Dirut BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Terus Berlanjut
Merdeka.com - Aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia menjelang dan sesudah hari raya biasanya meningkat seiring dengan banyaknya konsumsi untuk menyambut hari besar keagamaan. Hal inilah yang mengakibatkan ekspansi bisnis Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) terus berlanjut.
"Ekspansi bisnis UMKM terus berlanjut disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat di hari raya, panen raya dan sebagainya. Sedikit melambat karena faktor musiman yaitu berakhirnya Nataru (natal dan tahun baru) dan curah hujan yang tinggi," kata Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso.
Hal tersebut dia sampaikan dalam Silaturahmi Bank BRI dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta, Kamis (11/5) lalu.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong UMKM? Ipuk menyampaikan, Pemkab Banyuwangi terus mengupayakan pelibatan pelaku usaha UMKM dalam pembangunan daerah, salah satunya adalah dengan cara memberikan kesempatan yang sama bagi UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
-
Apa itu Hari UMKM Internasional? Hari UMKM Internasional diperingati secara global setiap 27 Juni. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa Pemkot Bontang mengadakan Gebyar UMKM? Gebyar UMKM yang mengusung tema 'UMKM Naik Kelas' ini memang diharapkan jadi ajang promosi produk karya warga Bontang.
-
Kapan Hari UMKM Internasional? Hari UMKM Internasional diperingati secara global setiap 27 Juni.
-
Bagaimana cara merayakan Hari UMKM Internasional? Beberapa cara berikut memang sederhana namun dapat memberikan dukungan penting bagi para pelaku UMKM.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
Menurut Sunarso, para pelaku UMKM tetap memberikan penilaian yang tinggi terhadap kinerja pemerinta. Namun demikian, penilaian tersebut sedikit menurun.
"Pelaku UMKM menilai pemerintah mampu menciptakan rasa aman dan tentram, menyediakan infrastruktur dan menegakkan hukum," ujarnya.
Sejalan dengan Hasil Riset BRI Research Institute
Pernyataan Sunarso tersebut sejalan dengan hasil BRI Research Institute di mana Indeks Bisnis UMKM Q1-2023 tercatat pada level 105,1 yang berarti ekspansi bisnis UMKM terus berlanjut.
Menurut rilis yang diterima merdeka.com dari Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia, Aestika Oryza Gunarto, faktor-faktor yang mendorong ekspansi tersebut di antaranya yakni kehidupan yang semakin normal pasca pandemi dan daya beli masyarakat semakin menguat yang berdampak pada permintaan terhadap barang dan jasa yang juga semakin meningkat.
"Faktor lainnya, yakni panen raya tanaman bahan makanan di beberapa sentra produksi mulai berlangsung, dengan harga jual hasil panen yang tetap menarik memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Idul Fitri yang mendorong harga jual barang dan jasa meningkat," ujar Aestika dalam keterangan rilis yang diterima merdeka.com.
Sementara itu, menyambut Q2-2023 pelaku UMKM tetap optimis aktivitas usahanya akan terus meningkat. Hal tersebut digambarkan dari peningkatan ekspektasi indeks bisnis UMKM 3 bulan mendatang yang meningkat menjadi 131,9 dari ekspektasi indeks pada periode sebelumnya sebesar 130,1. Peningkatan ekspektasi tersebut ditopang oleh perayaan Idul Fitri, mendorong permintaan dan harga barang dan jasa meningkat, puncak panen raya tanaman bahan makanan yang akan terjadi pada Q2-2023 dan kondisi cuaca yang semakin kondusif bagi sektor pertambangan, konstruksi, pertanian, dan perikanan laut.
"Hasil riset juga mengungkapkan ekspansi bisnis UMKM terjadi di sebagian besar sektor usaha UMKM. Sektor pertanian sebetulnya membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, seiring dengan panen raya tanaman bahan makanan yang mulai berlangsung," imbuhnya.
Kinerja Positif di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Dalam kesempatan tersebut, Sunarso juga mengatakan BRI mencatatkan kinerja positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. BRI meraup laba sebesar Rp15,56 triliun di kuartal I-2023. Angka ini meningkat 27,37 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Menurut Sunarso, kenaikan laba bersih di tahun 2023 memang tidak sebesar di tahun 2022 yang mencapai 78,13 persen menjadi Rp12,2 triliun dari sebelumnya Rp6,86 triliun pada periode yang sama di tahun 2021.
"Kita tidak mungkin bisa tumbuh seperti itu lagi, karena tahun lalu laba di tahun sebelumnya (2021) rendah sekali (laba)," katanya.
Meski demikian, kinerja perseroan sepanjang kuartal I-2023 Bank BRI menunjukkan tren peningkatan. Tercermin dari aset BRI catatkan pertumbuhan aset 10,48 persen jadi Rp1.822,97 triliun.
Seluruh segmen kredit tumbuh positif dengan kontribusi terbesar dari sektor mikro yang tumbuh 11,18 persen menjadi Rp1.180,12 triliun. Rasio non-performing loan (NPL) pada akhir Kuartal I-2023 tercatat sebesar 2,86 persen atau membaik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI mencapai Rp1.255,45 triliun atau tumbuh 11,45 persen. Lalu, Current Account Saving Account (CASA) juga tercatat tumbuh 13,01 persen menjadi Rp 810,09 triliun.
Kontribusi Terhadap Ekonomi Nasional
Berbagai capaian tersebut pun mampu berkontribusi pada perekonomian nasional. Hal ini merujuk pada kinerja jasa keuangan dan asuransi terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
Pertumbuhan di kuartal I sektor ini selalu menunjukkan tren kenaikan. Pada tahun 2021, tercatat kontribusinya terhadap perekonomian nasional 1,64 persen.Di tahun 2022 naik menjadi 3,76 persen dan di tahun 2023 naik lagi ke level 4,48 persen.
Tren positif ini pun menjadi dasar sektor ini akan bertahan di tengah ketidakpastian yang terjadi di global. Sehingga baik kinerja Bank BRI maupun perekonomian RI bisa tetap bertahan. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca SelengkapnyaBRI terus menunjukkan komitmen dalam menopang perekonomian nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha yang ikut dalam kegiatan ini merupakan pelaku usaha binaan BRI dalam program Klasterku Hidupku maupun UMKM dari program pemberdayaan Desa BRILiaN
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaBRI mampu meningkatkan inklusi keuangan melalui program pemberdayaan dan Mantri BRI dapat melakukan kurasi kepada nasabahnya untuk naik kelas.
Baca SelengkapnyaBRI kembali menghadirkan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang dipersembahkan oleh Tabungan BRI Simpedes pada 26-27 Agustus 2023 di Taman Candra Wilwatika, Pandaan.
Baca SelengkapnyaSelama 128 tahun beroperasi BRI sukses buktikan bisa kuat dan hebat lewat beragam transformasi berkelanjutan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaBazar UMKM untuk Indonesia menjadi upaya bagi BUMN termasuk BRI dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI gelar Bazaar UMKM BRILiaN di Kantor Pusat BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024).
Baca Selengkapnya