![Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/2/1719927839483-00uqxj.jpeg)
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Petugas Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian mengamankan 15 pengungsi mendirikan tenda dan telah bermukim di depan kantor UNHCR, Setiabudi, Jakarta Selatan sejak awal 2024 pada Selasa (2/7). Para pengungsi itu terdiri dari 13 orang dewasa dan dua anak.
Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata. Mereka diketahui berasal dari Sudan, Somalia, Afghanistan, Iraq, Iran, Yaman dan etnis Rohingnya.
"Mereka kami bawa, kami data, untuk kemudian kami koordinasikan dengan IOM (International Organization for Migration) dan UNHCR untuk penempatan di community house," kata Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim dalam keterangan tertulis diterima Selasa (2/7).
Adapun penanganan pengungsi diatur oleh Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri.
Pengungsi ditangani oleh satuan tugas (satgas) yang anggotanya meliputi berbagai instansi terkait, seperti TNI, Polri, Imigrasi, Badan Kesatuan Bangsa dan Negara (Kesbangpol), Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM).
Silmy menjelaskan, pengungsi berbeda dengan deteni atau orang asing yang melanggar peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pengungsi tidak diatur dalam UU Keimigrasian untuk dideportasi melalui Ditjen Imigrasi.
Pengungsi Dinaungan PBB
"Mereka berada di bawah naungan organisasi yang ditunjuk PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) selama penempatan sementara di Indonesia sampai nanti pemindahan ke negara tujuan pengungsi," ucap Silmy.
"Status mereka pengungsi dan sudah pegang kartu UNHCR, hanya saja mereka ingin segera ditempatkan di negara ketiga, sampai pasang tenda. Ini yang kita cegah, kita beri efek jera agar tidak ada lagi kejadian serupa di lain hari," kata dia.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah, tersangka pelaku pembunuhan terhadap empat anak kandungnya bakal menjalani sidang perdana di PN Jakarta Selatan, Rabu (29/5) hari ini.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaSang ibu yang sedang dirawat di rumah sakit tampak menangis haru melihat kedatangan anaknya.
Baca SelengkapnyaEka Tjipta Widjaja memiliki orang tua yang juga seorang pedagang di Makassar.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, sang ayah membangun usaha kecil-kecilan berupa toko sederhana. Eka membantu ayahnya berjualan.
Baca SelengkapnyaGedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca Selengkapnya