Tiga bulan memimpin, Anies klaim sudah beri sanksi sejumlah pejabat
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menyelidiki oknum jual beli tenda PKL di kawasan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. Jika terbukti, Anies akan menindak oknum tersebut.
"Kita selidiki. Kalau ada kita tindak, pasti kita tindak," katanya di Gedung Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).
Selama memimpin Pemprov DKI Jakarta, Anies mengklaim kerap menindak oknum-oknum nakal tanpa sepengetahuan masyarakat. Namun, dia memilih tak mempublikasikan karena tak tega mempermalukan orang.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kenapa Anies meminta masyarakat agar tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Kenapa Anies jadi target hoaks? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa yang sebarkan hoaks Anies? Merdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies: 1. Anies Diusung PKB Maju di Jakarta Beredar di media sosial undangan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
"Dikasih sanksi lah. Saya itu udah banyak kasih sanksi tapi nggak saya umumkan, mengapa? Karena saya tidak mempermalukan orang. Kenapa saya beri sanksi? Karena saya atasannya dan ingin mendidik mereka, harus mendisiplinkan mereka, tetapi bukan dipermalukan di depan umum," ujarnya.
Mantan Menteri Pendidikan ini juga mengaku, banyak merotasi sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemprov DKI. Hal itu merupakan sanksi yang diberikannya untuk pembinaan. Harapannya yang bersangkutan sadar dengan perilakunya yang menyimpang.
"Jadi kalau anda cek, kepala kepala itu banyak yang sudah di geser. Rotasi, pembinaan, tapi memang kenapa saya menindak karena yang penting perubahan perilaku. Bukan gubernurnya kelihatan heroik karena mecatin orang. Anda lihat di dishub bisa cek," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mencontohkan saat kampanye di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku merealisasikan puluhan janji politiknya
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaDjuyamto mengatakan ada tiga surat yang telah dikeluarkan untuk Anies.
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaMerdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies
Baca SelengkapnyaAnies mengaku menemui warga Kampung Bayam bukan karena mau mempublikasikan pertemuan.
Baca SelengkapnyaAnies meminta agar pemerintah pusat memastikan tak ada lagi pembatalan sepihak atas kampanyenya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, saat ini masih prematur untuk membahas nama-nama yang disodorkan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI itu, hanya pengusaha kecil hingga menengah yang mau mendekat
Baca SelengkapnyaUniversitas Padjajaran menggelar sidang promosi doktor untuk Ramadhan Pohan
Baca Selengkapnya