Ini yang dirasakan Ahok saat kunker bareng DPR & saat jadi gubernur
Merdeka.com - Buat seorang pejabat, lawatan keluar negeri untuk urusan kerja adalah hal biasa. Biasanya, dalam lawatan itu banyak sekali yang dibahas, dari urus bisnis sampai kerja sama di berbagai bidang.
Itu pula yang dirasakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sudah beberapa kali menjabat posisi strategis, kunjungan ke luar negeri bukan satu hal baru buatnya.
Kemarin, Ahok melakukan lawatan ke luar negeri dalam kapasitasnya sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahok menuju Rotterdam sejak 20 September sampai 23 September kemarin.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dilakukan Bupati Bengkulu Utara? Dalam kunjungan tersebut, Ir Mian mempresentasikan tentang kondisi ruas jalan dan pasar di wilayah Kabupaten Bengkulu. Ia menyampaikan harapannya agar ruas jalan dan pasar di sana bisa dibangun dan diperbaiki agar layak.
-
Bagaimana Ahok dan Puput berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
Tiga hari di Negara Kincir Angin, Ahok mengunjungi sejumlah tempat penting. Dia melihat berbagai proyek penangan banjir yang dibuat pemerintahan Rotterdam.
Ahok terkesan. Dalam akun ahok.org, mantan bupati Belitung Timur itu mem-posting rincian kegiatannya selama berada di sana. Mulai dari sarapan pagi sampai ke mana dan bertemu siapa saja dia hari ini.
Rincian itu dia posting dalam tulisan berjudul Laporan Kunjungan Kerja Basuki di Rotterdam Belanda. Beberapa saat setelah mendarat pada 20 September, Ahok melihat proyek reklamasi dan pelabuhan di Rotterdam.
"Mereka dalam 5 tahun hanya menghabiskan 1 miliar dolar euro saja, artinya kira-kira setara dengan Rp 3,5 triliun saja, bandingkan dengan siluman APBD 2015 yang Rp 12,1 triliun," kata Ahok.
Kunjungan kerja yang juga dihadiri pihak Pelindo sempat membahas tentang topik pre-feasibility terutama soal NCICD dan pulau O P Q. Dari situ terpikir membangun Port of Jakarta seperti Port of Rotterdam.
Ahok mengaku sempat mengunjungi water plaza, tempat nampung air jika hujan, tetapi kalau kemarau jadi taman.
"Setelah tiba lihat disain kota untuk menampung curahan air hujan, jalan kaki keliling kota melihat dan konsep agar air hujan tidak terbuang percuma begitu saja, termasuk pajak yang bisa dihemat oleh warga jika memiliki tempat untuk penampungan air berupa kebun di atas atap," beber dia.
Sebelumnya, Ahok juga pernah memposting pengalaman dia saat menjadi anggota Komisi II DPR. Postingan itu diunggah di tengah kontroversinya munculnya pimpinan DPR di kampanye bakal calon presiden AS, Donald Trump.
Ahok pengalamannya saat kunjungan kerja ke Maroko, saat menjadi anggota Komisi II DPR lalu. Perjalanan itu terjadi pada September tahun 2010 lalu.
Ahok menceritakan bagaimana ulah anggota dewan yang dalam gambarannya sengaja melakukan perjalanan hemat agar uang sisa bisa dimasukkan ke kantong pribadi. Dia pun menyebut perjalanan dinas anggota DPR ke luar negeri untuk nyolong uang dan waktu.
.......Sabtu, 25 September 2010, Akhirnya pada pukul 00.51 pagi waktu Dubai saya menerima uang sisa tiket yang hanya US$ 122 saja. Uang perjalanan dinas sebesar US$ 220 x 4 hari dipegang ketua delegasi untuk biaya makan dan hotel di Maroko. Padahal biaya paket selama di Maroko dan Spanyol (saya harus ikut bayar walau tidak ikut,karena hitungannya satu kelompok/group, saya dikenakan US$ 1,350), perincian potongan terlampir.
