Jangan Sampai Protes Hasil Pemilu Berujung Benturan
Aksi massa demo memprotes hasil Pemilu 2024 terus berlangsung
Aksi massa demo memprotes hasil Pemilu 2024 terus berlangsung
Jangan Sampai Protes Hasil Pemilu Berujung Benturan
Aksi massa demo memprotes hasil Pemilu 2024 akan berlangsung sebelum penetapan capres dan cawapres terpilih Rabu, (20/3).
Penyampaian pendapat tersebut merupakan bagian dari hak publik di negara demokrasi. Namun jangan sampai menimbulkan benturan.
Hal itu diungkapkan Pakar Komunikasi Politik Antonius Benny Susetyo.
Menurut dia, aksi massa memprotes hasil Pemilu harus dilihat sebagai bagian dari demokrasi.
Menurut Benny, dalam negara demokrasi orang menyampaikan aspirasi dan pendapat berbeda itu wajar.
Benny menilai, potensi kekerasan dalam aksi massa memprotes hasil Pemilu sangat kecil.
Namun, ia mendorong adanya dialog untuk menjelaskan proses penyelenggaraan Pemilu, KPU harus terbuka terhadap masalah yang dihadapi serta persoalan IT yang jadi concern publik.
“Jangan sampai benturan terjadi karena komunikasi tersumbat,” kata Benny, Senin (18/3).
Benny mengatakan, agar massa tidak membesar, mekanisme angket juga bisa jadi jalan.
Angket sangat penting untuk penyelidikan agar semua menjadi terang benderang, dugaan kecurangan menjadi hilang.
“Angket itu jadi harapan publik, solusi untuk demokrasi berkualitas. Kalau angket berjalan baik, maka dengan sendirinya eskalasi massa tidak membesar,” kata Benny.
“Ini tantangan kita menyelamatkan keadaban demokrasi dengan membangun proses demokrasi yang sehat lewat sebuah mekanisme,” tambah Benny
Benny melanjutkan, mekanisme angket harus betul-betul membuktikan ke publik punya kredibilitas. Sehingga publik merasa diyakinkan, asumsi publik bisa terjawab.