18 Juni Hari Sushi Internasional, Ini Sejarah dan Fakta Menariknya
Sushi termasuk makanan unik khas Jepang yang sehat dan kaya nutrisi.
Sushi termasuk makanan unik khas Jepang yang sehat dan kaya nutrisi.
18 Juni Hari Sushi Internasional, Ini Sejarah dan Fakta Menariknya
Jika Anda penggemar kuliner Jepang, sushi mungkin menjadi salah satu makanan favorit Anda. Sushi adalah makanan populer khas Jepang, terbuat dari nasi yang disajikan dengan makanan laut berupa ikan segar. Bukan hanya itu, sushi kini juga semakin variatif dengan berbagai lauk di dalamnya.
Para penggemar sushi patut berbangga, karena makanan ini memiliki peringatan khusus setiap tahun, yaitu Hari Sushi Internasional 18 Juni.
Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih lanjut sejarah sushi, fakta menarik, hingga manfaat kesehatannya. Berikut, kami rangkum informasinya, bisa disimak.
-
Apa itu sushi? Sushi, makanan khas Jepang, telah menjadi favorit banyak orang bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena kandungannya yang menyehatkan.
-
Kapan sushi pertama kali masuk Indonesia? Menurut cerita, sushi pertama kali masuk ke Indonesia ketika restoran Jepang pertama kali dibuka di Jakarta, yaitu Kikugawa pada1969.
-
Di mana sushi berasal? Sushi, makanan khas Jepang, telah menjadi favorit banyak orang bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena kandungannya yang menyehatkan.
-
Kenapa Sushi viral? Makanan khas Jepang ini pun sudah banyak ditemukan di Indonesia. Bukan hanya restoran saja, pedagang kaki lima pun juga sudah banyak menjual sushi ala rumahan.
-
Apa saja jenis-jenis sushi? Ada banyak variasi sushi yang bisa dinikmati, baik mentah maupun matang, dan disajikan dengan berbagai cara.
-
Kapan hari tuna sedunia dirayakan? Pada tahun 2016, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Tuna Sedunia.
Sejarah Hari Sushi Internasional
Pertama, akan dijelaskan sejarah Hari Sushi Internasional 18 Juni.
Makanan populer sushi yang dikenal saat ini, berawal dari metode mengawetkan ikan di Asia Tenggara.
Dikenal dengan nama Narezushi, ikan disimpan dengan cara dibungkus dengan nasi yang diasinkan dan difermentasi agar tetap enak selama berbulan-bulan berkat fermentasi nasi.
Semula nasinya dibuang saat sudah siap disantap, dan hanya ikannya saja yang dikonsumsi.
Tahap selanjutnya olahan tersebut dikembangkan menjadi hidangan yang lebih modern, dikenal sebagai namanare.
Sushi ini dibuat dari sebagian ikan mentah yang dibungkus dengan ikan dan dikonsumsi sebelum rasanya berubah.
Sushi yang sebelumnya hanya sebagai metode mengawetkan ikan, berkembang menjadi bentuk masakan baru yang lezat dan menggugah selera.
Pada Zaman Edo, antara tahun 1600 dan 1800 M di Jepang, bentuk sushi tradisional yang populer dan dikenal saat ini muncul.
Ini termasuk makanan unik dalam budaya Jepang, yaitu terdiri dari ikan dan sayuran yang dibungkus dengan nasi, nasinya dicampur dengan cuka sehingga empuk dan lembut.
Hingga kini, terdapat berbagai varian sushi yang menarik dan menjadi kuliner yang semakin populer di masyarakat.
Fakta Menarik Sushi
Setelah menyimak sejarah Hari Sushi Sedunia 18 Juni, berikutnya terdapat berbagai fakta unik yang menarik untuk disimak, sebagai berikut:
1. Asal-Usul Sushi:Sushi awalnya berasal dari metode pengawetan ikan di Asia Tenggara, di mana ikan difermentasi dengan nasi. Proses ini kemudian berkembang di Jepang menjadi bentuk sushi yang kita kenal sekarang, dengan nasi yang dimakan bersama ikan.
