Digitalisasi Pasar Tradisional, QRIS BRI Bikin Transaksi Kios Kopi Hasanah di Beringharjo Makin Lancar
Kunaryana (50), pemilik Kios Kopi Hasanah di Pasar Beringharjo mengungkapkan manfaat QRIS BRI sebagai salah satu metode pembayaran di kiosnya

Di tengah riuhnya Pasar Beringharjo, di antara aroma jamu tradisional yang khas, terdapat sebuah sudut yang menghadirkan keharuman biji kopi Nusantara. Tepatnya di Blok F2 Los 22, kios kecil bernama Hasanah menjadi tujuan utama para pencinta kopi yang mencari biji kopi berkualitas.
Kios ini dimiliki oleh Kunaryana (50). Di sini ia menawarkan berbagai jenis kopi Arabika pilihan, mulai dari Gayo, Solok, Toraja, hingga yang eksotis seperti Flores dan Wamena. Setiap biji kopi dipilih secara cermat untuk memastikan keaslian dan kualitasnya.
Tidak hanya Arabika, kios Hasanah juga menyediakan beragam kopi Robusta yang tak kalah menarik. Mulai dari Robusta Temanggung, Java Dampit, hingga pilihan eksklusif seperti Luwak Gunung Ijen dan Sidikalang. Dengan harga yang terjangkau, yakni berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 75.000 per 100 gram, kios ini menjadi tempat favorit bagi pencinta kopi dari berbagai kalangan.
Meskipun stoknya terbatas, Kunaryana selalu berusaha menjaga kelengkapan koleksi kopinya. “Walaupun sedikit, tapi saya lengkap, Nusantara lah,” ujarnya saat ditemui merdeka.com pada Rabu (5/3/2025).
Kios Hasanah buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB, menjadikannya tujuan belanja yang selalu ramai. Selain pelanggan setia, banyak wisatawan yang singgah untuk mencari oleh-oleh khas. Tak jarang, wisatawan asing pun tertarik mencicipi dan membawa pulang kopi Nusantara yang tersedia di kios ini.
QRIS BRI, Pembayaran Digital yang Mempermudah Pelanggan
Sejak sekitar enam bulan lalu, pria yang akrab disapa Kun ini mulai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) BRI sebagai salah satu metode pembayaran di kedainya. Keputusan ini diambil karena semakin banyak pelanggan yang menginginkan transaksi praktis tanpa perlu membawa uang tunai.
"Alasan pakai QRIS memang banyak konsumen yang enggak mau ribet, pengen yang instan. Saya mau tidak mau harus mengikuti," ujar Kun.
Seiring berkembangnya teknologi pembayaran digital, QRIS BRI kini menjadi bagian penting dalam bisnis di Pasar Beringharjo, termasuk di kios miliknya. Sistem ini bukan sekadar memudahkan transaksi, tetapi juga mengubah kebiasaan belanja pelanggan.
"Terus iklan layanan QRIS BRI di Beringharjo itu juga membantu pemasaran. Jadi kalau ke Beringharjo enggak perlu bawa duit banyak, bisa QRIS," tambahnya.
Dulu, banyak pelanggan yang harus bolak-balik cari ATM. Kini, dengan QRIS BRI, transaksi menjadi lebih praktis. Wisatawan yang datang ke Beringharjo tak lagi khawatir soal pembayaran, cukup satu kali scan, biji kopi pilihan bisa langsung dibawa pulang.
"Sekarang orang belanja pakai Rp 20 ribu pun pakai QRIS. Kalau enggak nyedian juga repot, nanti orangnya ambil ke ATM dulu," katanya.
Kemudahan ini pun dirasakan langsung Abdi (30) sebagai pelanggan yang mampir ke kios Hasanah, ia merasakan betul perubahan dalam cara bertransaksi.
"Sekarang jarang pegang uang cash, QRIS BRI ini sangat membantu saya belanja di kios Hasanah. Cuma berapa detik langsung selesai" ujar Abdi.
