Tawuran Kembali Pecah di Jalan Jatinegara Jakarta Timur, Pengendara Terganggu
Tawuran Kembali Pecah di Jalan Jatinegara Jakarta Timur, Pengendara Terganggu
Tawuran yang kembali terjadi di depan Mal Bassura sampai Pasar Gembrong atau di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (27/6) pagi. Peristiwa itu meresahkan warga dan pengguna jalan.
Tawuran Kembali Pecah di Jalan Jatinegara Jakarta Timur, Pengendara Terganggu
Dikutip melalui unggahan akun @jakarta.terkini, tawuran yang terjadi di akses jalan Jatinegara membuat pengendara yang melintas pun terpaksa berhenti.
“Warga yang hendak memulai aktivitas terhalang oleh aksi tawuran di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur pagi ini,” tulis keterangan pada akun tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan bahwa tawuran terjadi pagi tadi.
Kejadian itu dipicu saling ejek antarkelompok.
"Kejadian jam 05.30 WIB. Dibubarkan jam 06.10 WIB. (Mereka saling serang pakai) batu, petasan, kayu dan sajam," kata Nicolas saat dikonfirmasi.
Meski dari tawuran ini tidak ada korban, tetapi anggota polisi masih berjaga di sekitar lokasi guna mengantisipasi terjadinya tawuran susulan.
"Tidak ada korban jiwa. Personel masih di TKP," ucapnya.
Upaya Polisi Cegah Tawuran
Berbagai upaya telah dilakukan aparat kepolisian untuk meredam aksi tawuran yang kerap terjadi di depan Mal Bassura sampai Pasar Gembrong atau di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur.
“Upaya yang telah dilakukan upaya preemtif, preventif dan represif. Upaya progresif pun telah dilakukan berupa Deklarasi damai antar kedua belah pihak,” kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
Walaupun begitu, Nicolas tak menampik banyak faktor yang mempengaruhi terjadi tawuran di wilayah tersebut. Bahkan, diakuinya kalau masalah disana cukup kompleks.
“Karena banyak faktor yang mempengaruhi. Sangat kompleks yakni; 1. Pendidikan; 2. Ekonomi; 3. Kehidupan sosial dan budaya; 4. Pengawasan Orang Tua; 5. Rasa Dendam; 6. Kepuasan diri sendiri; 7. Aktualisasi diri; dan 8. sebagainya,” sebutnya.