Cara Mematikan Motor Matic yang Benar, Perlu Diperhatikan agar Tak Cepat Rusak
Penggunaan motor matic perlu memperhatikan cara yang benar, termasuk cara mematikan motor.
Motor matic merupakan jenis motor populer dan banyak digunakan masyarakat. Motor ini memiliki mesin otomatis, di mana pengendara tidak perlu mengatur persneling saat mengoperasikan motor. Meski begitu, penggunaannya tidak boleh dilakukan sembarangan.
Termasuk saat mematikan motor. Pengendara perlu mengetahui bagaimana cara mematikan motor matic yang benara gar tidak mudah rusak. Berikut kami rangkum penjelasan cara mematikan motor matic yang benar dan manfaatnya yang bisa disimak.
-
Bagaimana cara yang benar untuk mematikan mobil agar mesinnya awet? Dengan begitu, suhu mesin dapat turun secara bertahap dan menghindari potensi kerusakan yang tidak diinginkan.
-
Apa yang harus dilakukan saat skuter matic mati? Hal pertama, Anda jangan terlalu panik dan segera tepikan skuter kesayangan ke pinggir jalan dan gunakan standar tengah. Matikan mesin sejenak, kemudian pastikan tidak ada masalah dengan sistem injeksinya.
Cara Mematikan Motor Matic yang Benar
Pertama, akan dijelaskan bagaimana cara mematikan motor matic yang benar. Meskipun motor matic memiliki mesin otomatis, namun dalam pengunaannya perlu memperhatikan cara yang benar, termasuk mematikan motor. Berikut cara mematikan motor matic yang benar:
- Kurangi Kecepatan Hingga Berhenti: Sebelum mematikan motor, pastikan motor sudah berhenti sepenuhnya. Kurangi kecepatan secara bertahap menggunakan rem depan dan rem belakang agar motor tidak berhenti mendadak dan tetap stabil.
- Pindahkan Tuas ke Posisi Netral: Walaupun motor matic tidak memiliki gigi seperti motor manual, pastikan gas dalam posisi off (mati) untuk menghindari motor tiba-tiba bergerak saat dihidupkan kembali.
- Matikan Mesin Menggunakan Kunci Kontak: Putar kunci ke posisi "OFF". Mematikan mesin menggunakan kunci kontak lebih aman dibanding mematikan mesin dengan menggunakan standar samping (side stand).
- Turunkan Standar Tengah atau Standar Samping: Setelah mesin dimatikan, turunkan standar tengah atau standar samping agar motor tidak jatuh. Disarankan menggunakan standar tengah karena lebih stabil, terutama saat parkir di tempat yang tidak rata.
- Cabut Kunci: Setelah motor dalam posisi aman, cabut kunci dari lubang kunci kontak untuk menghindari risiko pencurian. Pastikan kunci tidak tertinggal di motor.
- Aktifkan Kunci Pengaman Stang (Jika Ada): Jika motor dilengkapi dengan kunci pengaman stang, putar stang ke arah kiri dan kunci posisi stang untuk keamanan tambahan.
Dampak Mematikan Motor Matic Tidak Benar
Setelah mengetahui cara mematikan motor matic yang benar, berikutnya dijelaskan dampaknya. Berikut dampak yang bisa terjadi ketika motor matic tidak dimatikan dengan benar:
- Aki Cepat Soak: Jika motor tidak dimatikan menggunakan kunci kontak dan malah memanfaatkan standar samping, sistem kelistrikan motor masih bisa terus bekerja, sehingga aki bekerja lebih keras dan menjadi cepat soak.
- Mesin Overheat: Mematikan motor secara tiba-tiba tanpa membiarkan mesin berhenti bekerja dengan baik bisa menyebabkan mesin cepat panas (overheat), terutama setelah berkendara jauh. Hal ini dapat memperpendek umur komponen mesin.
- Motor Tiba-Tiba Melompat: Jika tidak mematikan gas sebelum mematikan mesin, motor bisa tiba-tiba melompat saat dihidupkan kembali. Ini terjadi karena throttle masih terbuka sedikit sehingga motor bergerak tanpa kendali.
