Pengunjung Senang Ada Keran Air Siap Minum di Museum Nasional
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta berkomitmen memperbanyak fasilitas keran air siap minum. Saat ini sejumlah tempat sudah terpasang, salah satunya di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat.
Tap water atau keran siap minum di Museum Nasional letaknya tak jauh dari gerbang keluar. Ada dua keran dengan ketinggian. Satu diperuntukkan orang dewasa dan satu lagi untuk anak-anak.
Joko, pria asal Klaten ini merasa terbantu adanya keran siap minum. Dia sudah menggunakan tiga kali dengan wadah botol minuman yang selalu dia bawa.
-
Bagaimana warga Klaten mendapatkan air bersih? Warga kemudian harus antre untuk memperoleh air dari sumur bor. “Kita kan masing-masing kepala keluarga, sebagian besar 80 persen itu punya bak penampungan air sendiri-sendiri. Itu digunakan untuk menampung air hujan dan digunakan saat musim kemarau. Tapi kan sekarang rata-rata baknya kecil-kecil“
-
Dimana warga Klaten mengantri air bersih? Antrean warga terlihat di Kantor Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Dengan membawa sejumlah jeriken, warga mendatangi sumur bor sedalam 240 meter milik pemerintah desa setempat.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Kenapa Mayjen Kunto Arief pakai potongan botol air mineral? 'Hidup itu simpel. Gak ada gelas, potong botol aqua pun jadi ngopi pak. Enjoykeun,' tulis unggahan.
-
Apa yang membuat warga Klaten antre air bersih? Warga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka Antrean warga terlihat di Kantor Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Dengan membawa sejumlah jeriken, warga mendatangi sumur bor sedalam 240 meter milik pemerintah desa setempat. Warga harus antre berjam-jam dan bergantian dengan warga lain untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih.
-
Kenapa warga Klaten kekurangan air bersih? Sarmini, salah seorang warga menjelaskan bahwa dampak kekeringan sudah terjadi dua bulan lamanya. Demi memperoleh air bersih, warga harus antre dengan warga lain. Mereka juga harus rela menempuh jarak 1,5 km dari rumah. Air bersih digunakan untuk kebutuhan memasak, mandi, dan mencuci. Setiap harinya ia membutuhkan sekitar 4-6 jeriken air. “Dari air hujan. Pakai tandon. Kalau saat ini kering tandon saya. Untuk air saya ambil di sini. Antre paling kadang setengah sampai satu jam,“ kata Sarmini dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (7/8).
"Airnya sama rasanya. Saya sudah tiga kali hari ini gunakan keran ini. Ya terbantu," kata Joko saat ditemui merdeka.com di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat, Kamis (29/8).
Cika, juga sering menggunakan air siap minum tersebut. Dia menjelaskan, fasilitas tersebut bisa mengurangi limbah plastik dan menghemat uang.
"Biasa aja airnya dan hemat uang juga," singkat Cika.
Ditemui terpisah, Kepala Kemitraan Bidang dan Promosi Museum Nasional, Sri Patmiarsi, mengatakan fasilitas keran air sangat bermanfaat. Apalagi untuk pengunjung yang sering membawa botol minum sendiri.
"Walaupun sebetulnya memang langsung siap minum. Tapi kan kita tidak terbiasa, jadi mereka banyak menggunakan tumblernya untuk siap air tersebut," kata Sri.
Sri mengatakan, fasilitas air siap minum tersebut bentuk kerja sama antara pihak museum dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) sejak November 2018 hingga Desember 2019. Perawatan keran dilakukan pihak Palyja sedangkan untuk penjagaan dilakukan pihak museum.
"Haknya untuk Palyja karena mereka menginginkan ada tap water berkewajiban melakukan perawatan secara berkala jadi mereka diizinkan untuk masuk ke area Museum Nasional untuk melakukan pengecekan secara berkala, seperti kerusakan air mati atau tidak jalan," kata Sri.
"Nanti setelah ini berakhir perjanjian kerja samanya barang kali kita meneruskan itu akan berubah. Jadi mungkin akan berbayar antara museum dan Palyja tidak dikenakan ke pengunjung," ungkap Sri.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berjanji memperbanyak fasilitas ini di tempat-tempat umum. Khususnya di area sekitar moda transportasi publik. Anies mengatakan, hal ini telah masuk dalam perencanaan dan akan diumumkan jika telah siap.
"Kalau sudah siap untuk diumumkan kita umumkan. Itu salah satu hal yang ingin kita siapkan untuk masyarakat semua adalah air minum," jelasnya di Balai Kota, Kamis (29/8).
Anies mengatakan, pihaknya akan memperbanyak fasilitas tap water di tempat-tempat yang banyak dilalui para pejalan kaki. Para pejalan kaki yang membawa botol isi ulang bisa langsung memanfaatkan fasilitas tersebut. Hal ini juga akan mengurangi sampah plastik.
"Pejalan kaki akan dengan mudah mendapatkan tap water. Kita sempat luncurkan satu di Dukuh Atas. Di Dukuh Atas ada. Nanti kita ingin membuat di dekat stasiun-stasiun, dekat halte-halte sehingga pejalan kaki itu membawa tumblr dengan mudah mendapatkan air," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini gaya Mayjen Kunto Arief ngopi santai pakai bekas botol air mineral.
Baca SelengkapnyaDi dalam pipa airnya terdapat lapisan berteknologi foodgrade, kemudian air yang melewati pipa-pipa tersebut tidak akan terkontaminasi.
Baca SelengkapnyaAlat penjernih air buatan Indonesia ini mampu mengolah air sungai kotor maupun limbah menjadi air bersih.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief Wibowo memberikan bantuan mesin canggih kepada warga Pinrang.
Baca SelengkapnyaPak Bas menjelaskan sudah mencicipi air yang akan disupply di IKN. Menurutnya, rasanya tak jauh beda dengan air minum kemasan.
Baca SelengkapnyaPasokan air minum tersebut sudah mengalir sampai ke lingkungan Sekretariat Negara, termasuk di Istana Presiden dan Istana Garuda.
Baca SelengkapnyaInovasi ini bisa menjadi solusi atas permasalahan krisis air bersih yang terjadi setiap tahun di sejumlah wilayah Kabupaten Jember
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat penjual air bersih keliling meraup keuntungan lebih.
Baca SelengkapnyaSistem pengolahan air baku dari Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku untuk menyuplai kebutuhan air di IKN.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief Wibowo membawa sebuah filter air laut untuk masyarakat Pulau Semau di Kupang.
Baca SelengkapnyaKabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca SelengkapnyaSementara air minum yang masuk ke Rumah Tapak Jabatan Menteri dan Rumah Susun ASN sedang dalam proses.
Baca Selengkapnya