Politikus Golkar sebut Ahok pasti pilih kursi roda ketimbang bunga
Merdeka.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tidak pernah merencanakan membeli karangan bunga sekalipun menang dalam Pilkada DKI 2017. Karena bagi mereka, dana tersebut lebih baik dipergunakan untuk membantu warga ibu kota yang masih memerlukan bantuan.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Basuki-Djarot, Bambang Waluyo Wahab mengatakan, tidak pernah terpikirkan untuk merencanakan membeli bunga dengan jumlah ribuan tersebut. Sehingga, dia menilai, pihak yang menuding karangan bunga tersebut adalah satu rencana besar sebagai orang yang kurang kerjaan.
"Ngapain juga pakai acara rekayasa, sekarang gini aja deh, satu karangan bunga anggap saja Rp 500 ribu. Kalau beli tiga berarti udah Rp 1,5 juta. Nah itu kalau buat beli kursi roda udah dapat dua loh. Pak Ahok pasti akan pilih beli kursi roda buat lansia daripada beli bunga," kata Bambang saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Kamis (27/4).
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Politikus Partai Golkar ini mengungkapkan, setiap karangan bunga tidak mungkin tak memiliki bukti pengiriman barang dengan nama pemesan. Bagian Tata Usaha Gubernur DKI Jakarta telah melakukan rekap dan pengumpulan setiap karangan bunga yang masuk ke Balai Kota DKI Jakarta.
"Sudahlah, ini kan wujud apresiasi warga Jakarta, sebagian warga Jakarta yang dukung Ahok mengapresiasi apa yang telah dilakukan untuk mengubah Jakarta. Harus diingat ya, bukan cuman bunga doang yang dateng, ada juga kue dan makanan," tegasnya.
Bambang menambahkan, tim pemenangan Basuki-Djarot tidak pernah sekalipun meminta dana untuk disumbangkan ke Badja Center. Karena usai masa kampanye berakhir, seluruh dana yang masuk telah dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI dan itu dapat dipertanggungjawabkan.
"Ada berita bahwa Pak Ahok dan Pak Djarot menganjurkan tidak mengirim bunga, itu berita enggak jelas sumbernya dari mana. Bahkan ada juga informasi megatakan dari pada beli bunga mending nyumbang ke Badja Center itu juga enggak bener. Kita enggak buka sumbangan," jelasnya.
Kemudian pada kesempatan berbeda, Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki-Djarot Raja Juli Antoni mengatakan, tidak bisa menghentikan warga mengirimkan karangan bunga. Karena ini merupakan bentuk apresiasi warga ibu kota kepada pasangan petahana yang kalah dalam hitungan cepat Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Secara personal saya tidak bisa menghalang-halangi warga yang mengirim bunga ke Balai Kota. Namun kalau boleh menyarankan, aksi bunga itu sudah lebih dari cukup. Dana untuk membuat bunga dapat dipergunakan untuk hal yang bermanfaat bagi komunitas di daerah masing-masing," tutupnya.
Sebelumnya, sempat beredar isu dari lawan politik Ahok-Djarot yang mengaku mendapat kabar bahwa karangan bunga itu dipesan oleh satu orang dan di tempat yang sama. Bahkan beredar pula di media sosial foto percakapan WhatsApp dari seseorang yang menjalankan perintah mengirimkan 1.200 karangan bunga ke Balai Kota.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terkait kasus dugaan penyebaran berita hoaks atau bohong yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaNamun Rocky enggan menyampaikan permintaan maaf, terkait ucapannya tersebut.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung menilai pernyataan Moeldoko tidak mencerminkan seorang pejabat publik.
Baca Selengkapnya