Macet Parah Akibat Proyek Galian Saluran Air di Pondok Pinang Jaksel, Pedagang Mi Ayam Mengeluh Omzet Menurun 50 Persen
Proyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
This is description
Macet Parah Akibat Proyek Galian Saluran Air di Pondok Pinang Jaksel, Pedagang Mi Ayam Mengeluh Omzet Menurun 50 Persen
Proyek galian perbaikan saluran air di dekat halte bus TransJakarta Pondok Pinang, Jakarta Selatan menimbulkan kemacetan parah.
Proyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Jalan ini merupakan akses satu arah yang biasanya dilintasi pengguna jalan dari Ciputat, Tangerang Selatan berujung di persimpangan dengan Jalan RA Kartini.
Jalan ini menjadi satu-satunya akses bagi pengendara mobil dan motor yang ingin melanjutkan perjalanan menuju Jakarta maupun menuju Tol JORR dari Ciputat, sehingga kemacetan tidak terelakkan.
Bagi pengendara mobil yang ingin menuju Tol JORR bisa belok kiri sebelum persimpangan Jalan RA Kartini dan masuk melalui Gerbang Tol Ciputat 2 di sebelah kiri.
Sementara, bagi pengendara mobil maupun motor yang ini menuju Kebayoran Lama, bisa mengambil jalan lurus.
Sedangkan pengendara mobil maupun motor yang ingin menuju Pondok Indah juga dapat langsung lurus lalu mengambil kanan setelah persimpangan Jalan RA Kartini.
Sementara bagi pengendara mobil dan motor yang ingin menuju Kampung Rambutan dapat lurus dan langsung berbelok ke kanan.
Terdapat satu jalur sistem satu arah juga di sisi kanan Jalan Ciputat Raya-Jalan RA Kartini.
Biasanya, pengendara datang dari arah Lebak Bulus yang ingin masuk ke dalam tol atau berbelok kiri ke Kebayoran Lama.
Jalan Ciputat Raya depan Halte Pondok Pinang sendiri memiliki tiga jalur jalan.
Namun, satu jalur harus ditutup dengan seng dan tak dapat dilalui oleh pengendara.
Meski demikian, dua jalur yang tersedia juga tak dapat dimanfaatkan semua pengendara. Sebab, seng penutup dan tanda pengerjaan proyek lainnya cukup memakan bahu jalan. Kurang lebih, hanya satu setengah jalur yang dapat dapat dimanfaatkan pengendara. Akibatnya, pengendara saling berebut untuk melintas.
Bunyi klakson pun terdengar bersahut-sahutan, nyaring, dan membuat pusing. Ditambah pula banyak kendaraan berukuran besar seperti bus AKAP yang melintas.
Jika melihat aplikasi Google Maps pada Rabu (30/8) pukul 09.30 WIB, kemacetan dari Ciputat sampai Pondok Pinang bisa mencapai 3,8 kilometer, dari Plaza Ciputat Mas sampai gapura Selamat Jalan Kota Tangerang Selatan hingga Halte TransJakarta Pondok Pinang.
Tak hanya kemacetan, pengerjaan saluran air ini juga berdampak kepada akses masuk ke dalam halte.
Halte TransJakarta ini berada di sisi kanan jalan sehingga pengguna perlu menyeberang untuk masuk ke dalam.
Zebra cross penyeberangan sudah dipenuhi oleh kendaraan yang berebut jalan.
Tak ada pelican crossing atau tombol yang dapat menghentikan lampu merah untuk menyeberang. Hal ini tentunya menyulitkan para pejalan kaki.
Tak hanya itu, jika sudah berhasil menyeberang, pengguna TransJakarta juga perlu berhati-hati.
Akses masuk ke dalam halte hanya berupa jalan setapak yang kecil dan tak ramah lansia maupun disabilitas.
Hal ini diakibatkan jalan akses masuk yang biasanya juga ikut digali sehingga hanya menyisakan jalan setapak. Meskipun pengerjaan sudah selesai di dekat pintu masuk, jalanan masih belum diperbaiki dan masih berupa tanah.
"Iya ini jalannya kecil. Hati-hati takut kesandung. Pelan-pelan, apalagi malam," kata salah satu petugas TransJakarta.
Keluhan Warga
Tak berhenti di situ, pengerjaan saluran ini juga berdampak bagi warung sekitar. Agung, penjual mi ayam di seberang halte mengeluh pendapatannya menurun karena proyek tersebut.
"Saya jualan turun 50 persen. Terus gimana? Orang mobil enggak bisa parkir. Orang saya biasanya bikin 15 kilo, (sekarang) bikin enam kilo saja nggak habis," kata Agung kepada merdeka.com di tempatnya.
Agung pun mengaku sudah pusing dengan pengerjaan proyek tak kunjung rampung ini. Bahkan, dia mengaku kerap menutup kedainya karena pusing mendengar klakson dari pengendara motor.
"Bukan main. Aku kalau sudah sore, sudah capek, tutup saja sudah," ucap Agung.
Sang istri menimpali pengakuan Agung. Biasanya, ketika jam makan siang, kedai makanannya ini selalu ramai oleh karyawan perkantoran sekitar. Namun, karena tak ada jalan akibat galian ini lah warungnya sepi.
"Lagi sepi. Kalau makan siang nggak ada orang. Biasanya kantoran ini ini. Lah sini ditutup kayak gini, orang mau makan kejebak ini, mau mutar malas," cerita sang istri.
Penjelasan Pemkot Jaksel
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Bernad Octavianus Pasaribu memberi penjelasan.
Menurut Bernad, pembangunan saluran air untuk mengatasi genangan di Komplek Perumahan PUPR dan kawasan Pondok Indah.
"Waktu pekerjaan dimulai tanggal 10 Mei sampai dengan 30 November 2023. Selama pekerjaan akan terjadi penyempitan satu lajur dengan dimensi pekerjaan 10x3 meter secara bertahap sepanjang kurang lebih 1,7 km," kata Bernad ketika dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (30/8).
Alternatif Jalan
Bernad menyebut terdapat jalan pintas bagi yang ingin menuju Kebayoran Lama. Dia menjelaskan, pengendara dari selatan ke utara atau arah Ciputat ke Kebayoran Lama, terdapat jalan pintas dari pertigaan TL Gintung belok ke kiri menuju Rempoa menuju Jalan Tanah Kusir Raya lanjut menuju ke Kebayoran Lama.
"Dari arah timur ke barat, Jalan Kartini Raya menuju Jalan Raya Pondok Indah tidak ada alternatif," ujar Bernad.
Untuk mengatasi kemacetan ini, Bernad mengatakan, Dinas Perhubungan Jakarta Selatan telah menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas di lokasi sepanjang hari.