Sudah Berdarah-darah, Rampok Minimarket Cuma Berhasil Bawa Kabur Rokok
Ketika satu pelaku disusul dua rekannya yang berpura-pura ingin membeli rokok.
Rampok gagal bobol brankas.
Sudah Berdarah-darah, Rampok Minimarket Cuma Berhasil Bawa Kabur Rokok
Aksi tiga komplotan pencuri minimarket di Jalan Lembur, Makasar, Jakarta Timur, berhasil digagalkan oleh dua orang karyawan. Alhasil niat pelaku menggasak brankas pun gagal, karena hanya rokok yang berhasil dicuri. Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen menjelaskan kronologi kejadian itu terjadi Rabu (9/8) sekitar pukul 22.30 WIB. Ketika satu pelaku disusul dua rekannya yang berpura-pura ingin membeli rokok.
"Ada satu orang masuk pura-pura mau beli rokok. Udah penutupan tokonya. Masuk satu, kemudian nyusul dua. Satu orang itu belum transaksi, baru tanya 'Ini udah tutup ya?'. Dua karyawan didorong ke tempat brankas,"
kata Zen dalam keteranganya, Jumat (11/8).
Bermodalkan senjata tajam (sajam), pelaku turut mengancam dua karyawan FF (23) dan MF (20). Namun berhasil dikelabui, ketika lampu minimarket tiba-tiba mati lalu dikelabui karyawan dengan menyebut saklar listriknya ada di luar. "Lampunya mati. Ditipu sama korban, 'Ini saklarnya di luar'. Keluar lah mereka bertiga (pencuri). Padahal saklar ada di dalam. Langsung ditutup pintunya. Sempat ada dorongan-dorongan," ucap Zen. "Lalu, dua korban telepon temannya, minta bantuan ada rampok. Panik pelaku, lari sambil rokok. Jadi nggak berhasil ambil brankas," tambah dia.
Karena gagal menggasak brankas, pencuri itu itu pun hanya mengambil sejumlah rokok dan uang di mesin kasir. Hal itu dilakukan ketika, pelaku yang panik mencoba kabur dari lokasi. "Rokok yang diambil belum tahu berapa, masih dihitung kepala toko. Karena nggak berhasil ambil brankas, jadinya ambil rokok sekalian mereka lewat untuk kabur. Uang di kasir ada kemungkinan hanya menyisa dikit di sana karena sebagian besar sudah masuk brankas," jelasnya.
Di samping itu, Zen juga menjelaskan terkait video viral di media sosial terkait adanya ceceran darah di lantai minimarket. Ia menduga kalau darah itu berasal dari salah satu pencuri yang panik ketika melarikan diri. "Pelaku kabur, para korban keluar. Mereka bingung ada darah berceceran. Jadi enggak tahu, jangan-jangan si pelaku luka kakinya akibat dia sendiri. Makanya banyak darah dari kaki itu," terangnya. Dugaan itu diperkuat, karena dua korban tidak mengalami luka fisik meskipun pelaku membawa senjata tajam. Sehingga sampai saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki komplotan pencuri yang diduga tiga orang.
"Cuma ancam aja. Korban selamat enggak ada luka atau kena bacok. Justru korban bingung banyak darah. Kemungkinan, prediksi korban, waktu tarik2an pintu, pelaku kena sajamnya sendiri atau gimana," kata dia. "Pelaku diperkirakan naik motor bertiga satu motor. Tapi nggak terdeteksi dari CCTV di depan. Jadi korban nggak lihat pas mereka masuk dan keluar," tambahnya.