Rapat MRT berjalan alot, Jokowi 'keluar' ruangan

Merdeka.com - Rapat penentuan pembangunan MRT yang berjalan alot membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo keluar dari ruang rapat. Kepada hadirin, pria yang disapa Jokowi ini mengaku menjalani ibadah lebih dulu.

"Nanti-nanti, saya mau salat dulu," ujar Jokowi saat keluar dari ruang rapat di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (28/11).

Sebelumnya, Rapat penentuan pembangunan mega proyek transportasi massal berbasis rel atau Mass Rapid Transit (MRT) diwarnai kericuhan. Buntutnya rapat berlangsung alot dan rencana pembangunan MRT belum dapat diputuskan.

Kericuhan dipicu ketika Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang transportasi Sutanto Suhodo memberi tanggapan bernada sinis terhadap pertanyaan warga yang terkena imbas proyek MRT.

"Proyek MRT ini sudah mulai dibahas sejak tahun 1980-an, bapak ke mana saja dan kenapa baru berbicara sekarang?" tanya Sutanto di tengah-tengah rapat.

Beberapa warga Fatmawati merasa keberatan dengan tanggapan Sutanto. "Boleh langsung saya jawab sekarang?," tanya seorang warga Fatmawati.

Intinya, warga dari Fatmawati meragukan kajian yang dilakukan oleh PT MRT Jakarta dan pihak lain yang terkait. Pasalnya, Jalan Fatmawati Raya yang menjadi lokasi pembangunan dua stasiun MRT berada di titik kemacetan.

"Selama ini kita bukannya diam, tapi kita memang baru diberikan infonya 10 bulan lalu. Apakah ada studi yang mengkaji social cost dari proyek ini? Tidak ada yang transparan, padahal ini untuk warga, bukan milik pribadi Pemda," keluh Mahesa.

Mendengar tanggapan Mahesa yang disampaikan penuh berapi-api, Sutanto langsung diam seribu bahasa. Rapat pun dilanjutkan dengan menggali aspirasi dari sejumlah pemerhati, dan pemangku kebijakan dalam mega proyek ini.

Hadir dalam rapat adalah Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, dan sejumlah pemerhati transportasi. Berdasarkan informasi, Jokowi akan memutuskan pembangunan MRT dalam rapat yang berlangsung sampai saat ini. (mdk/tyo)