Eceng Gondok Menggunung di Waduk Pluit
Eceng gondok sempat memenuhi sebagian besar waduk dan menyebabkan aroma tidak sedap.
Eceng Gondok Menggunung di Waduk Pluit
Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara dipenuhi tanaman eceng gondok. Bahkan aroma tidak sedap tercium dari tumpukan eceng gondok yang berserakan.
Dari pantauan Merdeka.com, tanaman eceng gondok memenuhi sebagian waduk warisan Jokowi yang luasnya 80 hektare.
Tanaman tersebut memenuhi waduk di sisi bagian barat berhadapan langsung dengan apartemen Pluit dan sisi selatan dekat dengan pemukiman warga.
Tanaman liar itu pun nampak tumbuh subur di pinggir-pinggiran tembok. Saking suburnya, nampak tanaman mengambang di tengah-tengah waduk yang menghitam.
Tidak hanya itu, dipinggiran-pinggiran waduk juga terdapat sisa tanaman eceng gondok yang telah mengering. Diduga tanaman tersebut sehabis dikeruk.
Akibat dari tumpukan eceng gondok yang telah menggunung itu menyebabkan aroma tidak sedap ketika merdeka.com melintas di sekitarannya.
Hal serupa pun turut dirasakan oleh Diar (36) salah seorang warga sekitar mengaku sering melintas di sekitaran waduk Pluit apabila saat ingin bekerja.
"Kaya bau-bau amis gitu, sudah bau enggak enak dipandang juga. Kan gitu," keluh dia saat ditemui merdeka.com, Kamis (20/7).
Diar menyebut fenomena merebaknya eceng gondok di Waduk Pluit, sudah menjadi hal yang biasa terjadi. Meskipun petugas dinas Lingkungan Hidup sudah sering kali membersihkannya.
"Kadangan bersih, kadangan juga entar banyak banget bisa hampir penuhin waduk," katanya.
Terlebih pada saat beberapa hari yang lalu. Eceng gondok sempat memenuhi sebagian besar waduk dan menyebabkan aroma tidak sedap.
Meskipun demikian, ia tidak mengetahui secara jelas mengapa tanaman eceng gondok sering kali bertumbuhan di tepi-tepi waduk hingga akhirnya tengah-tengah waduk.
Pemprov DKI Bicara
Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan menyebut tanaman eceng gondok merupakan tanaman sejenis gulma yang banyak tumbuh di berbagai perairan. Ia menyebut asal mula tumbuhan itu berasal dari aliran sungai dan juga ada beberapa rawa-rawa disekitarnya.
"Dia itu gulma cepet tumbuh, kalau dilempar aja eceng gondok dalam waktu enam bulan bisa penuhin waduk."
Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan
Merdeka.com
Kemungkinan terburuknya apabila tanaman jenis gulma itu memenuhi waduk dan dibiarkan akan berdampak menurunkan kadar oksigen dalam air, membuat sedimentasi akibat eceng gondok yang mati. Terlebih juga dapat memperburuk aliran air yang disalurkan dari pompa air di Waduk Pluit. Meskipun demikian, pihak petugas dinas Lingkungan Hidup sejatinya sudah bekerja terus menerus untuk membersihkan dengan alat berat. Bahkan pada hari ini pun juga telah diterjunkan petugas tambahan lengkap dengan alat beratnya.
Terkait dengan tanaman eceng gondok yang menumpuk di pinggir-pinggir waduk, Yogi menyebut hal itu dilakukan untuk terlebih dahulu mengeringkan tanaman itu. Sebab apabila pada saat dikeruk, beberapa tanaman eceng gondok masih ada yang penuh dengan air dan juga lumpur. "Jadinya sayang kalau kita bawa airnya juga jadi tercecer di jalan. Mankanya ditaro dipinggiran dulu biar kering baru nanti diangkut," jelas dia. Setelahnya, Yogi menambahkan tidak semua tanaman eceng gondok akan dibuang ke TPS Bantar Gebang. Beberapa diantaranya akan diolah menjadi pupuk organik.