Layanan Hapus Tato Gratis Selama Ramadan di Jakarta, Ini Jadwal dan Link Pendaftarannya
Selain layanan hapus tato, juga diadakan kajian Islam dan buka puasa bersama
Jadwal layanan tersebut meliputi Kantor Walikota Jakarta Timur pada Rabu (20/3), Jakarta Selatan pada Kamis (21/3), Jakarta Pusat pada Selasa (26/3), Jakarta Barat pada Rabu (27/3)
Layanan Hapus Tato Gratis Selama Ramadan di Jakarta, Ini Jadwal dan Link Pendaftarannya
Badan Amil Zakat Nasional/ Badan Amil Zakat, Infak, Sedekah (BAZNAS (BAZIS)) DKI Jakarta menyediakan layanan hapus tato gratis selama bulan suci Ramadan 1445 Hijriah di lima kantor wali kota.
"Kami kembali memfasilitasi kegiatan layanan hapus tato selama Ramadhan," kata Wakil Ketua IV Bidang Administrasi, SDM dan Umum Baznas Bazis DKI Jakarta, Nasir Tajang saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/3).
Nasir menyebut jadwal layanan tersebut meliputi Kantor Walikota Jakarta Timur pada Rabu (20/3), Jakarta Selatan pada Kamis (21/3), Jakarta Pusat pada Selasa (26/3), Jakarta Barat pada Rabu (27/3), dan Jakarta Utara masih dalam konfirmasi.
"Ramadhan adalah bulan peningkatan terutama produktivitas dalam beribadah dan peningkatan dalam ketakwaan," ujar Nasir, dilansir dari Antara.
Selain layanan hapus tato, juga diadakan kajian Islam dan buka puasa bersama. Kuota setiap wilayah di setiap kantor wali kota adalah 75 orang.
Syarat Hapus Tato
Adapun syarat dan ketentuan program layanan tato gratis antara lain berdomisili di Jakarta, tidak memiliki riwayat keloid, gula darah normal, tidak ada masalah dengan bekas luka, dan ukuran tato yang dihapus maksimal sebesar dua ukuran KTP.
Masyarakat yang ingin mengikuti layanan hapus tato gratis dapat mendaftar melalui link https://lynk.id/hapustatobaznasbazis.
Setelah itu menunggu konfirmasi dari panitia untuk masuk ke grup layanan, lalu informasi kegiatan akan diinformasikan di grup layanan.
Nasir berharap program ini dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri dengan agama dan kembali hidup bersih.
"Disamping itu, dapat meringankan beban biaya bagi masyarakat yang terbatas ekonominya yang ingin menghapus tato dan menghilangkan stigma negatif di masyarakat," pungkas Nasir.