Demo Dukung Hak Angket Depan DPR Memanas, Arus Lalin Ditutup
Dengan adanya aksi bakar ban tersebut, membuat jalan arteri atau non-tol menuju arah ke wilayah Jakarta Barat yang melalui depan Gedung DPR/MPR RI ini pun ditut
Massa membakar 5 ban saat berunjuk rasa
Demo Dukung Hak Angket Depan DPR Memanas, Arus Lalin Ditutup
Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi dan massa dari Petisi Brawijaya menggelar aksi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Aksi ini salah satunya untuk mendukung hak angket atas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Pantauan merdeka.com, dalam demo ini sempat adanya aksi bakar ban sebanyak lima buah yang ditumpuk menjadi satu di tengah-tengah jalan raya menuju arah Slipi, Jakarta Barat.
Dengan adanya aksi bakar ban tersebut, membuat jalan arteri atau non-tol menuju arah ke wilayah Jakarta Barat yang melalui depan Gedung DPR/MPR RI ini pun ditutup secara total.
Akan tetapi, sebelumnya untuk jalur bus Transjakarta atau busway sempat dibuka dan masih bisa dilalui oleh kendaraan. Namun, hingga berita ini diturunkan jalur tersebut juga ditutup.
Tak hanya melakukan aksi bakar ban, mereka juga melakukan petisi dengan menuangkan tanda tangan mereka pada sebuah spanduk yang dibentangkan di jalan dengan bertuliskan 'Tolak Hasil Pemilu Dukung Hak Angket Tolak KKN'.
Aksi Tolak Hak Angket
Ternyata, aksi di depan Gedung DPR/MPR RI ini juga dilakukan oleh sejumlah massa yang mengaku menolak adanya hak angket terhadap Pemilu 2024.
Dalam spanduk yang mereka bawa pun bertuliskan 'Mahasiswa dan Masyarakat Cinta Indonesia Tolak Pemakzulan Tolak Segala Bentuk Tindakan Yang Memecah Belah Bangsa Sukseskan Pesta Demokrasi 2024'.
Sebelumnya, Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi melakukan aksi di depan Gedung Dewan Pimpinan Rakyat (DPR) RI, Jakarta. Aksi ini digelar sejak sekitar pukul 10.00 Wib.
Pantauan merdeka.com, mereka datang dengan membawa sejumlah tuntutan yang mereka tuangkan dalam spanduk yang mereka pasang di mobil orasi.
Dalam spanduk itu, tertulis ada 15 tuntutan seperti mendukung DPR untuk menyegerakan hak angket serta memakzulkan Jokowi.
"Ini bukan soal kepentingan 01 atau bukan soal kepentingan 03, di sini kita rakyat Indonesia yang tergabung di koalisi ini nanti juga banyak lagi dan teman-teman guru, dari teman-teman mahasiswa yang lain, masyarakat yang lain semuanya satu suara," kata Koordinator Presidium Demo Afandi Ismail di lokasi, Selasa (5/3).
"Apa itu, kita ingin melihat demokrasi kita ini yang telah kita perjuangkan kurang lebih 25 tahun selamat, terhormat," sambungnya.
Sehingga, aksi yang dilakukannya ini ditegaskannya bukan soal siapa yang dijagokan sebagai presiden, siapa yang kalah bahkan siapa yang menang dalam Pemilu 2024.
"Tapi soal penyelamatan demokrasi, makanya kita minta kepada DPR untuk mengambil langkah cepat hak angket ini, itu yang paling penting," tegasnya.
Berikut 15 tuntutan massa aksi:
1. Makzulkan Jokowi Penjahat Demokrasi
2. Adili Jokowi dan Kroni-kroninya Pengkhianat Rakyat
3. Hapuskan Dinasti Politik
4. Adili Komisioner KPU dan Bawaslu Yang Berkonspirasi Jahat Dengan Penjahat Demokrasi
5. Tolak Hasil Quick Count Menyesatkan
6. Audit Forensik Sistem IT KPU
7. Tolak Hasil Pemilu Curang
8. Laksanakan Hak Angket DPR - MPR RI Terkait Pemilu Curang
9. Usut Tuntas Grand Desain Pemilu Curang, Terstruktur, Sistematis dan Massif
10. Diskualifikasi Paslon Pilpres Yang Melakukan Kecurangan Terstruktur, Sistematis dan Massif
11. Audit Dugaan Penyelewengan Penggunaan APBN dan Anggaran Pemilu 2024
12. Tolak Kalangkaan dan Kenaikan Harga Beras
13. Tolak Kenaikan Harga Cabai
14. Tolak Kenaikan Harga Sembako
15. Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM dan Kebutuhan Rakyat Lainnya