26 Maret Hari Black Marriage di Amerika, Ketahui Sejarah dan Isunya
Pasangan Afriacan-American masih sering mendapatkan diskriminasi.
Pasangan Afriacan-American masih sering mendapatkan diskriminasi.
26 Maret Hari Black Marriage di Amerika, Ketahui Sejarah dan Isunya
Hingga saat ini, diskriminasi berbasis ras masih sering terjadi di masyarakat. Salah satunya, masih dihadapi oleh masyarakat keturunan Afrika-Amerika di Amerika.
Orang-orang Afrika-Amerika terus menghadapi berbagai bentuk diskriminasi, mulai dari akses terbatas terhadap kesempatan pendidikan dan pekerjaan hingga perlakuan tidak adil dalam sistem keadilan pidana.
Bukan hanya itu, dalam kasus pernikahan, masyarakat Afrika-Amerika juga masih mengalami diskriminasi. Seperti perempuan Afrika-Amerika yang memiliki tingkat pernikahan sangat minim di Amerika.
-
Kapan Black Lives Matter Day pertama kali dirayakan? Pertama kali diperingati pada tahun 2015, Black Lives Matter Day menjadi hari untuk menarik perhatian terhadap ketidakadilan yang dihadapi komunitas kulit hitam dan mempromosikan kesetaraan ras.
-
Hari apa yang diperingati di Amerika pada tanggal 4 September? Hari Satwa Liar Nasional di Amerika diperingati setiap tanggal 4 September.
-
Apa yang dirayakan di pernikahan? Pernikahan bukan hanya sekadar perayaan pesta yang mewah. Namun, pernikahan adalah pengikat janji suci dua orang untuk bersama-sama membangun rumah tangga yang harmonis.
-
Apa yang dirayakan pada pernikahan ini? Memberikan ucapan pernikahan sudah menjadi budaya di masyarakat. Memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin telah menjadi sebuah budaya yang melekat dalam masyarakat.
-
Apa yang dirayakan di momen pernikahan? Pernikahan merupakan momen yang ditunggu-tunggu setiap pasangan.
-
Kapan Spouse Day dirayakan? Ada juga Spouse Day atau Hari Pasangan yang diperingati setiap 26 Januari.
Berikut, kami merangkum sejarah dan berbagai isu berkaitan dengan Hari Black Marriage 26 Maret, bisa disimak.
Sejarah Hari Black Marriage
Sejarah 26 Maret Hari Black Marriage di Amerika bermula dari tahun 2023.
Black Marriage Day adalah hari perayaan pernikahan dan keluarga, khususnya bagi masyarakat keturunan Afrika-Amerika. Nisa Muhammad, pendiri Yayasan Wedded Bliss nirlaba Washington, DC, menciptakan hari libur ini pada tahun 2003.
Hari Pernikahan Kulit Hitam berupaya untuk mempromosikan hubungan yang sehat di kalangan remaja kulit hitam, lajang, dan pasangan sehingga lebih banyak anak kulit hitam dapat memperoleh manfaat dari keuntungan. Setahun setelah meluncurkan kampanyenya, 30 kota di seluruh negeri telah menandatanganinya. Perayaan nasional tersebut telah berkembang dan kini diperingati di lebih dari 300 komunitas. Setiap tahun, Hari Black Marrige diperingati di balai kota, pusat komunitas, lembaga ibadah, dan wilayah metropolitan lainnya di seluruh negeri. Black Marriage adalah salah satu acara utama Wedded Bliss Foundation. organisasi yang didirikan pada tahun 2001. Organisasi ini telah berkembang dari awal yang sederhana menjadi organisasi nirlaba yang mendukung keluarga dan komunitas di seluruh Amerika. Organisasi nirlaba ini bertujuan untuk mengubah narasi hubungan kulit hitam dan membantu menciptakan perubahan yang lebih baik. Acara-acara yang digelar bertujuan untuk mendukung orang dewasa dan remaja dalam membangun dan memelihara hubungan yang sehat serta pernikahan. Selain itu, The Wedded Bliss Foundation juga menyelenggarakan sesi, bantuan teknis, dan pelatihan profesional bagi mereka yang membutuhkannya. Acara diadakan dengan dukungan dan kemitraan dari beberapa organisasi, badan amal, bisnis, dan individu. Pihak-pihak yang berkepentingan menawarkan dukungan finansial dan waktu sukarela untuk membantu melakukan advokasi bagi pasangan kulit hitam di mana pun.Masalah Diskriminasi
Setelah mengetahui sejarah Hari Black Marriage 26 Maret, berikutnya akan dijelaskan masalah diskriminasinya.
Diskriminasi terhadap orang Afrika-Amerika di Amerika Serikat terkait pernikahan telah menjadi masalah yang berlangsung selama beberapa dekade. Berikut adalah beberapa masalah yang terkait dengan diskriminasi pernikahan orang Afrika-Amerika di Amerika:
1. Kesenjangan ekonomi: Orang Afrika-Amerika secara signifikan lebih mungkin menghadapi kesulitan ekonomi, termasuk pengangguran, gaji yang lebih rendah, dan akses terbatas ke sumber daya finansial. Kesenjangan ekonomi ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mempersiapkan dan membiayai pernikahan dengan cara yang sama dengan kelompok ras lain.
2. Kesenjangan pendidikan: Akses yang terbatas terhadap pendidikan berkualitas dan peluang pendidikan yang lebih rendah dapat membatasi potensi pendapatan dan stabilitas finansial, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kemampuan untuk menjalani pernikahan yang sukses.
3. Persepsi negatif: Stereotip negatif tentang orang Afrika-Amerika dapat memengaruhi pandangan masyarakat tentang kemampuan mereka dalam hubungan dan pernikahan, yang dapat menyebabkan prasangka dan diskriminasi dalam dunia kencan dan hubungan.
4. Sistem keadilan yang tidak adil: Keterlibatan yang berlebihan dalam sistem keadilan pidana, termasuk penahanan yang tidak adil dan penjatuhan hukuman yang lebih berat terhadap individu Afrika-Amerika, dapat mengganggu stabilitas keluarga dan hubungan, serta menciptakan hambatan bagi pernikahan yang sehat.
5. Perbedaan budaya dan nilai: Pendidikan budaya yang berbeda dan pengalaman sejarah dapat menciptakan perbedaan dalam nilai-nilai, harapan, dan norma sosial yang memengaruhi hubungan dan pernikahan di antara orang Afrika-Amerika.
6. Kurangnya representasi dalam media: Representasi yang kurang atau bias dalam media tentang hubungan dan pernikahan orang Afrika-Amerika dapat memengaruhi persepsi mereka tentang citra diri dan hubungan asmara, serta memengaruhi cara mereka membangun dan mempertahankan hubungan.
7. Diskriminasi dalam industri kencan online: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang Afrika-Amerika mengalami diskriminasi dalam dunia kencan online, di mana mereka kurang mungkin mendapatkan pertandingan atau respons dibandingkan dengan kelompok lain.