Data Pasien Meninggal Akibat COVID-19 di DIY Alami Pengurangan, Ini 4 Faktanya
Merdeka.com - Jumlah pasien COVID-19 terus bertambah di seluruh Indonesia. Per 31 Maret, sudah ada sebanyak 32 provinsi yang dikonfirmasi positif wabah pandemi ini. Begitu pula pasien yang meninggal jumlahnya terus bertambah.
Di saat banyak provinsi yang mengalami peningkatan jumlah pasien meninggal COVID-19, di Jogja justru mengalami penurunan. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (30/3), jumlah pasien di DIY justru mengalami penurunan. Pada Minggu (29/3), data jumlah pasien meninggal di DIY berjumlah 3 orang.
Sehari berselang, tepatnya pada Senin (30/3) data jumlah pasien yang meninggal berkurang menjadi 2 orang. Lantas ke mana data satu orang yang dinyatakan meninggal itu?
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
Data Pasien Dikembalikan ke Daerah Asal
AFP/STR
Menurut Juru Bicara COVID-19 untuk Daerah Istimewa Yogyakarta Berty Murtiningsih, pengurangan itu terjadi karena satu pasien meninggal telah dikembalikan ke daerah asal.
Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (30/3), pasien itu adalah seorang pria asal Kebumen berusia 54 tahun yang menjadi kasus ke-17 positif COVID-19 yang meninggal di RS Panti Rapih.
Alasan Pemindahan Data Ke Daerah Asal
Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (30/3), Berty mengaku kurang paham mengapa data kasus meninggalnya pasien asal Kebumen itu dikembalikan ke daerah asal.
Pemindahan kasus sendiri baru ia ketahui saat melakukan konfirmasi mengenai ketidaksamaan data antara pusat dengan daerah.
"Pusat hanya memindahkan kasus 17 ke daerah asal. Saya juga tidak tahu kenapa alasannya. Hanya pada saat kami minta konfirmasi mengenai ketidaksamaan data, ternyata keterangannya seperti itu," jelas Berty dilansir Liputan6.com pada Senin (30/3).
Update Terbaru Kasus COVID-19 di DIY
Instagram/Humas Jogja
Dilansir dari akun Instagram Humas Jogja, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Yogyakarta yang sudah diperiksa per Selasa (31/3) berjumlah 206 orang.
Dari jumlah itu, hasil lab yang sudah keluar berjumlah 76 orang. Dari jumlah itu, 24 orang dinyatakan positif terkena COVID-19 dan 52 orang lainnya dinyatakan negatif.
Setelah sebelumnya mengalami pengurangan, kini ada satu pasien meninggal lagi yang positif terkena COVID-19. Sebelumnya, pasien itu memang sudah meninggal saat statusnya masih PDP.
Satu Pasien Sembuh
Setelah sebelumnya satu pasien dinyatakan sembuh, kini di DIY ada satu lagi pasien yang mengalami nasib serupa. Dilansir dari akun Instagram Humas Jogja, pasien yang sembuh itu merupakan seorang perempuan warga Sleman berusia 30 tahun.
Sementara itu masih terdapat 128 PDP yang uji lab-nya belum keluar. Sebanyak 110 PDP menjalani rawat inap, sementara 12 lainnya menjalani rawat jalan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya