Tekan kemacetan di Jakarta, Pemprov Jabar kaji penerapan ERP di perbatasan
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang merumuskan penerapan electronic road pricing (ERP) atau sistem berbayar bagi kendaraan roda empat di sejumlah wilayah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Ini merupakan bagian rencana dari solusi mengentaskan kemacetan yang sudah disusun sejak tahun 2017 lalu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Dedi Taufik menyatakan belum bisa merinci bagaimana besaran bayarannya. Namun, pihaknya sedang melakukan studi untuk di Margonda, Depok harus berbayar.
"Kemacetan Ibu Kota harus ada solusi. Ini sedang dikaji, agar masyarakat bisa beralih ke transportasi publik," katanya saat dihubungi, Selasa (27/3) malam.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Kenapa Jawa Tengah jadi daerah tujuan mudik terbanyak? Lima daerah destinasi mudik tertinggi pada Lebaran 2023 adalah: Jawa Tengah (32,75 juta orang), Jawa Timur (24,6 juta orang), Jawa Barat (20,72 juta orang), Jabodetabek (8,07 juta orang), dan Yogyakarta (5,9 juta orang).
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Kenapa ERP di Jakarta terhambat? 'ERP itu kita masih fokus sama regulasi dan kemarin kendalanya adalah regulasi. Sekarang didorong adalah bagaimana regulasi kita siapkan, tentu dengan stakeholders,' kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
Alasan studi awal penerapan sistem berbayar ini diambil di daerah Margonda karena dari pertimbangan kendaraan yang masuk ke DKI dari sana terbilang tinggi. Kebijakan ini pun dilakukan kajian untuk diterapkan di daerah Bekasi.
Rencananya, studi dilakukan rampung di tahun ini termasuk kajian tentang bangkitan tarikan, kesiapan transportasi umum pendukung hingga lahan parkir besar. Dengan demikian, penerapan sistem ini tidak bisa langsung diterapkan meski studi yang dilakukan bisa rampung cepat.
"Hal ini membutuhkan kesiapan moda transportasi massal agar pengendara terlayani," katanya.
Apalagi proyek kereta ringan Jakarta-Bekasi, Bogor-Depok juga belum tuntas dan sarana parkir yang luas belum ada.
"Sekarang harus bersamaan, kalau dengan berbayar, pranatanya harus disiapkan. DKI juga kan begitu, mereka menyiapkan pula pranata seperti bus rapid transit hingga LRT-nya, memang tidak bisa diterapkan cepat," tuturnya.
Lebih lanjut, penerapan sistem ERP lebih layak ditempatkan di wilayah Jabar dibanding di pintu masuk DKI. Dedi menilai beban jalan provinsi yang dilalui oleh kendaraan arah DKI jauh lebih tinggi sekaligus rata-rata kendaraan tersebut pajaknya sudah masuk ke DKI.
"Kalau di Depok Bekasi berbayar otomatis langsung pindah moda," katanya.
Dedi menghitung dari wilayah penyangga Jakarta, jumlah kendaraan yang bergerak masuk per hari rata-rata mencapai 2 juta kendaraan. Jumlah itu akan kembali dihitung berapa jumlah kendaraan pribadi.
"Setelah dikaji dari sana, maka nantinya harus dilakukan sistem jalan berbayar yang melintas sebelum ke Ibu Kota," paparnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalan berbayar atau EFP sejatinya telah dirancang beberapa tahun lalu, namun belum juga diterapkan.
Baca SelengkapnyaWacana memberlakukan ERP di Jakarta berulang kali muncul tapi belum juga dieksekusi.
Baca SelengkapnyaZulkifli menjabarkan dampak kerugian yang timbul akibat kemacetan yang ada di Jakarta tembus Rp100 triliun per tahun.
Baca SelengkapnyaPembatasan kendaraan pribadi di Jakarta bertujuan untuk mendorong penggunaan transportasi umum, mengatasi kemacetan, dan mengurangi emisi gas buang.
Baca SelengkapnyaKemacetan kendaraan mengular menuju kawasan Pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaJalur alternatif ini disiapkan untuk pilihan para pemudik sekaligus mengurangi kepadatan di jalur utama.
Baca SelengkapnyaJalur arteri Karawang yang mulai dipenuhi oleh pemudik yang didominasi dengan kendaraan roda dua.
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta bakal berganti menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) setelah tak menjadi Ibu Kota Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Baca SelengkapnyaKemacetan parah akan terjadi jika akses menuju pelabuhan Merak tidak ditata dengan baik.
Baca SelengkapnyaPetugas Patroli dari Polantas pun berusaha menertibkan pengendara yang melewati jalur contraflow.
Baca Selengkapnya