Pengungsi di Jakarta Selatan Ditampung di Posko Depan Kantor UNHCR, Polisi dan TNI Gantian Berjaga Pagi hingga Malam
Pengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Pengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Pengungsi di Jakarta Selatan Ditampung di Posko Depan Kantor UNHCR, Polisi dan TNI Gantian Berjaga Pagi hingga Malam
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan membangun posko di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Setiabudi, Jakarta Selatan usai dilakukan penertiban tenda pengungsi pencari suaka di kawasan tersebut.
Camat Setiabudi Iswahyudi mengatakan, penertiban itu dilakukan untuk meningkatkan pengawasan bersama dengan jajaran TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan memastikan para WNA yang mengurus dokumen tidak kembali menempati kawasan tersebut.
"Kami juga membuat posko bekerja sama dengan pihak UNHCR, dan nanti setiap hari ditugaskan dua anggota dari unsur TNI/Polri dan Satpol PP untuk berjaga dari pagi hingga menjelang malam," kata Iswahyudi dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (2/7).
Iswahyudi menyebut, penertiban para pencari suaka itu dilakukan sesuai pasal 75 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Menurut Iswahyudi, para pengungsi yang ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan bisa membahayakan diri mereka sendiri, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban. Sehingga penertiban harus dilakukan.
"Kami laksanakan kegiatan ini dengan pertama-tama menampung mereka di rumah detensi yang ada di Direktorat Jenderal imigrasi," ujar dia.
Iswahyudi mengatakan, 15 orang yang terdiri dari 13 dewasa dan duaanak kecil dibawa ke Direktorat Jenderal Imigrasi untuk dimintai keterangan.
"Dalam penertiban ini kita kerahkan puluhan petugas gabungan yang terdiri dari Imigrasi, Satpol PP Jakarta Selatan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi (Kesbangpol) DKI Jakarta, TNI/Polri dan unsur pemerintah setempat," tutup Iswahyudi.