Miris, ibu bawa bayi diusir & dimaki 'goblok' oleh perokok di J.Co
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat aturan tentang kawasan dilarang merokok. Aturan yang tertuang dalam Pergub 88 tahun 2010 itu untuk menentukan di kawasan mana yang harus bebas asap rokok dan di lokasi yang wajib menyediakan tempat khusus merokok.
Tapi kenyataannya, banyak yang belum mengindahkan aturan itu. Akibatnya, banyak perokok pasif yang menjadi korban karena harus menghirup asap para perokok.
Seperti curhat Elysabeth Ongkojoyo, ibu dua anak ini saat dia berada di kafe J.Co. Dia mendapat perlakuan tak enak karena ulah seorang perokok.
-
Bagaimana cara boikot? Boikot adalah istilah yang mempunyai beberapa kata turunan yang perlu Anda pahami, seperti memboikot, pemboikot, hingga pemboikotan.
-
Apa itu boikot? Boikot adalah istilah yang merujuk pada bentuk protes sekelompok orang terhadap sebuah isu, kebijakan, aturan, atau situasi tertentu dengan mencegah untuk tidak menggunakannya atau menolak semua kebijakannya.
-
Siapa yang mendorong boikot? YKMI Telah Menerbitkan Rekomendasi Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan, telah mengumumkan 10 produk asing yang terafiliasi konflik Israel dalam diskusi publik yang mengusung tema 'Ramadan Tanpa Produk Genosida' di Jakarta.
-
Kenapa boikot dilakukan? Secara umum, boikot dilakukan oleh sekelompok orang dalam rangka memprotes suatu hal yang tidak semestinya harus berubah.
-
Bagaimana boikot berpengaruh? Pada Maret lalu Alshaya Group yang memiliki lisensi Starbucks di Timur Tengah, mulai memecat lebih dari 2.000 karyawannya di Timur Tengah dan Afrika Utara, atau sekitar 4 persen dari seluruh pekerjanya karena dampak boikot.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
Elysabeth bersama bayinya yang berumur 1,5 tahun sedang menunggu sang anak yang sedang bersekolah. Mereka memilih J.Co Donuts Pluit Village Mall, Pluit Jakarta Utara, karena lokasinya cukup nyaman mengingat dirinya membawa bayi dan dekat dengan sekolah sang anak.
"Ketika itu saya dan bayi saya, duduk dekat dengan colokan listrik untuk mengisi baterai hp saya karena mobil saya berada di bengkel dan saya harus menelepon ke sana apabila mobil saya selesai. Mobil itu akan saya pakai untuk menjemput anak saya yang sekolah TK," ceritanya.
"Sekitar 1 jam duduk di sana sambil menunggu, mendadak manajemen J.Co datang dan mengatakan bahwa ada orang mau merokok duduk di dekat saya, dan saya menolak untuk pindah karena saya bawa bayi dan ruangan yang nyaman untuk bersama bayi saya (yang tidur di stroller dan banyak barang dibawa perlengkapan bayi) adalah di tempat itu. Saya pun bingung setahu saya di Jakarta dilarang merokok di dalam pusat belanja/ruang publik. Lalu manajemen bilang ventilasi udara bagus jadi saya boleh tetap duduk di sana," sambungnya.
Beberapa menit setelah dia duduk di sana, seseorang datang padanya dan meminta dia pindah. Dia tak tahu apakah pria tersebut yang dimaksud si petugas sebelumnya akan merokok.
"Kemudian oknum sebut saja A datang, lalu mulai mengajak saya bicara dan 'mengusir' saya secara halus dari tempat saya duduk. Ketika saya menolak, A mulai memaki saya dengan kata kasar seperti 'goblok' dan 'bego' karena saya tidak mau pindah. Saya pun marah karena tidak seharusnya perlakuan seperti itu." tambahnya.
Melihat kejadian itu, manajemen J.Co datang dan mencoba melerai. Namun pria itu tetap memakinya.
"Kemudian saya mengambil gambar ybs, berikut dengan tempat dan larangan merokok yang tertera di pintu mal," jelas dia.
Tak terima mendapatkan perlakuan demikian, dia kemudian membuat petisi di change.org dengan judul 'Saya dan Bayi saya terusir oleh Oknum yang mau merokok di dalam Mal'. Petisi ini dia tujukan untuk Lippo Pluit Mall, J.Co Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Petisi ini dibuat 2 hari lalu. Sampai hari ini, sudah 10.281 mendukung petisi tersebut.
"Saya menanyakan pada manajemen J.Co apakah peraturan gubernur sudah berubah? Apakah di kawasan mal boleh merokok? Menurut manajemen di dalam mal masih belum boleh merokok. Lalu kenapa A sudah duduk di sana, mengusir saya, dan sudah mengeluarkan rokok dengan asbak yang diberikan J.Co? Saya kemudian merasa tidak terima dan beranjak keluar dari sana, dengan marah dan merasa sakit hati, A masih duduk di sana acuh saja, sudah bersiap merokok. Manajemen J.Co Pluit Village meminta maaf kepada saya, tetapi saya merasa ini tidak adil. Hak saya adalah berada di dalam, saya bayar minuman dan saya duduk dengan bayi saya, bayi saya sedang tidur. Seperti yang kita tahu asap rokok, meskipun kita sudah pindah 2-3 meter menjauhinya, memang asapnya kelihatan menghilang tetapi zat yang dikandungnya tetap berada di udara. Jadi memang tidak seharusnya merokok di dalam ruang publik tertutup seperti itu," pungkasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaIbu hamil menceritakan bahwa ia telah menanti kehamilan ini selama 2 tahun.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaSi ibu juga menjelaskan maksud dari dirinya melakukan hal tersebut lantaran dirinya tak memiliki biaya untuk membesarkan anaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.
Baca SelengkapnyaViral aksi ibu hamil marah-marah di KRL hingga berujung pendarahan dan keguguran.
Baca SelengkapnyaAksi demo menolak revis UU Pilkada oleh DPR digelar Kemarin (22/8).
Baca SelengkapnyaLantaran sang bayi kembung, suster ini beri kerok bayi. Kondisi sang bayi pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi seorang ibu yang tak mau mengantre ini bikin geram.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya ia berkeliling dari Sukabumi, Cianjur dan beberapa daerah lainnya. Diketahui namanya Rosmini (55)
Baca Selengkapnya