Tiba di Dubai jam 22.30, berangkat lagi ke Maroko dari Dubai jam 7.35 (waktu Dubai). Seharusnya Maskapai Emirates kasih penginapan gratis buat yang transitnya lama, ke mana jatah ini ? Padi Tour yang mengelola perjalanan DPR, mengapa seperti bisa monopoli perjalanan DPR ? Atau ini akibat anggota DPR memang suka menghemat uang dengan cari yang termurah agar bisa membawa istri dan anak jalan jalan bahkan untuk bisa ke negeri tetangga?
Tiba jam 13.00 waktu setempat di Casablanca, nunggu di VIP room sampai naik bis jam 14.08 siang, menuju Maracas. Perjalanan butuh 3 jam. Menginap di Maracas alasannya karena pusat budayanya Maroko/karena ibu kota lamanya Maroko.
Pukul 20.37 malam kami sampai ke restoran untuk makan malam. Bukankah menurut jadwalnya masuk hotel dulu, karena dari tempat makan ke hotel butuh 1 jam lagi. Ini menunjukkan pelaksanaan jadwalnya ngaco. Harusnya sesuai jadwal jam 17.30 sudah masuk hotel dan makan malam jam 19.30.
Jadwal ini mengutamakan jalan-jalan bukannya tugas?
Akhirnya sampai di hotel Kenzi Farah bintang 5 (www.kenzitowerhotel.com) pada jam 21.06 malam. Seorang Ibu, salah satu anggota rombongan perjalanan, jatuh sakit karena kecapaian. Inikah kebersamaan? Padahal rakyat membiayai para anggota DPR dan pejabat dengan tiket kelas bisnis agar bisa tetap sehat dan konsentrasi dalam bertugas dan juga karena sadar adanya perbedaan waktu yang sering menyebabkan gangguan kesehatan/kecapaian akibat "jetleg". Acara menanti minggu sore dan senin pagi sampai siang, sementara tenaga,pikiran dan kesehatan telah terkuras karena duduk di kelas ekonomi dan perjalanan yang panjang. Semua ini demi penghematan uang buat jalan-jalan atau buat bawa oleh-oleh?
Apakah salah ada jalan-jalan selama di Maroko? Bagi saya tidak masalah selama sekitar kota Rabat tempat acara pada waktu tidak ada acaranya. Yang jadi masalah kalau sengaja diatur jalan-jalan di awal, dan akibatnya rombongan sudah kelelahan buat acara intinya. Kalimat yang sama yang saya dulu dengar sewaktu menjabat anggota DPRD kabupaten, "ini yang penting kebersamaan", ternyata di DPR juga sama saja.
Sampai saat ini saya masih belum mendapat buku panduan dan jadwal acara finalnya. Penghematan-penghematan agar dapat jalan-jalan ke Spanyol jelas sangat keterlaluan apalagi uang harian juga dihitung termasuk selama di Spanyol dengan uang rakyat (APBN) (Lihat tulisan "BTP bunuh diri?")
Minggu, 26 September 2010, kami berangkat pukul 8.44 pagi waktu setempat dari hotel menuju Rabat. Setelah melewati penjelasan yang panjang lebar, akhirnya uang per diem saya di Maroko 4 hari saya terima pagi ini, total terima US$ 685, dari harusnya $ 992. Kekurangan ini karena ketua delegasi minta $250 lagi buat dana tatktis. Alasannya dana taktis dari DPR untuk rombongan US$ 2.000 digunakan untuk souvenir US$ 1,000, dan buat dana tambahan untuk staf dan tenaga ahli US$ 1.500 (US$ 500 per orang untuk 3 orang).
Pukul 12.06 masih di perjalanan. Ini benar-benar keterlaluan. Acara di Rabat jam 16, kata supir menuju rabat butuh 4,5 jam. Mana keburu? Sungguh malu acara jam 16 sampai terlambat, padahal sudah dari kemarin siang tiba di Maroko. Pukul 12.35 kami makan siang, menunggu main course. Bagaimana keburu jam 16 acara di Rabat? Ada yang usul minta acaranya di Rabat diundur saja, dan mereka akan maklumlah karena kami dari DPR. Mungkin maksudnya maklum payah; urus selalu jalan-jalan yang utama sementara acara resmi ogah-ogahan?
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaSimak potret masa kecil orang nomor satu Pertamina eks pejabat penting di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Ahok bareng sang istri duduk mesra menikmati indahnya pemandangan.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca Selengkapnya