Polisi Gerah Tawuran Warga di Manggarai Terus Terulang: Capek Kita, Kerja Sama Mereka Kurang
Segala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.
Berapa kali telah dibuat perjanjian damai, tetapi tawuran kembali terulang.
Polisi Gerah Tawuran Warga di Manggarai Terus Terulang: Capek Kita, Kerja Sama Mereka Kurang
Masalah tak berujung lokasi kolong jembatan Manggarai, Jakarta Selatan kembali menjadi menjadi tempat tawuran antar warga yang terlibat bentrokan, sekira pukul 01.30 Wib, Senin (27/11) dini hari tadi.
Kapolsek Tebet, Kompol Jamalinus Nababan pun menyatakan tawuran yang terjadi di Manggarai itu adalah masalah yang sulit dituntaskan.
Sebab, berapa kali telah dibuat perjanjian damai, tetapi tawuran kembali terulang.
"Ya kemarin mereka katanya janjian, saya enggak tahu karena terus terang saja. Kami mau harapin informasi yang valid kita belum tahu info valid (penyebab tawuran) mana belum tahu,"
kata Jamalinus saat dikonfirmasi, Senin (27/11).
merdeka.com
Bahkan, Jamalinus memandang warga di sana masih ada yang kurang memiliki kesadaran untuk menjaga kondusifitas di lingkungan sekitar.
Ia pun sudah gerah, karena tawuran antar kampung yang terjadi di Manggarai terus terulang.
"Artinya apa? Artinya warga sana pun untuk mendukung kita pun saya rasa kurang. Gitu. Terus terang saja, kita kan sudah capek ini, ngasih-ngasih arahan yang baik, tapi kayaknya kerja sama mereka kurang,"
kata Jamalinus.
merdeka.com
Sebab, lanjut Jamalinus, segala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.
Namun, imbauan itu dirasa tidak diindahkan dan warga kembali tawuran di lokasi tersebut.
"Kalau dibilang kurang kooperatif pas ketemu kita kooperatif. Tapi pas sudah selesai, selesai juga (tidak kooperatif) kan kita bingung," sebutnya.
Upaya Cegah Tawuran
Meski lelah, Jamalinus memastikan jajarannya tidak akan berhenti untuk mencegah tawuran di kawasan Manggarai. Dengan, melibatkan unsur tokoh masyarakat setempat agar bisa meredam setiap gesekan warga.
"Jadi gini, langkah ke depan kita gak bisa jalan sendiri. Yakan, kita pasti akan tetap pengamanan area, pasti. Tapi yang dituakan anak mudanya kita cari lagi. Karena malam minggunya mereka habis maulid di situ," jelasnya.
"Makanya kita bingung ini beneran 04 atau yang lain atau gimana bingung lah. Gitum Ini tradisi yang jelek, kalau mau tindakan tegas kalau cuma polsek gak bisa. Kita harus bareng-bareng,"
kata Jamalinus.
merdeka.com
Sementara terkait kronologi tawuran terjadi, berawal dari warga dari wilayah RW 05 atau dari arah stasiun bandara yang sedianya telah ditahan oleh perangkat RW, dan pihak kepolisian.
"Ya, ada warga yang lapor ke piket kita. Piket kita langsung datang mereka sudah mengarah ke 05. Kita tahan itu supaya jangan turun begitu," tutur Jamalinus.
Namun, warga RW 04 yang berada di seberangnya terus memancing dengan melemparkan batu dan meletuskan petasan. Sampai, sejumlah anggota polisi jadi sasaran lemparan batu saat bubarkan tawuran tersebut.
"Jadi mereka tidak ketemu di jalan karena 04 dongkol, mereka lempar-lempar batu lah lempar petasan. Jadi mereka tidak sama sekali ketemu di jalan kayak kemarin," ucapnya.
Sedangkan akibat tawuran ini, Jamalinus belum mendapatkan laporan terkait adanya korban. Sehingga, saat ini pihaknya masih memburu para pelaku tawuran yang kabur.