Djarot larang sahur on the road di Jakarta

Merdeka.com - Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta untuk warga Jakarta tak melakukan sahur on the road. Sebab kegiatan tersebut dinilai lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaat.

"Kita larang sahur on the road, kalau mau sahur, sahur saja di masjid, musala tempat masing-masing, tidak boleh di jalan karena apa sahur on the road lebih banyak mudaratnya," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/4).

Djarot berencana akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya tentang larangan melakukan sahur on the road. Sebab para peserta sahur on the road kerap kali meninggalkan coretan-coretan di tembok, tempat sampah dan lain-lain.

"Tahu enggak dengan sahur on the road itu apa yang ditinggalin sama dia, coretan-coretan di tembok-tembok, sampah coretan, tembok yang bagus-bagus dicoretin," kata Djarot.

"Belum lagi naik sepeda motor bodong, saya kadang-kadang kan sering keluar, ini sahur apa sahur. Sahur kok begini, sepeda motor bodong keliling-keliling teriak-teriak," sambungnya.

Bahkan kata Djarot aksi sahur in the road busa disusupi dengan para geng motor. Sehingga Djarot melarang kegiatan tersebut.

"Justru dengan sahur on the road mudah ditumpangi geng motor itu. Jadi saya bilang enggak boleh," tegasnya.