Respons Elektabilitas Moncer di Survei, Anies Soroti Dua Persoalan Ini Jika Kembali Jadi Gubernur Jakarta
Menurut Anies, rumusan Solusi untuk persoalan yang dihadapi oleh masyarakat merupakan substansi adanya Pemilihan Kepala Daerah.
Mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memilih menanggapi hasil survei kebutuhan masyarakat dibandingkan dengan elektabilitasnya sebagai kandidat calon Gubernur DKI Jakarta. Menurut dia, rumusan Solusi untuk persoalan yang dihadapi oleh masyarakat merupakan substansi adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Diketahui, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Anies menungguli nama lain yang juga disimulasikan maju dalam Pilkada DKI Jakarta, seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ridwan Kamil.
Elektabilitas Anies berada di angka 43,8 persen, disusul Ahok 32,1 persen. Sedangkan Ridwan Kamil hanya meraih 18,9 persen.
Dua Hal Disoroti Anies
"Survei itu menarik bagi saya terutama terkait dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Di survei itu terlihat bahwa kebutuhan pokok harga-harganya menjadi masalah yang paling dianggap prioritas oleh warga Jakarta," kata Anies usai menghadiri sidang disertasi Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa yang digelar di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Jumat (26/7).
"Yang kedua lapangan pekerjaan dan selisihnya dengan perusahaan-perusahaan lain itu cukup signifikan. Jadi saya ketika melihat survei indikator itu saya melihat berarti kebutuhan rakyat Jakarta tentang lapangan pekerjaan, biaya hidup yang terjangkau, itu yang harus menjadi prioritas kita," imbuh Anies.
Anies menyebut bahwa persoalan yang ada di tengah masyarakat adalah tanggung jawab yang mesti diselesaikan oleh siapapun pemimpin yang terpilih saat Pilkada. Ia mengingatkan bahwa masih banyak tantangan yang akan dihadapi. Semua kemungkinan yang buruh harus bisa diantisipasi.
Anies yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta akan meneruskan visinya jika nanti maju dan terpilih dalam kontestasi politik.
“Pilkada ini adalah tentang menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat daerah itu. Dan harapannya apa yang kita kerjakan insyaAllah kita bisa teruskan di sini supaya biaya hidup terjangkau lapangan pekerjaan tersedia dan soal kesehatan pendidikan yang juga di situ cukup tinggi itu bisa terselesaikan,” imbuh Anies.
“Terus yang kedua kita semua melihat ini sebagai sebuah perjuangan untuk masyarakat jadi apapun angka yang ada di survei itu perjalanan masih panjang, jadi kita terus akan fokus pada perusahaan di masyarakat,” ia melanjutkan.
Di singgung mengenai persiapannya maju di Pilkada DKI Jakarta, Anies enggan berbicara banyak. Semua komunikasi politik dengan partai lain masih berproses. Maka dari itu, ia belum bisa membahas lebih jauh mengenai pencalonannya, termasuk siapa wakil yang akan mendampinginya.
“Prosesnya masih jalan belum tahu kalau. Sama Gerindra? Semua kita komunikasi. Kita akan fokus pada persoalan-persoalan Warga Jakarta Karena itulah sesungguhnya substansinya Pilkada,” ucap Anies.
Berikan Selamat untuk Saan
Dalam kesempatan itu, Anies menyampaikan selamat kepada Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa yang berhasil menyandang gelar Doktor usai melewati sidang disertasi di Unpad.
“Pada hari ini beliau menuntaskan proses pembelajaran Doktor. Saya ucapkan selamat InsyaAllah ilmu yang nantinya akan mengalir dari beliau Memberikan manfaat,” kata dia.
Dalam disertasinya, Saan menjabarkan sosok Surya Paloh, yang juga ketua umum NasDem. Bagi Saan, meneliti jejak politik dan pemikiran Surya Paloh memberikan pengalaman yang mengasyikan. Proses diskusi bisa berjalan secara internsif.
"Pak Surya terutama dalam pemikirannya dan menurut saya itu menarik kalau itu diteliti dan dijadikan sebagai disertasi. karena dia punya originalitas dan ini sangat kontekstual," paparnya
Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, dalam kesempatan yang sama mengaku turut bahagia dengan capaian Saan di bidang akademik. Disertasi ini mampu dituntaskan dengan memakan waktu 5,5 tahun.
"Mudah-mudahan bisa memberikan sumbangsih dan manfaat berarti untuk pembelajaran politik ke depannya," ujar Paloh.