Ajaran Samin Didorong Masuk Kurikulum Sekolah di Blora, Ini Fakta di Baliknya
Salah satu hal yang bisa dipetik dari ajaran Samin Sureosentiko adalah tentang tindakan apa adanya.

Salah satu hal yang bisa dipetik dari ajaran Samin Sureosentiko adalah tentang tindakan apa adanya.

Ajaran Samin Didorong Masuk Kurikulum Sekolah di Blora, Ini Fakta di Baliknya
Kemendikbudristek RI selalu berkomitmen untuk mengangkat potensi kearifan lokal dari warga Sedulur Sikep. Salah satunya dengan berencana memasukkan kurikulum muatan lokal tentang ajaran Samin Surosentiko dalam pendidikan formal di Kabupaten Blora.

Wacana ini diungkapkan oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek RI Sjamsul Hadi pada Selasa (9/7). Ia mengarahkan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Blora agar menggandeng budayawan dan akademisi terkait penerapan tersebut.
“Nanti dibaluti kurikulum merdeka. Karena yang untuk muatan lokal ini diserahkan ke masing-masing pemerintah daerah. Karena tiap-tiap pemerintah daerah punya prioritas sesuai dengan karakteristik budayanya pada tiap-tiap kabupaten/kota,” kata Sjamsul dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (10/7). Berikut selengkapnya:
Sjamsul berharap, adanya muatan kearifan lokal tentang ajaran Samin ini bisa membuat generasi muda bisa mengetahui secara lebih mendalam mengenai kearifan lokal di daerah mereka, dalam hal ini ajaran Samin. Lebih lanjut, Sjamsul mengaku akan mengagendakan pertemuan khusus untuk membahas kaitan muatan lokal ajaran Samin Surosentiko.
“Kami mendorong Pemerintah Kabupaten Blora melalui dinas pendidikan untuk segera. Kalau tahun ajaran ini saya belum tahu persis. Karena dari perwakilan dinas pendidikan belum hadir,” kata Sjamsul.
Tokoh Sedulur Sikep, Gunretno, mengucapkan terima kasih atas penyampaian bahasan tersebut. Ia berharap wacana tersebut bisa menjadi bahan diskusi bersama.
“Saya mengucapkan terima kasih. Tapi apakah itu tepat atau tidak, masalah pendidikan dalam bertindak tidak cukup diserahkan di dunia pendidikan,” kata Gunretno.
Gunretno mengatakan, salah satu hal yang bisa dipetik dari ajaran Samin Sureosentiko adalah tentang tindakan apa adanya. Pada dasarnya ajaran tersebut berupa pantangan untuk tidak iri, mudah tersinggung atau membenci sesama, serta selalu menjaga kerukunan.
“Mestinya bapak ibu dan semuanya punya tujuan untuk belajar untuk kebaikan dan berucap. Tapi semoga ini tidak sebatas putusan politis. Tapi memang benar-benar bisa dilakukan di dunia pendidikan agar lebih baik,” ujar Gunretno.
Selama ini, sekolah dasar di Blora pada hari tertentu diwajibkan untuk memakai pakaian yang diidentikkan dengan seragam Samin. Termasuk pula karyawan honorer dan pegawai Pemerintah Kabupaten Blora yang pada hari tertentu diminta memakai pakaian serupa.

Dikutip dari Wikipedia, Ajaran Samin disebarkan oleh Samin Surosentiko yang ajarannya berupa sedulur sikep. Ajaran itu pada dasarnya merupakan bentuk perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk lain di luar kekerasan.
Bentuk yang dilakukan antara lain menolak membayar pajak, menolak segala peraturan yang dibuat pemerintah kolonial.