Puskom (mdk/boo)