Sederet Upaya Cegah LGBT di Hutan Kota Cawang: Satpol PP Jaga 24 Jam hingga Tambah Lampu Sorot
Sederet Upaya Cegah LGBT di Hutan Kota Cawang: Satpol PP Jaga 24 Jam hingga Tambah Lampu Sorot
Hutan Kota Cawang jadi sorotan setelah jadi lokasi kaum LGBT kelas atas melakukan asusila
Sederet Upaya Cegah LGBT di Hutan Kota Cawang: Satpol PP Jaga 24 Jam hingga Tambah Lampu Sorot
Pemprov DKI melakukan sederet upaya mencegah asusila kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Hutan Kota Cawang.
Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan Jakarta Timur memperbaiki pagar agar tidak kaum LGBT tidak mudah masuk ke hutan Kota.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan (Sudin Tamhut) Jakarta Timur Djauhar Arifin mengatakan, pihaknya memasang pagar menggunakan besi ulir pada pagar yang berlubang.
"Ini untuk mengantisipasi masuknya orang yang tak bertanggung jawab menyalahgunakan keberadaan Hutan Kota untuk hal negatif,"
kata Djauhar dilansir Antara, Kamis (27/7).
Merdeka.com
Tambah Lampu Sorot
Menurut dia, penutupan pagar yang berlubang itu sudah dilakukan sejak Rabu (26/7) sehingga orang tidak mudah masuk ke dalam Hutan Kota, Cawang. Selain membuat pagar, Sudin Bina Marga Jakarta Timur (Jaktim) juga sudah memasang lampu sorot dan lampu LED di tiap sudut area Hutan Kota ini sehingga aktivitas di dalamnya dapat terlihat dari luar.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur pun memperketat pengawasan Hutan Kota, Cawang, menyusul adanya pengaduan masyarakat bahwa lokasi itu diduga dijadikan tempat mesum sesama jenis.
"Malam hari ini kita menindaklanjuti aduan masyarakat, yaitu pengamanan Hutan Kota terhadap kegiatan asusila yang dilakukan oleh kelompok suka sesama jenis atau LGBT,"
kata Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar Badrudin, Selasa malam (25/7).
Pengamanan itu melibatkan Satpol PP Kecamatan Makasar, Kelurahan Kramat Jati dan Kelurahan Kebon Pala serta dua personel Babinsa setempat. Total personel mencapai 45 orang. "Agenda ini akan digelar hingga dua minggu ke depan dengan durasi 24 jam dan memanfaatkan sistem pergantian (shift) per tiga jam sekali," kata Badrudin.