Berburu Takjil di Kampung Ramadan Taman Menara Kudus, Beli Jajan Tak Perlu Bawa Uang Tunai
Acara yang digagas oleh Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Car Free Day (CFD) Kudus Bedok Deso ini mengusung inovasi dalam sistem pembayaran.

Memasuki 10 hari terakhir Ramadan tahun ini, semarak Kampung Ramadan yang digelar di Taman Menara Kudus masih ramai peminat. Sembari menunggu waktu berbuka, di sana pengunjung bisa berburu aneka takjil.
Kampung Ramadan Taman Menara yang digelar sejak 1 Ramadan tersebut menghadirkan puluhan penjual makanan dan minuman segar yang cocok untuk berbuka. Para pedagang tampak mulai menjajakan barang dagangannya sejak pukul 15.00 WIB.
Para pengunjung silih berganti berdatangan untuk membeli kudapan favorit mereka. Salsa (18) warga Langgardalem mengaku sudah tiga kali mengunjungi Kampung Ramadan untuk membeli takjil.
"Aku udah tiga kali ke sini (selama Ramadan 2025), banyak pilihan jajan, terus deket rumah juga." ungkapnya usai memborong aneka camilan.
Berbeda dengan Salsa, Novia (26) mengaku baru pertama kali mengunjungi Kampung Ramadan Menara. "Baru pertama ke sini, beberapa kali lewat pas pulang kerja, baru sempet ini." jelas Novia, seorang karyawan swasta di salah satu perusahaan di Kudus.
Jajan Takjil Tak Perlu Bawa Uang Tunai
Aneka pilihan takjil di Kampung Ramadan Menara tentu bisa menjadi alternatif warga Kudus untuk berburu kudapan menjelang berbuka. Kemudahan pembayaran saat transaksi juga turut menjadi alasan para pengunjung untuk datang berulang kali berburu takjil selama Ramadan.
"Di sini itu enak, tempatnya luas, rapi. Bayarnya juga bisa pake QRIS jadi gak repot, gak perlu bawa uang, cukup bawa HP aja" ungkap Salsa menjelaskan alasannya beberapa kali mengunjungi Kampung Ramadan Menara Kudus.
Bagi Salsa kemudahan pembayaran non tunai juga turut menjadi alasannya 'ketagihan' berkunjung ke Kampung Ramadan Menara Kudus. Novia juga demikian, di berbagai kesempatan transaksi, Ia selalu memilih menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran.
"Sekarang apa-apa itu bisa cashless, aku sih selalu pakai QRIS kalau dari penjual emang ada QR nya. Jadi sama-sama mempermudah pembeli dan pedagang." jelas Novia saat ditanya seberapa sering menggunakan transaksi QRIS.
Acara yang digagas oleh Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Car Free Day (CFD) Kudus Bedok Deso ini memang mengusung inovasi dalam sistem pembayaran. Para pedagang tidak hanya menerima pembayaran dalam bentuk tunai atau cash saja, melainkan pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Untuk memudahkan transaksi di Kampung Ramadan Taman Menara Kudus, Bank Rakyat Indonesia (BRI) turut menjadi sponsor utama perbankan yang menyediakan fasilitas pembayaran berbasis QRIS. Para pedagang mendapatkan kode QR dari kantor BRI setempat untuk mendukung transaksi digital di stand mereka.
Support BRI untuk Kampung Ramadan Menara Kudus
Jumlah pedagang yang memanfaatkan fasilitas QRIS BRI pun cukup banyak. Hal itu disampaikan oleh Kartika Dewi Prasasti, Pimpinan Cabang BRI Menara, "Hampir 80 persen pedagang sudah menggunakan layanan QRIS dari kami (BRI)." jelasnya saat ditemui Merdeka.com, Selasa (18/3).
Para pedagang yang sebelumnya tidak memiliki rekening BRI juga turut dibantu membuka rekening BRI untuk mendapatkan fasilitas QRIS BRI. Hampir sebagian besar pedagang baru pertama kali mempunyai fasilitas QRIS dari BRI saat berpartisipasi menjadi tenant di Kampung Ramadan Menara.
"Dari 80 persen itu hampir 70 persennya baru pertama kali punya QRIS. Sebelumnya mereka gak punya QRIS termasuk dari bank lain." terang Kartika Dewi lebih lanjut.
Beberapa pedagang mengaku enggan menggunakan QRIS karena takut jika jumlah transaksinya akan ditarget. Namun sebagai penyedia layangan QRIS, BRI tidak menarget jumlah transaksi pada QRIS yang diberikan.
"Kadang pedagang itu takut kalo pakai QRIS ada target jualan, tapi dari kami (BRI) menjamin tidak ada target transaksi saat menggunakan QRIS." jelasnya.
Peran BRI Sebagai Edukator Literasi Keuangan Digital
Dalam praktiknya, BRI juga berperan sebagai edukator untuk meningkatkan literasi keuangan digital di tengah masyarakat khususnya bagi para pelaku UMKM. Meski sebagian besar telah mendukung sistem pembayaran digital, namun ada beberapa pedagang yang merasa kesulitan saat harus menerima transaksi non tunai.
"Biasanya yang mengeluhkan (pembayaran non tunai) itu pedagang yang udah sepuh, tapi ya kita maklumi, kita bantu kasih edukasi pelan-pelan, kita dampingi saat ada transaksi, kita pantau sampai uangnya bener-bener masuk rekening mereka." ungkap Kartika Dewi menjelaskan tantangan yang dihadapinya.
Dari upaya tersebut, akhirnya membuat para pedagang yakin menggunakan QRIS BRI sebagai alat pembayaran digital. Mengingat pembayaran menggunakan QRIS ini sangat memudahkan pembeli maupun pedagang.
Cara bertransaksi menggunakan QRIS juga mudah. Pedagang hanya perlu menyediakan kode QR dan pembeli cukup memindai kode tersebut menggunakan aplikasi perbankan atau e-wallet yang dimiliki.
Pemilik Depot Njajan, salah satu tenant di Kampung Ramadan Menara mengakui jika transaksi menggunakan QRIS justru memudahkannya saat berjualan. Setiap harinya, pembayaran melalui QRIS di lapaknya telah mencapai 50 persen dari total transaksi.
"Saya gak perlu repot siapin uang receh untuk kembalian. Terus juga lebih aman, gak takut salah ngitung uang kembalian juga." jelasnya saat ditemui Merdeka.com di tenda jualannya, Selasa (18/03) sore.

Kemudahan Transaksi Menggunakan QRIS
Apa yang dirasakan para pedagang dan pembeli dalam kemudaan transaksi sejalan dengan manfaat dari diterbitkannya QRIS. Mengutip laman bri.co.id, QRIS telah menjadi standarisasi pembayaran yang biasa digunakan untuk memudahkan transaksi jual beli.
Transaksi menggunakan QRIS memberi manfaat karena dapat dilakukan dalam waktu yang cepat. Proses transaksi digital atau non tunai juga jadi lebih mudah karena pembeli tak perlu lagi membawa uang cash.
Menggunakan teknologi berupa QR Code, QRIS dapat digunakan di berbagai aplikasi pembayaran online seperti BRImo, aplikasi mobile banking dari BRI. Cara transaksi QRIS melalui aplikasi tersebut sangat mudah dilakukan, terlebih dengan adanya pilihan Fast Menu di aplikasi BRImo.

