Dari anak buah sampai warga Jakarta, semua salah di mata Ahok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kerap kali marah. Tak hanya para pejabat di lingkungan Pemprov DKI, tapi juga masyarakat yang kena semprot.
Banyak hal yang melatarbelakangi Ahok sampai naik pitam. Mulai dari perilaku pejabat sampai tingkah warga yang dinilai salah.
Berikut ini, kegeraman dan semprotan Ahok mulai dari anak buah sampai warga Jakarta, seperti di rangkum merdeka.com, Selasa (16/12):
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Semprot dinas pajak
Ahok pernah mengaku kecewa dengan kinerja Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta. Dia marah dan kecewa karena dinas tersebut dinilai tidak mampu membangun sistem pajak online dalam kurun waktu dua tahun.Akibatnya, sejumlah target penerimaan pajak yang ditetapkan dalam APBD 2014 tidak tercapai. Karena itu, Ahok meminta tujuh bank di Jakarta membangun sistem pajak online."Saya minta tujuh bank ini keroyokan bangun sistem pajak online di Jakarta. DPP kita ini memble, tidak bisa menyelesaikan sistem pajak online selama dua tahun, makanya target pajak kita tidak pernah tercapai," ujar Ahok.
Ahok marah anggaran di dinas buat iklan
Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta mempublikasikan kinerja mereka dengan cara beriklan di televisi. Tahu kabar itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram.Ahok menilai, SKPD yang memasang beriklan di penghujung tahun hanya untuk menghabiskan anggaran yang tersisa. Dengan cara itu, mereka berharap penyerapan anggaran bertambah."Gara-gara mau nyerap anggaran, lihat tuh di tv-tv, tiba-tiba ada iklan semua dinas. Kurang ajar. Gila. Saya kaget tuh," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/12).Saat ini, kata Ahok, anggaran untuk beriklan memang belum dihapus. Ke depan, dia tak akan membiarkannya."Buat iklan itu cuma buat ngabisin anggaran saja. Kamu setuju enggak, duit kita berapa puluh miliar itu habis cuma untuk iklan di TV, mending kamu beresin saja PKL-PKL daripada keluar iklan semua," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Buat peraturan motor dilarang lewati MH Thamrin
Kebijakan motor dilarang melintas di Jl MH Thamrin sampai Jl Medan Merdeka Barat segera diuji coba beberapa hari lagi. Sampai hari ini, suara penolakan masih kencang terdengar.Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan kebijakan itu akan tetap diterapkan. Dia tak peduli dengan kritikan yang datang dari berbagai pihak. Termasuk dituding menerapkan peraturan diskriminatif."Di seluruh dunia, motor itu harus dibatasi. Pasti terjadi gesekan-gesekan, tapi enggak apa-apa. Kebijakan ini untuk Jakarta yang lebih baik," ungkap Ahok.
Banyak angkot ngetem, Kadishub dimarahi Ahok
Amarah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lagi-lagi meluap. Saat memberikan penjelasan di diskusi "Sistem Transportasi Perkotaan", Ahok kesal dengan para staf Dinas Perhubungan.Ahok mengatakan jajaran Dinas Perhubungan hingga saat ini tidak berani menindak bus-bus kota yang ngetem sembarangan di jalanan ibu kota. Kekesalan Ahok tersebut bahkan disampaikannya di depan Kepala Dinas Perhubungan M Akbar dan Kepala Bidang Angkutan Darat Emanuel Kristianto."Pengawas dan pemain bus kita ini nakal. Coba Dishub tegas. Saya dapat laporan terus soal yang ngetem-ngetem," ujar Ahok di Gedung Joang, Jakarta, Sabtu (13/12) lalu.
M Akbar yang berada di sebelahnya langsung menanggapi serius. Dia terlihat mencatat setiap ucapan Ahok.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca Selengkapnya