- Kerusakan Pada Sistem Kelistrikan: Jika motor sering dimatikan dengan cara yang salah, seperti menggunakan standar samping atau hanya mematikan gas tanpa memutar kunci kontak, sistem kelistrikan bisa terganggu. Akibatnya, lampu atau perangkat elektronik lainnya bisa rusak.
- Potensi Kecelakaan Saat Parkir: Jika motor tidak dimatikan dan diparkir dengan baik, seperti tidak menggunakan standar tengah, ada risiko motor terjatuh. Ini bisa menyebabkan kerusakan pada bodi motor dan membahayakan orang di sekitar.
- Risiko Pencurian: Jika tidak mencabut kunci setelah mematikan motor, hal ini bisa memberi peluang pencuri untuk dengan mudah membawa motor. Motor yang tidak dikunci stang juga lebih rentan terhadap pencurian.
Cara Merawat Motor Matic
Setelah mengetahui cara mematikan motor matic yang benar, terakhir dijelaskan cara perawatannya. Berikut cara merawat motor matic agar tidak cepat rusak yang perlu dilakukan:
- Rutin Ganti Oli Mesin: Gantilah oli mesin secara berkala, biasanya setiap 2.000-3.000 km atau sesuai anjuran pabrikan. Oli berfungsi melumasi dan mendinginkan komponen mesin agar tidak aus atau rusak akibat gesekan berlebih.
- Periksa dan Ganti Oli Transmisi: Selain oli mesin, motor matic juga menggunakan oli transmisi (oli gardan) yang perlu diganti setiap 8.000-10.000 km. Oli ini berfungsi melumasi komponen di dalam CVT (Continuous Variable Transmission) agar tetap bekerja optimal.
- Perawatan CVT: CVT adalah sistem transmisi pada motor matic. Bersihkan komponen CVT secara rutin setiap 8.000-10.000 km untuk mencegah kotoran atau debu yang bisa menyebabkan keausan pada belt atau roller.
- Periksa Tekanan Ban Secara Berkala: Pastikan tekanan ban selalu sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Ban yang terlalu keras atau terlalu lembek dapat mengganggu kenyamanan berkendara dan mempercepat keausan pada ban serta komponen suspensi.
- Cek dan Ganti Kampas Rem: Periksa kampas rem secara berkala. Jika kampas rem sudah tipis, segera ganti agar performa pengereman tetap optimal. Kampas rem yang aus dapat merusak cakram atau tromol rem, meningkatkan risiko kecelakaan.
- Bersihkan Filter Udara: Filter udara berfungsi menyaring kotoran agar tidak masuk ke dalam ruang bakar. Bersihkan filter udara secara berkala atau gantilah jika sudah terlalu kotor. Filter udara yang kotor dapat mengurangi performa mesin dan membuat bahan bakar menjadi boros.
- Rutin Periksa Aki: Aki yang sehat penting untuk menjaga kelistrikan motor, seperti starter, lampu, dan klakson. Periksa aki secara berkala dan pastikan tegangan aki stabil. Jika aki mulai lemah, segera ganti untuk mencegah motor mogok.
- Periksa Busi: Busi berfungsi sebagai pemantik api di ruang bakar. Jika busi kotor atau sudah aus, motor bisa sulit dihidupkan atau kehilangan tenaga. Bersihkan busi secara berkala dan gantilah jika diperlukan, biasanya setiap 10.000-15.000 km.
- Panaskan Mesin Sebelum Digunakan: Sebelum digunakan, panaskan mesin motor selama 2-3 menit agar oli dapat bersirkulasi ke seluruh komponen mesin. Ini penting untuk menjaga performa mesin dan menghindari keausan berlebih.
- Cuci Motor Secara Teratur: Kotoran yang menempel di motor, terutama di bagian mesin, rantai, dan ban, dapat merusak komponen jika dibiarkan terlalu lama. Cuci motor secara teratur untuk menjaga kebersihan dan memperpanjang umur motor.