Belajar Membuat Komik Ala Penulis Komik Muda Asal Boyolali, Berawal dari Ide yang Random
Tak harus lewat penerbit, kini mempublikasikan hasil karya komik bisa lewat beragam cara.
Tak harus lewat penerbit, kini mempublikasikan hasil karya komik bisa lewat beragam cara.
Belajar Membuat Komik Ala Penulis Komik Muda Asal Boyolali, Berawal dari Ide yang Random
Banyak orang suka membaca komik. Dibanding dengan membaca buku pada umumnya, membaca komik menghadirkan sensasi pengalaman tersendiri karena cerita ditampilkan dalam bentuk gambar.
Teks tulisannya pun relatif pendek yang disajikan dalam bentuk gelembung.
-
Bagaimana Yono memulai karir komika? Karier Yono di dunia Stand Up terbilang cukup panjang. Ia sempat tak lolos audisi pencarian bakat komika dan gigih mencoba kembali di tahun 2022. Nasibnya saat itu berubah. Ia jadi pemenang dan terkenal hingga sekarang.
-
Kenapa perlu membuat komik original? Meniru ide orang lain bukan hanya tidak etis, tetapi juga dapat menghasilkan karya yang kurang bermakna dan tidak memiliki unsur keunikan.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat komik? Selain gambar, Anda juga perlu memperhatikan beberapa unsur lain yang tak kalah penting seperti tema, ide cerita, hingga percakapan dari setiap karakternya.
-
Dimana Jo Seok terinspirasi membuat komiknya? Dalam ceritanya, drama ini mengikuti perjalanan seorang anak bernama Jo Seok, yang memiliki impian menjadi seorang komikus terkenal. Motivasi besar untuk meraih impian ini berasal dari pacarnya, Ae Bong. Jo Seok kemudian memutuskan untuk menciptakan komik berdasarkan kisah konyol yang terjadi dalam keluarganya.
-
Bagaimana cara membuat karakter kartun dari koran bekas? Mula-mula kertas koran dirapikan lalu dilipat menyerupai lintingan batang lidi. Setelah itu, gulungan kecil koran dipotong sesuai ukuran untuk disusun menjadi sebuah karakter kartun. Kemudian, tumpukan koran yang sudah menjadi karakter dipotong sesuai gambar pola yang sudah dibuat lalu direkatkan. 'Terakhir tumpukan gulungan koran difinishing, dan diberi warna sesuai karakter dan pesanan,' tambah Wahyu.
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang.
Tak heran, komik memiliki kekuatan untuk memicu rasa emosi dan pengalaman berbeda bagi para pembacanya. Bagi para penulis komik, menghasilkan karya komik juga mempunyai tantangan sendiri.
“Kita mikirin ide yang bagus mana, kemudian ketika kita mendapatkan ide yang bagus, kita breakdown menjadi script, setelah script-nya sudah jadi kita breakdown lagi menjadi storyboat, setelah itu kita breakdown lagi menjadi sketsa yang kemudian kita olah ke tahap selanjutnya,”
kata Mujiyono Sutarno, penulis komik muda asal Boyolali.
Mujiyono mengatakan, setelah sketsa jadi, proses selanjutnya adalah proses pemberian tinta. Menurutnya, proses pemberian tinta sebenarnya cukup sederhana.
“Setelah proses penintaan selesai, sketsa yang tadi akan saya buang. Sehingga akan menghasilkan garis atau gambar yang lebih jelas yaitu warna hitam tadi,” jelas Mujiyono dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Mujiyono mengatakan, agar mempunyai gambar yang bagus, seorang penulis komik harus rajin berlatih. Mujiyono bercerita waktu pertama kali bikin komik idenya benar-benar random.
Ide itu berasal dari Majalah Bobo yang ia sering baca waktu kecil, komik-komik Manga Jepang, dan film-film kartun yang biasa ditayangkan pada Hari Minggu pagi di televisi.
“Di dalam Majalah Bobo itu banyak banget cerita yang benar-benar kayak mengumpulkan bahan bakar untuk bisa berkarya di kemudian hari. Energi-energi yang aku kumpulkan saat itu kayak semacam bekal yang aku pakai tiap hari hingga sekarang,”
kata Mujiyono terkait sumber inspirasinya dalam menulis komik.
Dalam perjalanannya, Mujiyono telah menulis beberapa judul komik. Salah satunya adalah komik berjudul “Proposal untuk Presiden”. Komik setebal 160 halaman itu bertema politik dan petualangan.
“Komik ini aku buat tahun 2017 bareng sama nulis skripsi. Prosesnya butuh waktu satu tahun. Jadi itu perjuangan yang sangat gokil sih,” kata Mujiyono dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Mujiyono mengatakan, di zaman yang makin canggih ini, proses membuat komik sebenarnya jadi makin mudah. Komik yang sudah dibuat bisa dipublikasikan ke media sosial sehingga mudah diakses publik.
“Semakin rutin kalian membuat komik, semakin sering kalian berkarya, dan semakin banyak atensi yang diberikan masyarakat, maka semakin besar peluang kalian menerbitkan komik. Apalagi kalau diundang dari penerbit itu sekarang paling tidak penulis komik harus punya karya, harus punya followers, dan harus punya fanbase yang memungkinkan dinotif untuk penerbit tersebut,” kata Mujiyono.
Mujiyono mengatakan, cara menerbitkan komik tak harus melulu lewat penerbit. Sekarang penulis bisa membuat e-book dan kemudian dipublikasikan ke website atau platform yang menyediakan jual beli e-book, salah satunya lewat Google Playstore. Semakin banyak karya didownload, maka semakin banyak pula penghasilan yang akan diperoleh.