Susah Air Bersih di Pinrang, Mayjen Kunto Bantun Mesin 3 In 1 Untuk Produksi Air Minum
Mayjen Kunto Arief Wibowo memberikan bantuan mesin canggih kepada warga Pinrang.
Susah Air Bersih di Pinrang, Mayjen Kunto Bantun Mesin 3 In 1 Untuk Produksi Air Minum
Wakil Komandan Kodiklat TNI-AD, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo kembali memberikan bantuan kepada masyarakat di pelosok negeri.
Kali ini Mayjen Kunto datang langsung ke Pinrang, Sulawesi Selatan untuk membantu masyarakat dengan memberi mesin 3 in 1 yang sangat canggih
Mesin itu bisa digunakan untuk membuat garam, membuat es batu, dan bahkan mengubah air laut menjadi air yang layak minum.Hal itu tentu sangat berguna bagi warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Selain itu, bantuan yang diberikan oleh Mayjen Kunto juga berguna agar warga Pinrang bisa mandiri dan tidak bergantung pada daerah lain.
Bagaimana momennya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Mayjen Kunto Beri Mesin Canggih untuk Warga Pinrang
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube halo biru memperlihatkan Mayjen Kunto Arief Wibowo yang datang langsung ke Pinrang Sulsel untuk memberikan bantuan berupa mesin 3 in 1 kepada warga.
Mesin itu nantinya akan banyak membantu warga sekitar dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat di sana.
“Ada program air bersih dan air siap minum dengan pupuk. Jadi mesin yang dari bapak itu saya sudah dipresentasikan bahwa air laut atau air sungai itu bisa langsung minum. Itu satu teknologi yang sangat trendy banget untuk masyarakat kecil,“ kata WD Michele, Sekda DPD PPPAD Sulsel.
Mayjen Kunto juga akan membantu warga dengan memberikan sebuah cold storage.
Alat tersebut nantinya berguna untuk menampung semua hasil nelayan warga yang berupa rumput laut dan ikan-ikan agar dapat disimpan terlebih dahulu dan tidak langsung dijual ke pengepul dengan harga murah.
Pasalnya, warga mengeluhkan jika harga rumput laut yang mereka jual di pengepul tidak dibeli dengan harga yang tinggi.
Menurut penuturan warga, saat itu harga rumput laut di pengepul adalah Rp13 ribu per kilo.
Mereka menginginkan agar hasil nelayan mereka bisa dibeli dengan harga yang mahal.
“Buat dikirim ke pengepul, murah Rp13 ribu sekilo keringnya. Turun naik. Biasa sampai Rp45 ribu,”
kata petani rumput laut.