Denyut Kehidupan Malam di Balai Kota Jakarta
Merdeka.com - Azan Magrib berkumandang dari Masjid Fatahillah di komplek Balai Kota DKI Jakarta. Satu per satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) meninggalkan ruang kerja mereka. Lampu mulai dinyalakan beriringan dengan matahari terbenam. Bersamaan dengan itu, denyut kehidupan kecil mulai berjalan di pusat pemerintahan Ibu Kota.
Senin (24/2) malam, hujan lebat mengguyur kawasan Ibu Kota. Salah seorang Pekerja Harian Lepas (PHL), Andri tengah melepas lelah dengan bermain game di salah satu gudang di Balai Kota DKI.
Sudah lebih dari lima tahun, Andri dan beberapa pekerja harian lainnya memanfaatkan gudang tersebut sebagai tempat pelepas lelah setelah bekerja seharian. Ruangannya lembab dan remang. Tapi mereka tetap merasa nyaman. Tetap bermimpi indah meski merebahkan badan di antara tumpukan kabel dan peralatan CCTV.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Bagaimana kondisi banjir yang merendam parkiran pabrik? Adapun ketinggian air di area parkir pabrik sepatu itu diketahui mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa. Gambar: TikTok @tiulxzzz Sepeda motor yang terendam banjir hanya tampak bagian jok dan spion saja, selebihnya terendam air sungai yang berwarna kecokelatan.
-
Apa arti kata-kata hujan malam hari? Kata-kata hujan malam hari berikut ini bisa menjadi contoh sempurna dari arti setiap tetes hujan yang turun di kala waktu tenang, dikutip dari brilio.net dan everydaypower.com.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Dimana air hujan dapat masuk melalui dinding? Retakan ini dapat berfungsi sebagai jalur masuk bagi air hujan, yang kemudian meresap melalui dinding dan menciptakan kondisi yang merugikan bagi kestabilan bangunan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Saat waktu menunjukkan pukul 22.30 WIB, Andri sibuk dengan telepon genggamnya. Di ujung telepon, suara sang istri. Andri sekadar memberi kabar singkat. Dia sudah makan dan bersiap untuk tidur.
Hujan makin lebat malam itu. Bagian ruangan yang bocor ditadahi dengan ceret. Diiringi suara gemericik air hujan, Andri berbagi cerita. Pimpinannya mengetahui aktivitas mereka menginap di gudang Balai Kota DKI.
"Pernah juga tanya tapi jarang. Intinya mereka tahu. Intinya kita jaga. Jangan pakai ruangan buat yang lain-lain. Jaga kerapian," jelasnya saat berbincang dengan merdeka.com.
Dalam gudang tersebut terdapat lemari sebagai penyekat. Satu sisi dipakai untuk tidur. Di sisi lain digunakan untuk dapur. Ada juga lemari pendingin serta kompor listrik. Terkadang, ruangan gudang itu juga difungsikan sebagai musala.
Tidur di gudang memang tak senyaman rumah. Kasur tak nyaman untuk digunakan. Dia memilih menikmatinya. Terpenting, ada ruang cukup yang bisa dipakai sebagai tempat istirahat setelah lelah bekerja seharian.
"Kalau tidur kasurnya memang ada kutu busuknya kan. Tapi ya dipaksain saja buat tidur," tandas Andri.
Jauh Merantau Demi Anak Istri
Di tengah gelap malam, kami menyusuri lorong lain di gedung Balai Kota. Terlihat Sari mulai membuka lapaknya di lorong penghubung antar gedung bertingkat di Balai Kota DKI Jakarta. Lauk pauk mulai disusun di atas meja besi berukuran 1x2 meter. Satu persatu pegawai yang setiap malam menginap di kantor Gubernur Anies Baswedan itu keluar menghampirinya.
Para PHL memanfaatkan ruangan bawah gedung Blok G sebagai tempat mereka tidur. Lantaran tempat tinggal yang jauh, mereka memutuskan menginap. Alasannya demi menghemat pengeluaran.
Ruang milik Biro Umum DKI Jakarta itu telah lama menjadi tempat tinggal para perantau yang bekerja di Balai Kota. Kebanyakan dari mereka perantau dari luar Jabodetabek. Aktivitas ini telah berlangsung lebih dari 10 tahun.
"Itu yang bujangan semua tuh. Dari Jawa. Itu tukang yang sapu-sapu lah di sini," kata Sari.
Salah seorang PHL, Achmad menunjukkan gudang berpintu besi yang sudah cukup lama menjadi tempat tinggal karyawan perantau. Tidak hanya yang lajang saja, banyak juga rekan-rekannya yang sudah berkeluarga memilih tinggal di gudang.
"Kadang sebulan, dua bulan (baru pulang)," ucap Achmad.
Ruangan setinggi 2 meteran itu cukup untuk melepas lelah bekerja seharian. Di dalamnya ada kotak penyimpanan beralas karpet hijau yang dijadikan alas tidur. Ada sebuah mesin cuci dan lemari bekas. Ini menjadi fasilitas yang digunakan bersama.
"Mesin cuci, kasur bawa sendiri. Belinya patungan," ujarnya.
Pria paruh baya asal Serang, Banten ini sebenarnya tinggal di Bogor. Hanya sesekali dia menginap di Balai Kota. Sementara kawan-kawannya kebanyakan dari luar Jabodetabek. Ada diantaranya yang berasal dari Jawa Timur.
Sebagai sejawat PHL, mereka dikontrak selama setahun. Upah mereka terima rutin setiap bulan. Besarannya sesuai UMP DKI Jakarta, Rp4,2 juta. Mereka harus berhemat untuk bertahan hidup di kampung besar bernama Jakarta.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ruang tunggu penumpang di bandara tersebut mengalami kerusakan di bagian atapnya saat dilanda hujan deras.
Baca SelengkapnyaKebocoran tersebut diduga lantaran adanya hujan disertai dengan angin kencang.
Baca SelengkapnyaInsiden ledakan dan munculnya api di ruangan Wali Kota Bekasi sempat membuat aktivitas bekerja pegawai terhenti.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaBaim Wong tengah ditimpa musibah. Kantor barunya mengalami bocor parah usai Jakarta diterpa hujan yang sangat deras beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBanjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaBPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaAda pula genangan yang terjadi karena disebabkan oleh banjir pesisir atau Rob
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca Selengkapnya