Tak Pakai APBD dan APBN, JPM Dukuh Atas Terintegrasi Lima Moda Transportasi
Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, terintegrasi dengan lima moda transportasi.
JPM ini, bakal memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan perpindahan antarmoda transportasi.
Tak Pakai APBD dan APBN, JPM Dukuh Atas Terintegrasi Lima Moda Transportasi
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat menyebut JPM Dukuh Atas tak dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, dengan melakukan kerja sama dengan pihak swasta dengan total proyek Rp100,4 miliar.
"Pembangunan jembatan ini tidak menggunakan APBD atau APBN, kita melakukan suatu creative financing, menjalin kerja sama dengan pihak swasta, sehingga terbangun jembatan yang akan dimanfaatkan untuk mobilitas masyarakat pengguna transportasi," jelas Tuhiyat.
Dia berujar, JPM Dukuh Atas dibangun sejak 2021, memiliki luas 2.350 meter dengan panjang dari LRT Jabodebek sampai stasiun KAI Sudirman kurang lebih hingga 230 meter.
JPM ini, bakal memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan perpindahan antarmoda transportasi. Di wilayah itu, setidaknya terdapat lima moda transportasi yang bisa diakses masyarakat.
"Di wilayah Dukuh Atas ini ada lima moda transportasi, yakni LRT Jabodebek, KAI Commuter Line, MRT Jakarta, Kereta Bandara, dan Transjakarta sehingga bisa saling terintegrasi," kata dia.
Menurut Tuhiyat, sejak dioperasikan uji coba 28 Agustus 2023, JPM Dukuh Atas menggandeng lebih dari 46 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Selain itu, sejak 28 Agustus 2023, sekitar 70 ribu orang telah melewati JPM Dukuh Atas.
"Dan tertinggi traffic di JPM ini setiap Sabtu dan Minggu. Sukses pembangunan JPM ini membawa kebanggaan bagi kami," ujar dia.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memuji kinerja Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meresmikan Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas.
Menurut dia, Heru Budi sosok yang cerdas karena mampu mengeksekusi perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan baik.
"Saya sebenernya merinding, apa yang kita pikirkan itu dilaksanakan dengan cerdas dengan Pak Gubernur," kata Budi Karya di JPM Dukuh Atas
Budi mengatakan tak mudah menjalankan instruksi Presiden Jokowi yang menugaskan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk tak menggunakan APBD maupun APBN dalam pembangunan JPM Dukuh Atas."Tidak mudah karena instruksi presiden tidak boleh pake APBN, gak boleh pake APBD. Ini dilaksanakan bagus dan fungsional. Dan yang namanya konektivitas antarmoda itu harus dilakukan," jelas dia.
Budi Karya lantas mengapresiasi kinerja Heru Budi dan seluruh jajaran yang terlibat dalam pembangunan JPM Dukuh Atas. Dia berharap, kota-kota lainnya di Indonesia mengikuti format kerja ini untuk membangun fasilitas moda transportasi.
"Saya apresiasi Pak Gubernur dan rekan-rekan, semoga cara-cara ini jadi format seluruh kota di Indonesia. Tidak mungkin kita bangun angkutan masal tapi tidak ada antarmoda. Tidak ada first mile dan last mile. Jadikanlah tempat ini life style, jadi contoh," ujar dia.