Kisah Inspiratif Mahasiswa Jember Sulap Air Selokan Jadi Air Bersih Layak Minum, Bikin Warga Bahagia
Inovasi ini bisa menjadi solusi atas permasalahan krisis air bersih yang terjadi setiap tahun di sejumlah wilayah Kabupaten Jember
Musim kemarau panjang menyebabkan sejumlah daerah di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur mengalami kekeringan yang berdampak pada krisis air bersih. Mengutip situs PPID Kabupaten Jember, pada kemarau 2024, ada tiga kecamatan yang mengalami kekeringan yakni Kecamatan Pakusari, Kecamatan Sumbersari, dan Kecamatan Patrang.
Kekeringan telah menjadi masalah menahun di Kecamatan Patrang. Kendati ada fasilitas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), pasokan air bersih masih tidak mencukupi. Sehingga dibutuhkan subsidi bantuan air bersih.
Inovasi
Menyikapi krisis air bersih yang terjadi di Kecamatan Patrang, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember membuat inovasi kolam retensi. Keberadaan kolam ini bisa membuat air selokan menjadi air bersih layak konsumsi.
Kegiatan pembuatan kolam retensi dimulai dengan membersihkan selokan. Selanjutnya, selokan itu dipasang sistem penyaringan yang terdiri dari serabut kelapa, batu-batu kricak, hingga tanaman air seperti papirus hingga vetiver atau akar wangi.
Sistem filterisasi tersebut membuat air selokan yang semula keruh dan bau tak sedap menjadi lebih bersih.
Tak jauh dari selokan, disiapkan kolam penampungan dan keran air untuk memudahkan warga yang hendak memanfaatkan air bersih hasil penyaringan.
Meski teknologinya sederhana, inovasi kolam retensi ini cukup efektif untuk mengatasi krisis air yang dihadapi puluhan kepala keluarga di wilayah setempat.
Solusi
Ketua RW di Desa Bintoro Kecamatan Patrang Kabupaten Jember, Bunadi mengungkapkan, selama ini warga mendapatkan air bersih dari sumber mata air serta dari sungai.
"Air sungainya tidak bisa dikonsumsi, tapi bisa untuk nyuci dan mandi. Kolam retensi ini sangat besar manfaatnya kurang lebih untuk 27 kepala keluarga (KK)," ujarnya, dikutip dari YouTube Liputan6.com, Selasa (10/9/2024).
Keberadaan air dalam kolam retensi di Desa Bintoro tidak hanya layak digunakan untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK), tetapi juga layak dikonsumsi. Pasalnya, teknologi filterisasi tanaman air bisa mereduksi tingkat pencemaran air hingga 80 persen.
Kolam Retensi
Mengutip situs pusdataru.jatengprov.go.id, konsep dasar kolam retensi ialah menampung volume air ketika debit maksimum di sungai datang, kemudian secara perlahan-lahan mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal.
Secara spesifik kolam retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada di sungai, sehingga potensi over topping yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan luapan sungai tereduksi.
Selain fungsi utamanya sebagai pengendali banjir, manfaat lain yang bisa diperoleh dari kolam retensi yakni sebagai sarana pariwisata air, serta konservasi air dengan cara meningkatkan cadangan air tanah di wilayah setempat.