Dengan QRIS BRI, kios Hasanah tidak hanya mempermudah transaksi bagi pelanggan tetap, tetapi juga membuat pengalaman belanja wisatawan lebih nyaman dan efisien.
QRIS BRI Bikin Transaksi di Kios Kopi Hasanah Makin Lancar
Sejak mulai menggunakan QRIS BRI, Kunaryana tidak mengalami kendala berarti dalam penggunaannya. Justru, sistem pembayaran digital ini membawa banyak kemudahan bagi dirinya dan pelanggan.
"Enggak ada kendala sih selama pakai QRIS," ujarnya.
Menurutnya, QRIS BRI sangat membantu dalam transaksi sehari-hari. Pelanggan tidak perlu repot menyiapkan uang tunai, dan ia sendiri terhindar dari kesulitan menyediakan uang kembalian. Selain itu, risiko menerima uang palsu juga berkurang.
"Enaknya pakai QRIS BRI tidak harus mikirin kembalian, terhindar dari uang palsu," tambahnya.
Dengan semakin banyaknya pelanggan yang memilih pembayaran digital, QRIS BRI menjadi solusi praktis yang mendukung kelancaran bisnisnya di Pasar Beringharjo, termasuk di kios Hasanah.
Juara Transaksi Tertinggi QRIS di Beringharjo

Beradaptasi dengan pembayaran digital ternyata membawa berkah bagi Kunaryana, pemilik kios Kopi Hasanah di Pasar Beringharjo. Tak disangka, ia berhasil meraih penghargaan sebagai pemilik transaksi tertinggi 2 untuk Blok Beringharjo Tengah melalui QRIS BRI dalam periode 25 Oktober 2024 hingga 31 Januari 2025.
Rata-rata omzet transaksi non-tunai di kios milik Kunaryana kini mencapai Rp 2 juta per hari.Menariknya, pencapaian ini bukan hasil dari strategi pemasaran yang rumit, melainkan adaptasi alami terhadap tren pembayaran digital yang semakin diminati pelanggan.
."Enggak ada strategi sih waktu dapet penghargaan transaksi tertinggi, pelanggan sekarang memang sering pakai QRIS" tambahnya dengan rendah hati.
Sebagai apresiasi atas pencapaiannya, Kunaryana juga menerima hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 1 juta. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa digitalisasi dan inovasi dalam bisnis mampu membantu UMKM bertahan dan berkembang, bahkan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Beringharjo Great Sale, Mendorong Digitalisasi Pasar Tradisional
Penghargaan yang diterima Kunaryana tak lepas dari kesuksesan Beringharjo Great Sale (BGS), sebuah event yang berlangsung sejak 25 Oktober 2024 hingga 31 Januari 2025.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam mendukung digitalisasi pasar rakyat melalui pembayaran non-tunai. Dilansir dari warta.jogjakota.go.id, selama tiga bulan berlangsungnya BGS, tercatat peningkatan signifikan dalam penggunaan QRIS BRI oleh pedagang.
Terhitung lebih dari 1.300 pedagang di Pasar Beringharjo telah bergabung dan menggunakan QRIS BRI secara aktif.Selain itu, transaksi non-tunai melalui QRIS BRI juga mengalami lonjakan. Rata-rata transaksi per bulan mencapai Rp 8,9 miliar, dengan total akumulasi transaksi mencapai Rp 26,8 miliar selama periode BGS berlangsung.
Dengan tren positif ini, semakin banyak pedagang di pasar tradisional yang mulai terbuka terhadap inovasi digital.
Harapan
Dengan keberhasilan ini, Kunaryana berharap usahanya terus berkembang dan semakin dikenal luas. Ia juga berharap sistem QRIS BRI terus memberikan layanan terbaik bagi para pelaku usaha kecil.
"Harapannya QRIS BRI bisa terus membantu, servis udah bagus. Kadang dari pihak BRI suka menanyakan apakah ada kendala, ada yang bisa dibantu atau enggak, bagus pelayanannya dan perhatian," katanya.