Di Balai Sarbini, Anies-Sandi terima keluhan soal rumah susun hingga JPO
Merdeka.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno bertemu dengan Pemerintah Kota Administratif Jakarta Selatan dan berbagai perwakilan masyarakat di Balai Sarbini, Kamis (23/11) sore. Dalam kesempatan itu mereka menerima banyak keluhan dari masyarakat, mulai dari soal rumah susun hingga JPO (jembatan penyeberangan orang).
"Tadi banyak dari mulai rumah susun. Soal JPO, mengenai pembangunan waduk, Mampang, terus banyak tadi isunya yang dibahas," kata Anies, Kamis (23/11).
Pertemuan seperti ini, kata Anies, dilaksanakan secara bergilir dan hari ini Jakarta Selatan yang mendapat giliran. Dalam kesempatan itu hadir juga para Ketua RT/RW maupun tokoh masyarakat.
-
Bagaimana Anies meminta para pendukungnya bersikap? 'Saya berharap kepada semuanya untuk tertib, untuk menaati semua peraturan bagi semua yang ikut hadir dan kita akan dengarkan bersama,' kata Anies.
-
Bagaimana Anies ingin mewujudkan perubahan? 'Bagi semuanya siap untuk kerja bersama, siap untuk menjangkau semua, siap untuk mendatangi tetangga, siap mendatangi keluarga kerjakan sekarang. Supaya Insya Allah 14 Februari Republik Indonesia akan menyaksikan perubahan,' kata Anies memungkasi.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang akan dilakukan Anies-Cak Imin untuk membantu masyarakat yang mengalami masalah hukum? 'Kami akan menyediakan pelayanan pengacara gratis yang kami sebut Hotline Paris untuk membantu rakyat yang mengalami masalah dan akan didampingi pengacara negara.'
-
Mengapa Anies menekankan pentingnya perubahan? 'Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan.' Dalam orasinya, Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. 'Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal,' tuturnya.
Banyaknya masyarakat yang datang, kata Anies, membuat pihaknya tak bisa mendiskusikan semua persoalan yang dikeluhkan masyarakat.
"Dalam kesempatan ini dengan jumlah warga yang sebanyak ini, tentu tidak mungkin semua masalah didiskusikan. Tapi kami tadi mendengar dari 10 kecamatan yang ada, masing-masing menyampaikan ada banyak PR yang harus dikerjakan," jelas mantan Rektor Paramadina.
Berbagai PR atau keluhan yang disampaikan masyarakat itu akan dikaji ulang untuk kemudian dicarikan solusinya. Anies mengajak warga bersama-sama memastikan bahwa setiap solusi yang dirancang pemerintah benar-benar terlaksana di lapangan.
"Dan saya sampaikan kecamatan yang dibuka setiap hari Sabtu, jam delapan sampai jam 11 adalah kesempatan bagi warga untuk menyampaikan masalah yang memerlukan langkah dari pemerintah," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Anies, rumusan Solusi untuk persoalan yang dihadapi oleh masyarakat merupakan substansi adanya Pemilihan Kepala Daerah.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana membangun rumah susun baru (rusun) bagi warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS)
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaJuru bicara RK-Suswono, Mulya Amri menegaskan konsep perubahan yang diusung Anies juga digunakan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya"Jadi kami tidak hanya berjanji. Insya Allah semua masalah (buruh) akan kita bereskan jika dipercaya memimpin Republik ini," kata Anies.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab kritikan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan atas pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaAHY mengaku terus berkomunikasi dengan Komisi II DPR RI terkait permasalahan lahan
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaAnies mengkritik, bansos yang diberikan seharusnya memberikan manfaat untuk penerima bukan untuk pemberi.
Baca SelengkapnyaAnies menilai eksekusi PSN masih meninggalkan banyak catatan.
Baca Selengkapnya