2. Jenis-Jenis Sushi:
• Nigiri: Ikan atau makanan laut mentah yang diiris tipis dan diletakkan di atas bola nasi yang dibumbui.
• Sashimi: Irisan ikan mentah yang disajikan tanpa nasi.
• Maki: Gulungan nasi dan ikan atau sayuran yang dibungkus dengan rumput laut (nori).
• Temaki: Sushi berbentuk kerucut yang dibungkus nori dan diisi nasi dan bahan lainnya.
• Uramaki: Sushi gulung dengan nasi di luar dan nori di dalam, sering kali dengan topping tambahan.
3. Sushi Termasuk Street Food:
Sushi awalnya adalah makanan jalanan di Jepang pada awal abad ke-19. Penjual sushi menjualnya sebagai makanan cepat saji, mirip dengan burger di Barat.
4. Etika Makan Sushi:
Ada etika tertentu dalam makan sushi di Jepang, seperti memakan nigiri dengan tangan, mencelupkan bagian ikan (bukan nasi) ke dalam kecap soya, dan memakan sushi dalam satu gigitan.
5. Wasabi Palsu:
Sebagian besar wasabi yang disajikan di luar Jepang sebenarnya adalah campuran lobak pedas, mustard, dan pewarna makanan. Wasabi asli (Wasabia japonica) lebih langka dan mahal, dengan rasa yang lebih halus dan lebih segar.
6. Kesehatan dan Kebersihan:
Sushi berkualitas tinggi sangat bergantung pada kesegaran dan kebersihan bahan. Chef sushi harus sangat teliti dalam memilih ikan segar dan menjaga kebersihan area kerja untuk memastikan sushi aman dikonsumsi.
7. Gari (Jahe Acar):
Jahe acar (gari) yang disajikan dengan sushi bertujuan untuk membersihkan palet antara berbagai jenis sushi, sehingga rasa setiap potongan bisa dinikmati sepenuhnya.
8. Tuna Biru:
Tuna sirip biru (bluefin tuna) adalah salah satu bahan sushi yang paling mewah dan mahal. Harganya bisa mencapai ribuan dolar per ikan, terutama karena kelangkaan dan kualitas dagingnya.
Manfaat Konsumsi Sushi
Setelah menyimak sejarah Hari Sushi Sedunia 18 Juni dan faktanya, terakhir akan dijelaskan manfaat sushi.
Sushi termasuk makanan sehat kaya nutrisi yang memiliki banyak manfaat, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi:
Sushi sering kali dibuat dengan ikan mentah seperti tuna, salmon, dan mackerel, yang merupakan sumber protein berkualitas tinggi. Protein penting untuk pembentukan otot, memperbaiki jaringan, dan menjaga kesehatan kulit dan rambut.
2. Asam Lemak Omega-3:
Ikan berlemak seperti salmon dan mackerel kaya akan asam lemak omega-3, yang dikenal dapat mendukung kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi otak.
3. Rendah Kalori:
Sebagian besar jenis sushi, terutama yang dibuat dengan ikan mentah dan sayuran, relatif rendah kalori. Ini bisa membantu dalam manajemen berat badan ketika dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai.
4. Kaya Nutrisi:
Bahan-bahan seperti rumput laut (nori) yang digunakan untuk membungkus sushi kaya akan vitamin dan mineral seperti yodium, kalsium, dan magnesium. Yodium penting untuk fungsi tiroid yang sehat.
5. Sumber Antioksidan:
Beberapa komponen dalam sushi, seperti jahe (gari) dan wasabi, mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis.
6. Karbohidrat Kompleks:
Nasi sushi adalah sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi berkelanjutan. Nasi juga bisa diperkaya dengan cuka beras yang memiliki sifat antimikroba.
7. Kaya Serat:
Sayuran yang sering digunakan dalam sushi, seperti mentimun, alpukat, dan asparagus, kaya akan serat yang penting untuk kesehatan pencernaan.
8. Menjaga Kesehatan Tulang:
Sushi yang mengandung sayuran seperti bayam atau biji wijen bisa menyediakan kalsium dan magnesium, yang penting untuk kesehatan tulang.